
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Hyperliquid, platform perdagangan future terdesentralisasi, mencatat likuidasi besar-besaran yang melibatkan posisi Ether (ETH) senilai US$340 juta milik seorang whale yang memanfaatkan platformnya.
Aksi likuidasi ini berasal dari wallet dengan domain “0xf3f4,” yang membuka posisi long ETH dengan leverage 50x. Untuk mendukung posisinya, trader tersebut menyetor US$4,3 juta USDC sebagai margin, dengan total eksposur sebesar 113.000 ETH.
Namun, setelah membuka posisi, wallet ini mulai menarik dana, sehingga margin yang tersisa turun di bawah batas pemeliharaan. Akibatnya, posisi tersebut dilikuidasi, menghasilkan keuntungan sebesar US$1,8 juta bagi trader tetapi mengakibatkan kerugian US$4 juta atau setara Rp65,7 miliar pada vault HLP.
Sebagai informasi, vault HLP di Hyperliquid memungkinkan pengguna menyetor USDC untuk mendapatkan bagian dari keuntungan yang dihasilkan dari strategi perdagangan trader lain atau pemilik vault itu sendiri.
Baca juga: Hyperliquid Bantah Rumor Peretasan yang Dilakukan Lazarus Group
Meskipun pada awalnya insiden ini tampak seperti eksploitasi sistem, tim Hyperliquid menegaskan bahwa tidak ada peretasan atau eksploitasi protokol yang terjadi. Menurut mereka, trader tersebut menarik keuntungan yang belum terealisasi atau unrealized PnL, yang kemudian menyebabkan margin turun drastis dan memicu likuidasi otomatis.
Sebagai langkah mitigasi, Hyperliquid telah memperbarui batas leverage untuk BTC dan ETH menjadi 40x dan 25x untuk memberikan buffer lebih besar dalam menghadapi likuidasi posisi besar.
Meski HLP mengalami kerugian, vault tersebut masih memiliki Total Value Locked (TVL) sekitar US$446 juta. Adapun kerugian ini hanya mencakup sekitar 1% dari total aset yang dikelola.
Sementara itu, token HYPE sempat anjlok dari US$14 ke bawah US$12,6 dengan penurunan sekitar 8% akibat reaksi pasar terhadap insiden ini. Hingga artikel ini ditulis, HYPE telah pulih ke kisaran US$13,3, menurut data CoinMarketCap.
Meski demikian, kinerja HYPE masih berada di zona merah dalam berbagai periode waktu, dengan penurunan lebih dari 44% dalam sebulan terakhir. Bahkan, dalam sepekan terakhir saja, HYPE telah turun 24,3%, tertinggal dari pasar kripto secara keseluruhan yang hanya turun 10,10%, serta platform smart contract lain yang mengalami koreksi sebesar 7,40%.
Baca juga: Hyperliquid Perkenalkan Token HYPE Kepada Pengguna
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.