Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 7 min read

Mengenal Arbitrum Proyek Layer-2 yang Curi Perhatian

Apa itu Arbitrum

Arbitrum adalah salah satu solusi Layer-2 dengan teknologi Optimistic Rollup yang saat ini sedang naik daun di jaringan Ethereum.

Layer-2 memungkinkan jaringan Ethereum untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi, serta mengurangi biaya transaksi yang tinggi.

Dalam artikel ini membahas tentang Arbitrum secara menyeluruh.

Apa Itu Arbitrum?

Arbitrum adalah salah satu solusi Layer-2 yang dibangun di atas jaringan Ethereum. Layer-2 memungkinkan jaringan Ethereum untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi, serta mengurangi biaya transaksi yang tinggi.

Arbitrum dikembangkan oleh Offchain Labs, sebuah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan solusi Layer-2 untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi di jaringan blockchain.

Arbitrum menggunakan teknologi Optimistic Rollup, yaitu salah satu jenis rollup yang paling populer di jaringan Ethereum. Dalam Optimistic Rollup, transaksi dijalankan di luar blockchain utama dan dianggap sah kecuali terbukti sebaliknya.

Hal ini memungkinkan pengolahan transaksi yang cepat dan efisien, sambil tetap mempertahankan keamanan dan desentralisasi yang tinggi.

Baca juga: Mengenal ZK Rollup, Bikin Layer-2 Lebih Hebat

Cara Kerja Arbitrum

Seperti yang sudah disebutkan, Arbitrum menggunakan teknologi Optimistic Rollup yang kurang lebih cara kerjanya sama dengan layer-2 lain yang menggunakan Optimistic Rollup.

Dalam Optimistic Rollup sesuai dengan namanya, “optimis”, yakni transaksi secara optimis dianggap sah terlebih dahulu kecuali terbukti sebaliknya, sehingga transaksi dapat diproses secara cepat dan efisien.

Namun, jika ada transaksi yang bermasalah, seperti adanya pengeluaran ganda (double spent), Arbitrum akan menonaktifkan transaksi tersebut dan mengembalikan status blockchain ke transaksi sebelumnya.

Proses Optimistic Rollup terdiri dari dua tahap. Tahap pertama disebut submission phase atau tahap pengajuan, di mana transaksi dijalankan di luar blockchain utama dan dianggap sah oleh validator. Validator adalah pihak yang bertugas memverifikasi transaksi dan menyimpan ringkasan transaksi di dalam blockchain utama.

Tahap kedua adalah challenge phase atau tahap tantangan, di mana transaksi diperiksa oleh validator dan jika terdapat kesalahan, transaksi akan dibatalkan dan ringkasan transaksi akan diubah.

Untuk memastikan keamanan dan konsistensi transaksi, Arbitrum juga menggunakan teknologi Multi Round Fraud Proof Verification. Teknologi ini memungkinkan validator untuk memverifikasi transaksi lebih dari satu kali, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan dalam proses verifikasi transaksi.

Dalam teknologi ini, validator akan memproses transaksi secara bergantian dan memverifikasi hasil transaksi yang telah diolah oleh validator lainnya.

Baca juga: Melihat Potensi Arbitrum Pasca Airdrop Token ARB

Siklus Transaksi Arbitrum

Dilansir dari dokumentasi Arbitrum, transaksi pada Arbitrum melibatkan sequencer yakni node yang menerima transaksi dari pengguna. Adapun siklus transaksi pada Arbitrum sebagai berikut:

Sequencer Menerima Transaksi

Siklus transaksi di Arbitrum dimulai dengan sequencer, baik secara langsung atau melalui Delayed Inbox dari Layer 1.

Sequencer Memproses Transaksi Secara Off-chain

Setelah menerima transaksi, sequencer akan segera memprosesnya menggunakan Virtual Machine Nitro dan memberikan tanda terima transaksi kepada pengguna. Proses ini berlangsung dengan cepat karena tidak memerlukan konfirmasi tambahan secara on-chain dan biasanya hanya memakan waktu satu atau dua detik.

Sequencer Memposting Transaksi Secara On-chain

Selanjutnya, sequencer akan mengumpulkan beberapa transaksi pengguna dalam satu bundle dan mempostingnya ke Layer 1. Biasanya sequencer akan melakukan posting batch transaksi ini setiap beberapa menit.

