
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Hyperliquid, platform exchange futures terdesentralisasi, mengumumkan akan meningkatkan persyaratan margin bagi trader setelah likuidasi besar-besaran di Ethereum menyebabkan kerugian jutaan dolar pada liquidity pool-nya.
Dalam postingan di X pada Kamis (13/3/2025), Hyperliquid mengatakan bahwa mulai 15 Maret 2025, trader diwajibkan untuk mempertahankan margin jaminan minimal 20% pada posisi tertentu guna mengurangi dampak sistemik dari posisi besar yang berpotensi memengaruhi pasar saat ditutup.
“Transfer margin” mengacu pada dana yang keluar dari cross wallet dan posisi margin terisolasi. Contohnya termasuk penarikan, transfer perpetual ke spot, dan menambah atau menghapus margin terisolasi.
“Perubahan ini tidak mempengaruhi pembukaan posisi cross margin baru dan hanya mempengaruhi posisi margin terisolasi baru jika penggunaan cross margin akan melebihi 5x setelah posisi terisolasi dibuka,” kata Hyperliquid.
Baca juga: HYPE Turun 8% Usai Likuidasi Whale Picu Kerugian Rp65 Miliar di Hyperliquid
Hyperliquid menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk mengurangi risiko sistemik akibat dampak hipotetis dari posisi besar saat ditutup. Sebagai platform DEX yang bersaing dengan exchange terpusat (CEX), Hyperliquid mencatat lonjakan minat terbuka dan volume perdagangan, yang menambah tekanan pada sistem marginnya.
Adapun, pembaruan ini terjadi setelah insiden pada 12 Maret 2025, di mana posisi leverage tinggi seorang trader di Ethereum menyebabkan kerugian sebesar US$4 juta pada liquidity pool Hyperliquid. Peristiwa ini mengungkapkan kerentanan sistem margin dalam kondisi pasar ekstrem.
Meskipun Hyperliquid memastikan tidak ada eksploitasi dalam insiden tersebut, kejadian ini tampaknya mendorong tinjauan segera terhadap protokol risikonya.
Perubahan ini hanya berlaku dalam situasi tertentu, seperti saat trader menarik jaminan dari posisi terbuka. Namun, Hyperliquid memastikan bahwa trader tetap dapat membuka posisi baru dengan leverage hingga 40 kali.
Perpetual futures contract sendiri merupakan instrumen futures yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Dalam perdagangan ini, trader harus menyetorkan margin jaminan, biasanya dalam bentuk USDC untuk Hyperliqui, sebagai perlindungan atas posisi mereka.
Dalam kasus likuidasi semacam itu, trader yang bersangkutan menarik sebagian besar jaminannya sebelum melikuidasi posisinya sendiri. Dengan cara ini, ia dapat keluar dari perdagangan tanpa mengalami slippage atau kerugian akibat menjual posisi besar sekaligus. Namun, kerugian tersebut akhirnya ditanggung oleh liquidity pool Hyperliquid yang dinamakan HLP.
“Peristiwa kemarin menunjukkan peluang untuk memperkuat kerangka margin guna menghadapi kondisi ekstrem dengan lebih baik,” kata Hyperliquid.
Baca juga: Hyperliquid Bantah Rumor Peretasan yang Dilakukan Lazarus Group
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.