Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
DeFi · 5 min read
Initial Dex Offering atau IDO adalah salah satu cara dalam pengumpulan dana yang dilakukan oleh proyek di DeFi. Apa itu IDO dan bagaimana cara untuk mengikutinya? Simak ulasannya di artikel berikut ini.
Pada 2017 pasar kripto dibuat ramai oleh Initial Coin Offering atau ICO, yang merupakan salah satu cara pemilik proyek menghasilkan dana awal untuk proyeknya.
Selain untuk pemilik proyek, investor crypto juga mendapatkan keuntungan, akibat dengan ICO investor mendapatkan harga awal yang berpotensi naik signifikan.
Sayangnya dalam proses ICO, tidak jarang terjadi penipuan dan kerugian yang cukup besar sehingga lama-kelamaan banyak yang mulai menjauhinya.
Salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah ini adalah melalui Initial DeX Offering, yang memberi cara keuntungan dan pengumpulan dana yang lebih aman untuk semua pihak.
Initial DeX Offering atau IDO adalah sebuah cara untuk pengumpulan dana bagi proyek baru di sektor Decentralized Finance atau DeFi.
Initial Dex Offering ini dilakukan melalui bursa terdesentralisasi atau DeX dan bukan melalui bursa tersentralisasi dengan tujuan memberi keamanan yang lebih dari ICO.
Initial Dex Offering pengumpulan dana untuk proyek yang menggunakan DeFi. ICO pengumpulan dana yang dilakuka secara mandiri oleh pemilik proyek, sedangkan IEO pengumpulan dana yang dilakukan di exchange kripto yang bekerja sama dengan proyek kripto yang ingin dipromosikan.
Tujuannya untuk keuntungan pemilik proyek dengan cara menjual token proyeknya melalui DeX dan mendapatkan keuntungan untuk mendanai proyek di tahap awal.
Sayangnya Initial Dex Offering ini memiliki beberapa batasan, umumnya dana yang didapatkan dari IDO akan lebih kecil dari ICO.
Hal ini disebabkan karena kurangnya panduan dan literasi mengenai cara penggunaan DeX dalam investor kripto, terutama pemula.
Bagi pemilik proyek, Initial Dex Offering ini menjadi keuntungan akibat penggalangan dana yang berpotensi menghasilkan dana untuk awal pengembangan proyek.
Namun untuk investor, cara ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang cukup signifikan karena membeli kripto di harga awal.
Perlu diketahui walau potensi keuntungannya tinggi IDO ini memiliki kesempatan yang terbatas untuk investor.
Masih banyak investor yang belum memahami hal tersebut dan lebih lagi belum banyak yang mengetahui bagaimana cara untuk berpartisipasi dalam pengumpulan dana tersebut.
Perlu diketahui bahwa berpartisipasi dalam IDO sama seperti membeli tiket terbatas.
Hal ini disebabkan tidak semua investor bisa membeli kripto yang dijual dalam Initial Dex Offering karena hanya ada beberapa tiket yang tersedia.
Umumnya tiket ini didapatkan dengan membeli dan mengunci token yang disyaratkan untuk dapat token yang berada dalam IDO.
Dengan melakukan hal tersebut, investor sudah membeli tiket untuk IDO, namun alokasi jumlah yang akan didapatkan semua bergantung pada pihak yang mengadakan IDO, layaknya undian.
Tapi secara rinci, cara ini memerlukan beberapa langkah tambahan untuk memastikan investor dapat berpartisipasi.
Umumnya sebuah token yang baru akan meluncur atau terjual pertama kali akan muncul pada launchpad.
Saat ini mayoritas launchpad yang ada di DeX memiliki kesamaan syarat untuk ikut dalam IDO yaitu kewajiban investor untuk terdaftar dalam whitelist atau daftar calon pembeli.
Umumnya mendapatkan tempat dalam daftar whitelist membutuhkan token asli dari launchpad tersebut.
Semakin banyak yang dimiliki maka semakin tinggi kesempatan berpartisipasi dalam IDO.
Nantinya jika berhasil mendapatkan tempat dalam daftar tersebut, token asli launchpad akan terpotong dan digantikan dengan crypto dalam penawaran awal tersebut.
Jumlah nominalnya akan bergantung pada alokasi yang diberikan oleh pemilik proyek sehingga bersifat hampir mirip undian atau lotre.
Baca juga: Apa itu Launchpad Crypto? Panduan untuk Pemula
Jika ingin mendapatkan tempat dalam daftar whitelist, umumnya pengguna akan diminta melakukan proses KYC atau Know Your Costumer.