Validator Mengonfirmasi Blok Rollup (RBlock)

Validator kemudian menjalankan Arbitrum Virtual Machine atas input yang ada di Inbox. Validator akan membuat pernyataan on-chain tentang status terbaru rantai, yang disebut sebagai RBlock. RBlocks biasanya dikonfirmasi setiap 30-60 menit.

RBlock Dikonfirmasi di Layer 1

Jika tidak ada masalah yang muncul, RBlock dapat dikonfirmasi di Layer 1. Ini dapat dilakukan oleh siapa pun yang memiliki akun Ethereum di Layer 1. Setelah dikonfirmasi, root Outbox di Layer 1 akan diperbarui.

Baca juga: 5 Top Proyek Ethereum Layer-2 Untuk Investasi yang Menguntungkan

Chain Pada Arbitrum

Arbitrum memiliki dua chain yakni Arbitrum Nova dan Arbitrum One yang memiliki fokus tujuan berbeda dalam penggunaannya.

Arbitrum Nova 

Arbitrum Nova adalah chain L2 Arbitrum yang menerapkan protokol AnyTrust yang sebagian besar trustless. Perbedaan kunci antara rollup dan AnyTrust adalah protokol AnyTrust memperkenalkan asumsi kepercayaan tambahan dalam bentuk data avaibility committee (DAC). DAC bertanggung jawab untuk mempercepat proses penyimpanan, pengelompokan, dan pengiriman data transaksi L2 ke L1 Ethereum. Ini memungkinkan pengunaan Arbitrum dalam skenario yang membutuhkan transaksi dalam jumlah banyak dan banyak, karena jauh menghemat gas fee seperti gaming dan NFT.

Arbitrum One

Arbitrum One adalah chain optimistic rollup layer 2 (L2) yang menerapkan protokol Arbitrum Rollup dan menyelesaikan transaksi ke rantai Layer 1 (L1) Ethereum. Ini memungkinkan untuk membangun dApps berkinerja tinggi dengan biaya transaksi rendah dan jaminan keamanan sekelas Ethereum, tanpa memperkenalkan asumsi kepercayaan tambahan. Arbitrum One lebih ditujukan untuk pembangunan dApps dalam sektor DeFi.

Fitur yang ditawarkan Arbitrum

Skalabilitas

Arbitrum memungkinkan aplikasi blockchain untuk dijalankan secara efisien dan cepat dengan kapasitas lebih tinggi daripada yang tersedia di jaringan Ethereum utama. Hal ini dicapai dengan menggunakan Optimistic Rollup, yang memungkinkan untuk menangani banyak transaksi secara bersamaan.

Biaya transaksi yang lebih rendah

Dibandingkan dengan jaringan Ethereum utama, Arbitrum menggunakan biaya transaksi yang lebih rendah, yang memungkinkan pengguna untuk menghemat uang mereka. Hal ini dicapai dengan menggunakan Optimistic Rollup, yang memungkinkan banyak transaksi untuk dilakukan di lapisan kedua, sehingga biaya gas menjadi lebih rendah.

Integrasi dengan jaringan Ethereum

Arbitrum dirancang untuk berintegrasi dengan jaringan Ethereum utama, sehingga memungkinkan pengguna untuk dengan mudah memindahkan aplikasi mereka antara Arbitrum dan jaringan Ethereum utama.

Keamanan

Arbitrum menggunakan teknologi Multi Round Fraud Proof Verification, yang memastikan keamanan dan integritas transaksi di jaringan. Hal ini dicapai dengan menggunakan mekanisme verifikasi yang ketat dan proses pemindahan aset yang sangat terkontrol.

Kompatibilitas dengan smart contract

Arbitrum kompatibel dengan smart contract di jaringan Ethereum, sehingga memungkinkan pengguna untuk membuat dan menjalankan kontrak pintar seperti yang biasa dilakukan di jaringan Ethereum utama.

Kelebihan dan Kekurangan

Selain memahami cara kerja Arbitrum, penting juga untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan penggunaan solusi ini.

Kelebihan

  • Meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi di jaringan Ethereum, sehingga dapat meningkatkan adopsi teknologi blockchain secara umum.
  • Memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola dan menggunakan dApps karena memungkinkan pengembang untuk dengan mudah memindahkan aplikasi mereka antara Arbitrum dan jaringan Ethereum.
  • Menggunakan teknologi Optimistic Rollup dan Multi Round Fraud Proof Verification yang dapat meningkatkan keamanan dan konsistensi transaksi di jaringan.

