Linkedin Share
twitter Share

Trading · 8 min read

Memahami Indikator MACD untuk Trading Crypto

Memahami Indikator MACD untuk Trading Crypto

Trading crypto merupakan salah satu cara untuk menghasilkan keuntungan dengan risiko tinggi. 

Risiko tinggi ini disebabkan adanya pergerakan harga yang sangat volatil di dunia crypto, sehingga dalam potensi keuntungan selalu ada potensi kerugian yang tinggi terutama jika belum memahami cara analisis harga. 

Kabar baiknya, di dunia trading, terdapat beberapa alat bantu, seperti indikator, yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis harga. 

Salah satu indikator yang sering digunakan adalah indikator MACD. Ingin mengetahui bagaimana cara untung dengan indikator MACD? Yuk simak artikel ini!

Apa Arti MACD dalam Trading?

MACD adalah indikator yang umum digunakan dalam analisis teknikal suatu aset keuangan, tidak hanya crypto, namun juga aset lain seperti saham dan komoditas. 

Nama asli dari indikator ini adalah Moving Average Convergence Divergence yang kemudian disingkat menjadi MACD. 

Indikator ini ditemukan oleh Gerald Appel, seorang analis dan investor handal di dunia keuangan, terutama saham. 

Ia menemukan indikator ini pada Tahun 1970 dengan mengelola beberapa model matematika dan statistik. 

Memahami Indikator MACD untuk Trading Crypto
Gerald Appel Pencipta MACD

Tujuannya menciptakan indikator ini adalah untuk melihat perubahan pergerakan arah harga atau reversal sehingga dapat memanfaatkan momentum awal untuk keuntungan besar. 

Ia adalah seorang analis dan investor namun juga memiliki ketenaran sebagai pengelola dana. Ia mendirikan Signalert Asset Management yang kemudian ia kelola hingga 35 tahun sebelum pensiun di Tahun 2012. 

Hingga saat ini perusahaannya masih menjadikan indikator ini sebagai acuan utama dan aset yang dikelola hingga saat ini adalah sekitar $268,1 Juta, sebagian besar di pasar saham. 

MACD ini adalah indikator yang dikembangkan dari indikator yang sudah ada yaitu Moving Average atau MA atau lebih tepatnya Exponential Moving Average atau EMA. 

Dalam indikator ini terdapat dua garis EMA yang disebut sebagai garis sinyal dan garis MACD. 

Memahami Indikator MACD untuk Trading Crypto
Penjelasan Indikator MACD

Garis sinyal dibentuk berdasarkan garis EMA 9 Periode atau garis EMA yang dibentuk dengan menghitung 9 candlestick sebelumnya. Garis MACD dibentuk dengan mengurangi EMA 26 Periode dengan EMA 12 Periode. 

Indikator ini juga umumnya dilengkapi dengan histogram yang berwarna hijau dan merah untuk melihat tinggi atau rendahnya volume beli atau jual.

Apa Fungsi MACD dalam Trading Crypto?

Fungsi dari MACD saat trading crypto adalah untuk melihat kapan waktu yang baik untuk menjual dan membeli. 

Caranya adalah dengan melihat indikator garis sinyal dan MACD serta histogram yang diberikan oleh indikator ini. 

MACD dapat memberikan kesempatan yang tinggi jika digabungkan dengan analisis lainnya karena dapat mendapatkan momentum tepat sebelum pergerakan besar terjadi. 

Dapat dikatakan bahwa indikator MACD adalah salah satu indikator terlengkap yang ada karena memberikan garis trend atau arah pergerakan harga, serta memberi indikator volume atau jumlah tekanan jual atau beli yang ada di pasar secara bersamaan. 

Umumnya, indikator dalam analisis teknikal, hanya memberikan salah satu jenis antara hanya memberi trend atau memberi volume. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator MACD adalah salah satu indikator terlengkap yang dapat digunakan. 

Walau begitu, perlu diingat bahwa indikator ini juga tidak selalu benar, jadi indikator ini harus digabungkan dengan analisis lainnya. 

Bagaimana Cara Membaca Indikator MACD?