Langkah ini juga diperlukan agar tujuan dari pengiriman crypto yang tertera dalam IDO tersampaikan dengan benar.
Proses KYC ini umumnya berbeda dengan KYC pada bursa tersentralisasi akibat adanya beberapa data yang tidak diminta dalam Launchpad DeX.
Tapi seluruh data yang dibutuhkan tersebut berbeda antar Launchpad dan DeX sehingga ada juga yang akan meminta lebih dari bursa tersentralisasi.
Baca juga: Beda Bursa Terpusat dan Terdesentralisasi
Proses ini dilakukan untuk menghindari kerugian dan penipuan yang umum terjadi dalam Initial Coin Offering.
Terakhir untuk mendapatkan token yang tertera dalam IDO, investor wajib memiliki wallet yang dapat terikat pada DeX seperti Metamask.
Hal ini menjadi penting karena berbeda dengan bursa tersentralisasi, DeX tidak memiliki wallet yang langsung tersambung.
DeX umumnya memiliki bentuk situs Web 3.0 atau aplikasi terdesentralisasi dan tidak memiliki wallet yang terikat akibat memiliki kegunaan yang berbeda.
Setelah memiliki dan melakukan ketiga hal tersebut, investor sudah dapat berpartisipasi dalam IDO untuk berpotensi mendapatkan token baru.
IDO menarik perhatian pasar akibat memberikan kredibilitas, menjaga likuiditas token yang terlibat, dan menjaga keamanan seluruh proyek yang terlibat.
Umumnya seluruh proyek yang ingin melaksanakan IDO akan diminta untuk melakukan pengisian data untuk mencegah penipuan.
Namun terdapat beberapa kelebihan lain yang dapat diberikan oleh IDO yang juga menjadi alasan banyaknya partisipan di dalam prosesnya.
IDO memberikan likuiditas yang mudah dan instan karena seluruh token yang telah meluncur di launchpad DeX tersebut, akan langsung diperdagangkan di tempat tersebut.
Sehingga seluruh perdagangan token tersebut akan terjamin jadi tidak akan ada kesulitan untuk menjual atau membeli ke depannya.
Kedua adalah IDO memiliki biaya yang lebih rendah terutama jika dibandingkan dengan ICO dan Initial Exchange Offering atau IEO.
Umumnya ICO dan IEO dilakukan pada sebuah platform atau bursa tersentralisasi, sehingga di luar biaya blockchain, akan ada biaya dari platform tersebut.
Selanjutnya adalah keadilan bagi investor dimana dalam IDO umumnya alokasi akan lebih adil antara investor besar dan kecil dibandingkan dalam ICO dan IEO.
Terakhir adalah peluncuran yang lebih cepat dan mudah akibat peluncuran proyek melalui IDO tidak perlu menunggu verifikasi manual dari bursa tersentralisasi.
Verifikasi keamanan proyek dalam IDO dilakukan melalui program verifikasi dan pelacakan dari aplikasi terdesentralisasi yang bergerak melalui smart contracts.
Walau IDO memiliki banyak kelebihan, proses penggalangan dana ini juga memiliki kekurangan, terutama dalam dua hal.
Kebutuhan data dalam IDO memberikan kekurangan dari sisi privasi yang umumnya berada dalam crypto.
Sayangnya kondisi ini juga membuat IDO hampir mirip dengan IEO dan membuat DeX bergerak hampir mirip dengan bursa tersentralisasi.
Umumnya kuota untuk masuk ke daftar whitelist IDO lebih kecil dibandingkan ICO dan IEO yang membuat kadang permintaan tidak bisa terpenuhi sepenuhnya.
Sehingga sayangnya batasan kuota ini membuat hasil keuntungan untuk pemilik proyek tidak maksimal.
Bahkan terdapat beberapa proyek yang perlu melakukan lebih dari satu Initial DeX Offering dengan token yang berbeda.
Rendahnya kuota tersebut juga membuat jumlah persediaan token menjadi terbatas yang juga dapat meningkatkan volatilitas dari token tersebut.
Secara keseluruhan initial dex offering saat ini mulai menurun karena mulai terkalahkan oleh IEO dan beberapa cara penggalangan dana lain.
Namun initial dex offering masih terus dilakukan dan menjadi salah satu cara untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik proyek dan investor.
DEX yang menyediakan IDO adalah Binance DEX, Polkastarter dan Uniswap. Salah satu IDO pertama yang diluncurkan adalah RAVEN, yang terdaftar di Binance DEX pada Juni 2019, kemudian ada Sushiswap yang juga melakukan IDO.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.