Linkedin Share
twitter Share

Trading · 6 min read

Mengenal Pola Candlestick Shooting Star

Candlestick Shooting Star

Dalam dunia analisis teknis, candlestick Shooting Star telah menarik perhatian para trader. Menyerupai bintang jatuh di langit malam, pola ini menjadi penanda pembalikan arah harga. Artikel ini akan membahas lebih lanjut Candlestick Shooting Star dan bagaimana cara menggunakannya.

Pengertian Shooting Star Candle

Shooting Star adalah pola candlestick yang mengindikasikan potensi pembalikan harga ke arah yang lebih rendah atau bearish reversal. Pola ini terbentuk saat tren pasar sedang naik.

Shooting Star terdiri dari body kecil dan shadow atas yang panjang. Body kecil menunjukkan bahwa tekanan pembeli melemah, sedangkan shadow atas yang panjang menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat pada saat itu. Pola ini menandakan, walaupun harga naik selama sesi tersebut, tekanan jual akhirnya lebih dominan dan mendorong harga turun

Gambar: Pola Shooting Star

Karakteristik penting dari Shooting Star adalah pola ini harus diikuti oleh konfirmasi pada sesi berikutnya. Konfirmasi tersebut biasanya berupa candlestick bearish yang menunjukkan kelanjutan tekanan jual. Hal ini membantu memastikan bahwa pola Shooting Star bukan sekadar fluktuasi harga biasa, tetapi sinyal reversal yang valid.

Baca juga: Bearish dan Bullish Divergence untuk Indikator Trading Kripto

Macam-macam Pola Shooting Star

Evening Star

Evening Star adalah pola candlestick yang mengindikasikan potensi bearish reversal dalam analisis teknikal. Pola ini terdiri dari tiga candlestick yang terjadi pada akhir tren naik. Pola ini lebih valid jika terjadi setelah tren naik yang kuat dan ditemukan di level resistance.

Morning Star

Morning Star adalah pola candlestick yang mengindikasikan potensi bullish reversal dalam analisis teknikal. Pola ini terdiri dari tiga candlestick yang terjadi setelah tren turun. Pola ini lebih valid jika terjadi setelah tren naik yang kuat dan ditemukan di level support.

Inverted Shooting Star

Inverted Shooting Star adalah kebalikan dari Shooting Star yakni pola candlestick yang terbentuk setelah tren turun yang kuat dan mengindikasikan potensi adanya bullish reversal.

Baca juga: Pola Candlestick Reversal: Jenis dan Cara Menggunakannya

Perbedaan Shooting Star dan Inverted Hammer

Dalam melihat pola candlestick, sering kali ada kebingungan antara pola Shooting Star dan Inverted Hammer. Meskipun keduanya memiliki kemiripan secara bentuk namun keduanya memiliki perbedaan.

Perbedaan utama antara Shooting Star dan Inverted Hammer terletak pada tren sebelumnya dan arah potensi pembalikan harga. Shooting Star muncul setelah tren naik dan mengindikasikan potensi bearish reversal, sementara Inverted Hammer muncul setelah tren turun dan mengindikasikan potensi bullish reversal.

Baca juga: Pola Candlestick Reversal: Jenis dan Cara Menggunakannya

Cara Menggunakan Shooting Star Candle

Pola Shooting Star dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dalam trading. Berikut adalah beberapa cara untuk menggunakan pola Shooting Star:

  1. Identifikasi Tren Sebelumnya: Perhatikan tren harga sebelumnya. Pola Shooting Star umumnya lebih valid dan memberikan sinyal yang lebih kuat jika terjadi setelah tren naik yang kuat. Mengenali tren sebelumnya membantu memahami konteks pola Shooting Star.
  1. Perhatikan Struktur Pola: Amati struktur pola Shooting Star. Pola ini terdiri dari body kecil dan shadow atas yang panjang minimal dua kali ukuran body. Shadow bawah pada pola ini biasanya sangat pendek atau bahkan tidak ada. Semakin panjang shadow atas maka semakin kuat tekanan jual yang terjadi.
  1. Konfirmasi Pola: Pola Shooting Star perlu dikonfirmasi oleh aksi harga pada sesi berikutnya. Perhatikan sesi berikutnya setelah munculnya Shooting Star. Jika sesi berikutnya menunjukkan harga yang lebih rendah atau pola candlestick bearish lainnya, maka hal ini mengkonfirmasi potensi bearish reversal yang diindikasikan oleh Shooting Star. Momen ini biasanya adalah momen yang tepat untuk melakukan aksi jual pada posisi spot atau short selling pada posisi futures. 
  1. Gunakan Indikator Pendukung: Selain pola candlestick, manfaatkan analisis teknikal lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal Shooting Star. Gunakan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), atau level support dan resistance untuk memvalidasi potensi adanya reversal.

Baca juga: 5 Pola Candlestick Akurat dan Kuat

Kelebihan dan Kekurangan Shooting Star Candle

Kelebihan Shooting Star

  • Shooting Star dapat memberikan sinyal awal tentang potensi adanya reversal yang signifikan. Pola ini dapat menjadi sinyal bagi trader untuk mempertimbangkan penjualan atau penempatan posisi short selling.
  • Pola shooting star memiliki struktur visual yang mudah dikenali. Dengan melihat bentuk body kecil dan shadow atas yang panjang, trader dapat dengan cepat mengidentifikasi potensi reversal yang diindikasikan oleh pola ini.

Kekurangan Shooting Star

  • Seperti semua pola candlestick, Shooting Star tidak selalu memberikan sinyal yang akurat. Ada kemungkinan pola ini memberikan sinyal palsu. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu menggunakan konfirmasi dari indikator teknikal lainnya.
  • Pola Shooting Star hanya memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya reversal, tetapi tidak memberikan informasi tentang durasi atau seberapa kuat reversal tersebut.

Baca juga: Cara Membaca Candlestick 1 Menit untuk Pemula Hingga Ahli!


Dengan memahami anatomi dan pentingnya formasi ini, trader dapat memperoleh keunggulan dalam memprediksi pembalikan pasar dan membuat keputusan trading, namun agar analisis semakin kuat, trader perlu mengkombinasikannya dengan pola lain dan analisis fundamental.

Baca juga: 7 Pola Bearish Candlestick untuk Analisis Trading Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.