Berita Bitcoin · 7 min read

Bitcoin Tertekan Usai Wallet Era Satoshi Bangkit dan Pindahkan 80.000 BTC

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Delapan wallet Bitcoin yang telah diam membisu sejak era Satoshi Nakamoto mendadak aktif kembali dan memindahkan total lebih dari 80.000 BTC pada Jumat, 4 Juli 2025. Aktivasi wallet bersejarah ini sontak memicu kepanikan pasar, mendorong harga Bitcoin turun tajam ke level US$107.000.

Menurut data dari Lookonchain, kedelapan wallet yang berstatus dormant atau tidak aktif sejak 2011 secara bersamaan mengirimkan 80.009 BTC senilai US$8,69 miliar atau setara Rp140,7 triliun ke sejumlah alamat baru yang tidak diketahui identitasnya. Dua transaksi terbesar mencatat masing-masing 40.000 BTC, senilai sekitar US$4,35 miliar atau Rp70 triliun.

Selama lebih dari satu dekade, tidak ada pergerakan sama sekali dari wallet-wallet ini. Koin-koin tersebut benar-benar ditinggalkan oleh pemilik awalnya yang hingga kini identitasnya masih misterius.

“Saat ini, seluruh wallet yang telah tertidur selama 14 tahun telah aktif kembali dan memindahkan total 80.009 BTC senilai US$8,69 miliar,” tulis Lookonchain dalam postingan di X, Jumat malam.

Sebelumnya, laporan Coinvestasi menyoroti bahwa dua wallet pertama yang terpantau aktif berasal dari April 2011, periode ketika harga Bitcoin masih di kisaran US$0,78 atau sekitar Rp11.500. Selama periode tidur panjang tersebut, nilai 20.000 BTC awalnya hanya sekitar US$7.800 atau sekitar Rp126 juta, dan kini meroket lebih dari 13 juta persen ke sekitar US$2,18 miliar atau setara Rp35,3 triliun.

Sementara itu, enam wallet lainnya diketahui mulai menyimpan BTC sejak Mei 2011, saat harga telah naik ke US$3,37. Pada saat itu, harga nilai Bitcoin berkisar di US$202.000 atau sekitar Rp3,2 miliar. Namun kini, total tersebut mencapai US$6,52 miliar atau setara Rp105 triliun.

Baca juga: Dua Wallet Bitcoin Aktif Lagi Setelah 14 Tahun, Transfer 20.000 BTC

Pergerakan Terbesar Bitcoin Era Satoshi dalam Sehari

Menariknya, semua koin tersebut tidak dikirim ke exchange, melainkan ke wallet baru yang anonim. Ini membuka berbagai spekulasi, apakah pemiliknya hanya ingin melakukan pengamanan aset, mendistribusikan ulang asetnya, atau sedang bersiap untuk aksi yang lebih besar seperti investasi ke protokol baru atau bahkan penjualan besar-besaran.

Dalam postingan di X, CryptoQuant menegaskan bahwa ini adalah perpindahan Bitcoin era Satoshi terbesar dalam satu hari selama lebih dari 10 tahun terakhir.

“Beberapa koin dapat ditelusuri kembali ke reward blok miner awal,” tulisnya.

Baca juga: 3 Faktor Pemicu Kenaikan Bitcoin ke US$116.000 Bulan Ini!

Bitcoin Merosot ke US$107.000

Tak lama setelah pergerakan ini, harga Bitcoin langsung terpukul. Dari puncaknya di US$110.000, BTC sempat anjlok ke level US$107.200 dalam waktu kurang dari 24 jam, turun sekitar 1,3%. Hingga artikel ini ditulis, harga Bitcoin sempat rebound ke kisaran US$108.100, dengan kapitalisasi pasar bertahan di sekitar US$2,15 triliun.

Grafik harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Sentimen negatif ini juga menyeret harga altcoin, seiring investor mencoba mencerna dampak potensial dari kebangkitan wallet legendaris ini.

Sebelumnya, trader kripto populer, Daan Crypto Trades, turut mengingatkan bahwa jika harga Bitcoin kembali menembus ke bawah US$108.000, tren penurunan bisa berlanjut, bahkan berpotensi menembus support psikologis di US$100.000 hingga ke area US$96.000.

Baca juga: Trader Ingatkan Risiko jika Bitcoin Turun di Bawah US$108.000

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.