
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Seorang whale di exchange Hyperliquid baru-baru ini menutup posisi short Bitcoin senilai US$516 juta.
Data dari Hypurrscan pada Selasa (18/3/2025) menunjukkan bahwa whale yang dikenal luas di komunitas kripto ini berhasil meraup keuntungan senilai US$9,4 juta atau setara Rp156 miliar setelah menutup posisi short dengan leverage 40x untuk 6.210 Bitcoin. Posisi ini secara efektif menjadi taruhannya terhadap penurunan harga Bitcoin.
Pada awalnya, whale ini membuka posisi senilai US$368 juta pada harga US$84.043 per Bitcoin. Namun, ia menghadapi risiko likuidasi jika harga Bitcoin naik di atas US$85.592. Untuk mempertahankan posisinya, dirinya menambahkan dana sebesar US$5 juta setelah sekelompok trader berusaha menggiring harga agar memicu likuidasinya. Namun, upaya ini gagal, dan sang whale tetap berhasil mencetak keuntungan.
Perdagangan dengan leverage memungkinkan penggunaan dana pinjaman untuk memperbesar ukuran investasi. Meskipun bisa meningkatkan potensi keuntungan, strategi ini juga membawa risiko besar karena memperbesar kemungkinan likuidasi jika harga bergerak berlawanan dengan posisi yang diambil.
Baca juga: HYPE Turun 8% Usai Likuidasi Whale Picu Kerugian Rp65 Miliar di Hyperliquid
Setelah menutup posisi short Bitcoin-nya, sang whale langsung mengalihkan keuntungan yang diperoleh untuk mengakumulasi Ethereum. Berdasarkan data Etherscan, ia membeli lebih dari 3.200 ETH senilai lebih dari US$6,1 juta pada 18 Maret 2025.
Langkah ini dilakukan hanya sehari sebelum pertemuan FOMC pada 19 Maret 2025, yang diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter Federal Reserve untuk tahun 2025. Keputusan yang diambil dalam pertemuan ini berpotensi memengaruhi minat investor terhadap aset berisiko seperti Bitcoin.
Baca juga: Lazarus Cuci Rp22,8 Triliun Ether Hasil Curian Bybit, Diubah ke Bitcoin
Misteri identitas sang whale telah memicu berbagai spekulasi di komunitas kripto. Kombinasi antara keuntungan besar, risiko likuidasi yang nyaris terjadi, serta dugaan penggunaan dana yang tidak sah telah menimbulkan teori liar seputar identitas dirinya.
Beberapa faktor yang membuatnya terkenal termasuk keberanian whale untuk memasang leverage ekstrem, mencatat taruhan berisiko tinggi yang memicu perhatian para trader karena posisinya bisa saja memengaruhi pergerakan pasar kripto.
Bahkan, beberapa trader di media sosial sempat melakukan upaya terkoordinasi atau disebut whale hunt untuk memaksanya mengalami likuidasi.
Adapun karena DEX Hyperliquid berbasis blockchain, seluruh aktivitas perdagangan sang whale dapat dilacak secara publik. Investigasi dari berbagai analis on-chain seperti ZachXBT semakin memperkuat ketenarannya di komunitas kripto.
Meskipun identitasnya belum terungkap, beberapa analis menduga bahwa sang whale menggunakan strategi perdagangan lintas platform. Salah satu teknik yang sering disebut adalah strategi dual-exchange, di mana ia melakukan short besar-besaran di Hyperliquid sambil mengambil posisi long di centralized exchange (CEX) untuk memanfaatkan likuidasi paksa di kedua sisi pasar.
Dalam beberapa kasus, sang whale juga diketahui bertaruh pada aset lain selain Bitcoin. Salah satu artikel mencatat bahwa setelah melakukan perdagangan ETH dengan leverage tinggi (dikenal sebagai “50x ETH whale”), ia kembali membuka posisi baru di Chainlink (LINK) senilai sekitar US$31 juta dengan leverage 10x, serta mengakumulasi beberapa juta dolar dalam bentuk LINK spot.
Baca juga: Hyperliquid Perketat Margin Usai Terpukul Likuidasi Rp65 Miliar
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.