Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 8 min read
Dalam trading, trader menentukan waktu dalam membuka posisi trading dengan analisis teknikal.
Analisis teknikal sendiri tak lepas dari yang namanya grafik harga. Grafik harga memiliki banyak representasi, seperti grafik bentuk garis, bentuk area, dan yang paling lazim digunakan adalah grafik bentuk candlestick.
Candlestick adalah representasi visual berbentuk batang yang memberikan informasi berikut: harga tertinggi, harga terendah, harga bukaan, dan harga penutup.
Kumpulan candlestick membentuk sebuah candlestick chart (grafik candlestick). Biasanya, trader mengakses candlestick chart melalui TradingView.
Baca juga: Wajib Baca Ini Jika Kamu Ingin Pakai TradingView!
Grafik candlestick dapat digunakan untuk melihat tren harga. Terdapat pola-pola candlestick yang biasanya menandakan tren harga sedang naik disebut dengan bullish candlestick. Sementara pola candlestick yang biasanya menandakan tren turun disebut bearish candlestick.
Baca juga: 14 Pola Candlestick dan Artinya Lengkap! Panduan untuk Pemula
Pada artikel ini, akan dibahas pola bullish candlestick antara lain: hammer, the piercing pattern, bullish engulfing, the morning star, dan the three white soldiers.
Pola bullish candlestick adalah kumpulan candlestick yang biasanya menandakan akan terjadinya tren naik pada harga. Pola bullish candlestick yang terjadi setelah tren turun disebut dengan bullish candlestick reversal (pembalik tren), sementara jika terjadi setelah sideways dan tren naik disebut dengan bullish candlestick continuation (kelanjutan tren).
Untuk memvalidasi suatu pola bullish candlestick, digunakan juga indikator lain seperti volume dan garis tren.
Tanda pertama yang menyatakan suatu candlestick itu bullish adalah berwarna hijau atau putih pada warna candlestick hitam-putih. Candlestick berwarna hijau berarti harga penutupan pada satu periode candlestick tersebut lebih tinggi daripada harga bukaan. Ini menandakan dalam satu periode itu, lebih banyak buying pressure sehingga harga terdongkrak naik.
Selain warna, yang menunjukan suatu candlestick itu bullish adalah bagian badannya. Semakin tebal badan berarti tekanan jual sangat besar atau hampir tidak ada perlawanan dari sisi penjual.
Indikator yang digunakan untuk melihat seberapa bullish suatu candlestick adalah volume. Jika candlestick hijau dengan badan tebal dan volume lebih tinggi daripada biasanya, besar pertanda bahwa tren naik akan dimulai.
Baca juga: Apa itu Indikator dalam Trading Crypto?
Hammer adalah pola bullish candlestick reversal yang biasanya terbentuk pada akhir sesi tren turun. Terbentuknya Hammer menandakan harga terendah mencapai batas dan pembalikan tren akan terjadi.
Hammer memiliki bayangan yang panjang menunjukan bahwa penjual harga menekan harga serendah mungkin namun pembeli berhasil menekan harga kembali ke atas harga bukaan dan harga ditutup dengan candlestick berwarna hijau.
Ciri khas Hammer secara visualnya adalah bayangan yang panjang ke bawah dengan badan yang tipis, serta sedikit atau tanpa bayangan atas.
The Piercing Pattern terbentuk dari dua candlestick beruntun dan terjadi setelah tren turun. Candlestick pertama adalah bearish candlestick (berwarna merah) diikuti oleh bullish candlestick (berwarna hijau) dengan harga penutupan pada kurang lebih 50% dari badan candlestick sebelumnya.
Harga penutupan candlestick kedua kurang lebih 50% dari yang pertama berarti pembeli cukup kuat untuk mendorong harga hingga setengah lebih dari dari badan candlestick sebelumnya. Hal ini kemungkinan kuat membawa tren naik.
Bullish Engulfing terdiri dari dua candlestick beruntun dan terjadi setelah tren turun. Candlestick pertama adalah bearish candlestick dan yang kedua adalah bullish candlestick.
Pada Bullish Engulfing, bayangan atas dan harga penutupan candlestick kedua lebih tinggi daripada candlestick pertama serta bayangan bawah dan harga bukaan candlestick kedua lebih rendah daripada candlestick pertama.
Candlestick kedua menunjukan superioritas atas candlestick pertama yang berarti pembeli mengambil alih kontrol atas pasar.
The Morning Star terdiri dari tiga candlestick baeruntun. Candlestick pertama adalah bearish candlestick dengan body yang tebal dan panjang.
Candlestick kedua adalah bearish candlestick yang ukuran body lebih kecil dari candlestick pertama dan biasanya memiliki bayangan yang panjang. Candlestick ketiga adalah bullish candlestick dengan body tebal dan lebih panjang dari candlestick kedua.
Pola ini menunjukan pada candlestick kedua, selling pressure semakin berkurang dibandingkan candlestick pertama serta candlestick ketiga menunjukan penjual sudah memberikan kendali pasar ke pembeli yang kemudian biasanya diikuti dengan perubahan tren menjadi tren naik.
The Three White Soldier terdiri dari tiga bullish candlestick beruntun dengan harga bukaan candlestick setelahnya lebih tinggi dari candlestick sebelumnya serta tidak memiliki bayangan yang panjang.
Secara sederhana, dengan terbentuknya Three White Soldiers berarti pembeli sedang ada dalam kontrol penuh terlihat dari harga bukaan yang selalu lebih tinggi dari badan candlestick sebelumnya selama dua kali beruntun.
Pola-pola candlestick didapatkan dari pengamatan oleh trader-trader terdahulu dan dijadikan sebagai bahan acuan bagi trader sekarang untuk melihat tren harga. Pola candlestick akan lebih valid jika dipadukan dengan indikator analisis teknikal lainnya seperti volume, garis tren, indeks kekuatan relatif, dan alat lainnya.
Baca juga: Apa Itu Flag Pattern? Pola Teknikal Untung di Crypto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.