Kekurangan

  • Arbitrum masih dalam tahap pengembangan, sehingga beberapa fitur mungkin belum stabil dan dapat berubah-ubah.
  • Dibandingkan dengan jaringan Ethereum utama, Arbitrum masih memiliki tingkat desentralisasi yang lebih rendah karena hanya menggunakan sejumlah validator untuk memproses transaksi.

Ekosistem Arbitrum

Arbitrum diluncurkan pada bulan Agustus 2021. Sejak diluncurkan, Arbitrum telah menjadi salah satu layer-2 scaling solution yang paling populer di jaringan Ethereum dan telah digunakan oleh banyak pengembang aplikasi blockchain untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi aplikasi mereka di jaringan Ethereum.

Hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun, Arbitrum mampu menjadi layer-2 terbesar secara total nilai terkunci (TVL). Per 3 April 2023, TVL Arbitrum mencapai US$5,78 miliar yakni 66,07% dari total TVL layer-2.

TVL arbitrum
Gambar: TVL layer-2 Ethereum

Adapun TVL ini disumbangkan dari berbagai dApps yang dibangun di atas Arbitrum. Berdasarkan data dari Nansen tentang DAO penerima airdrop Arbitrum, terdapat setidaknya 137 dApps yang sudah tergabung dalam ekosistem Arbitrum.

Berikut adalah beberapa dApps populer yang tergabung dalam ekosistem Arbitrum.

GMX

GMX adalah platform perdagangan derivatif yang dibangun di atas Arbitrum. Platform ini menawarkan perdagangan kontrak berjangka dan opsi untuk aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.

GMX bertujuan untuk menjadi platform perdagangan derivatif terdepan di dunia kripto dengan menawarkan likuiditas yang tinggi, biaya transaksi yang rendah, dan fitur-fitur perdagangan canggih seperti limit order, stop order, dan lainnya.

Radiant Capital

Radiant Capital adalah platform DeFi yang dibangun di atas Arbitrum yang menawarkan layanan lending dan flash loan menggunakan aset kripto sebagai jaminan. Jika dibandingka, protokol ini mirip dengan Aave pada jaringan Ethereum.

Camelot DEX

Camelot DEX adalah sebuah decentralized exchange (DEX) yang asli dibangun di atas Arbitrum, bukan diintegrasi ke jaringan Arbitrum. Karena dibangun asli di atas jaringan Arbitrum, user dapat menemukan semua token yang asli dikeluarkan oleh smart contract Arbitrum.

Dapps Terintegrasi

Selain aplikasi yang memang awalnya dibangun di atas jaringan Arbitrum, terdapat juga dApps yang diintegrasikan ke Arbitrum. Contohnya adalah: Uniswap, Curve Finance, Aave, Sushiswap, Balancer, dan masih banyak lagi.

Tokenomics ARB

Per 23 Maret 2023, Arbitrum resmi mengumumkan bahwa proyek bertransisi menjadi DAO dengan token hak tata kelola ARB.

Token ARB memiliki total supply sebesar 10 miliar ARB. Adapun alokasi token ARB adalah sebagai berikut.

arbitrum tokenomics
Gambar: Alokasi token ARB
  • 4,278 miliar ARB atau 42,78% dialokasikan untuk DAO Treasury yang akan digunakan untuk biaya pengembangan Arbitrum di masa mendatang.
  • 2,694 miliar ARB atau 26,94% dialokasikan untuk tim pengembang Arbitrum, salah satunya adalah Offchain Labs.
  • 1,753 miliar ARB atau 17,53% dialokasikan untuk investor, beberapa diantaranya adalah: Pantera Capital, Andressen Horowitz, Jump Crypto, dan Polychain Capital.
  • 1,162 miliar ARB atai 11,62% dialokasikan untuk airdrop individu, yakni user yang memenuhi syarat sebelum 6 Februari 2023.
  • 113 juta ARB atau 1,13% dialokasikan untuk DAO yang tergabung di Arbitrum sebelum 6 Februari 2023.

Perkembangan Arbitrum

Berdasarkan data dari DeFiLlama, TVL yang ada di Arbitrum per 1 Oktober 2023 adalah US$1,76 miliar, naik 5,26% dalam satu bulan terakhir.

TVL ini mayoritas disumbang oleh tiga protokol yang ada di jaringan Arbitrum yakni GMX, Uniswap V3, dan Radiant. Arbitrum menempati posisi empat dengan TVL terbanyak, di bawah Ethereum, BSC, dan TRON.

Gambar: Total TVL dari berbagai jaringan blockchain. Sumber: DeFiLlama.

Baca juga: Arbitrum Resmi Umumkan Airdrop

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.