Terdapat empat elemen dalam indikator MACD, yaitu garis sinyal, garis MACD, histogram hijau untuk tanda volume beli, dan histogram merah untuk tanda volume merah. 

Indikator ini dapat memberikan tanda kapan waktu yang baik untuk membeli atau menjual dengan melihat keempat elemen tersebut. 

Memahami Indikator MACD untuk Trading Crypto
Cara Menggunakan MACD

Untuk melihat pertanda baik untuk membeli, analis dapat melihat saat dimana garis MACD naik ke atas garis sinyal. Dalam gambar di atas, kondisi tersebut terlihat dengan lingkaran hijau bertulis “Pertanda Beli”. 

Dapat dilihat setelah kondisi tersebut terjadi, maka harga bergerak naik. Hal ini disebabkan saat terjadi perubahan arah garis tersebut, tanda beli dilengkapi dengan histogram yang berubah warna hijau, menandakan volume beli meningkat. 

Saat histogram memiliki warna hijau tua, maka volume beli sedang kuat. Saat histogram memiliki warna hijau muda, maka volume beli masih ada tapi sedang lemah. 

Kemudian untuk melihat pertanda baik untuk menjual atau sebelum harga turun, analis dapat melihat kondisi ketika garis MACD turun ke bawah garis sinyal. 

Dalam gambar di atas, kondisi tersebut terlihat dengan lingkaran merah bertulis “Pertanda Jual”. Terlihat bahwa saat indikator tersebut memberi tanda jual, harga bergerak turun namun hanya sedikit. 

Hal tersebut disebabkan histogram yang memberi warna merah namun hanya sesaat, menandakan tekanan jual masih relatif lemah. Sama seperti histogram hijau, saat berwarna merah muda maka tekanan jual lemah, dan saat merah tua maka tekanan jual kuat. 

Terakhir adalah melihat potensi reversal atau perubahan arah harga. Caranya adalah melihat kedua garis MACD dan sinyal, apakah sudah bergerak di atas atau di bawah angka 0 yang berada di kanan indikator atau belum seperti gambar di atas. 

Saat garis indikator berada di atas 0 maka umumnya pergerakan akan positif atau bullish. Sebaliknya, saat berada di bawah 0 maka umumnya pergerakan akan negatif atau bearish.  

Keuntungan Menggunakan MACD

Keuntungan dari menggunakan indikator ini adalah mudahnya untuk dipahami dan dilihat dalam analisis harga. 

Selain itu, keuntungan lainnya adalah lengkapnya data yang diberikan oleh indikator ini karena memberi indikator trend dan volume secara bersamaan. 

Terakhir keuntungan yang paling relevan dalam indikator ini adalah tanda yang diberikan terutama jika menggunakan untuk trading jangka pendek. 

Mengingat yang digunakan oleh MACD adalah EMA atau Exponential Moving Average, maka data yang diberikan akan lebih ketat dan lebih mencerminkan beberapa candlestick terakhir. 

EMA dianggap lebih ketat daripada MA biasa karena menggunakan perhitungan yang berbeda, dimana EMA umumnya lebih tepat tanpa banyak distorsi data dibandingkan MA. 

Sehingga untuk memprediksi jangka pendek, EMA akan lebih cocok, yang membuat MACD lebih baik untuk jangka pendek. 

Kekurangan Menggunakan MACD

Sayangnya MACD sering kali memiliki kegagalan dalam memprediksi pergerakan dalam jangka panjang. 

Memahami Indikator MACD untuk Trading Crypto
Kegagalan MACD

Seperti yang dapat dilihat pada contoh di atas, saat memberikan tanda jual, harga tidak turun signifikan walau hanya turun sedikit. Ini membuktikan betapa sulitnya menggunakan MACD untuk prediksi harga dalam jangka panjang. 

Kenyataan ini juga membuat MACD lebih sulit digunakan dalam kondisi pasar sideways atau konsolidasi dimana tidak ada trend atau pergerakan harga yang jelas. 

Oleh karena itu, perlu diingat lagi bahwa MACD, sama seperti indikator lain di pasar, bukan indikator yang akan memberikan akurasi sebesar 100% dan perlu ditambah dengan analisis lainnya. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.