Berita Bitcoin · 8 min read

3 Faktor Pemicu Kenaikan Bitcoin ke US$116.000 Bulan Ini!

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Sebuah analisis terbaru dari 10x Research mengungkapkan bahwa harga Bitcoin (BTC) berpotensi melonjak ke rekor tertinggi di US$116.000 pada akhir Juli 2025. Lonjakan ini didorong oleh kombinasi tiga faktor makroekonomi yang dinilai sangat mendukung performa aset kripto terbesar tersebut.

Dikutip dari laporan Cointelegraph pada Kamis (3/7/2025), Head of Research 10x Research, Markus Thielen, menyebut bahwa saat ini tengah terjadi perfect storm alias badai sempurna dari tiga katalis utama yang berpotensi mendorong harga Bitcoin menembus level psikologis berikutnya.

Thielen menjelaskan bahwa Bitcoin saat ini tengah menguji batas atas dari fase konsolidasi jangka menengah. Jika level ini berhasil ditembus, maka peluang terjadinya reli lanjutan terbuka lebar.

Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$110.000, naik hampir 2% dalam 24 jam terakhir, level tertinggi sejak awal Juni 2025 menurut data CoinMarketCap. Jika prediksi Thielen terbukti, maka Bitcoin akan mencatat kenaikan sekitar 6% dari harga saat ini, sekaligus menembus rekor sebelumnya di US$111.970.

Pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Baca juga: Bitcoin Berpeluang Cetak Rekor US$135.000 di Paruh Kedua 2025, Ini Alasannya

Inflow Positif ke ETF Bitcoin Spot

Salah satu sinyal paling kuat yang mendukung potensi kenaikan ini adalah derasnya aliran dana ke ETF Bitcoin berbasis spot. Meski sempat mencatat hari pertama arus keluar bersih setelah 15 hari berturut-turut mencatat arus masuk, tren keseluruhannya masih mencerminkan minat institusional yang tinggi terhadap Bitcoin.

“Aliran dana ke ETF ini kini bahkan melampaui pergerakan harga Bitcoin itu sendiri, menandakan bahwa permintaan institusi dipicu oleh kekhawatiran makroekonomi jangka panjang, bukan sekadar dorongan momentum jangka pendek,” jelas Thielen.

Baca juga: Bitcoin Menguat ke US$109.000, Dipicu Pelemahan Data Ekonomi AS

Faktor Politik dan Tekanan Federal Reserve

Thielen juga menyoroti dinamika politik dalam negeri Amerika Serikat sebagai faktor signifikan. Ia menilai bahwa tekanan politik dari Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, bisa menjadi pemicu gelombang akumulasi ETF Bitcoin berikutnya.

Trump secara terbuka menyampaikan kritik keras kepada Powell dan menyatakan bahwa proses pergantiannya “tidak bisa datang lebih cepat.” Hal ini, menurut Thielen, bisa menjadi sinyal awal bahwa kebijakan suku bunga yang lebih longgar akan menjadi agenda politik ke depan.

“Bukan tidak mungkin Trump akan menunjuk Ketua The Fed yang lebih condong ke arah pemangkasan suku bunga. Situasi ini mengingatkan kita pada era Arthur Burns di tahun 1970-an, di mana tekanan politik terhadap bank sentral memicu inflasi besar, dan di saat yang sama, mendorong permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas, dan kini Bitcoin,” tambahnya.

Hingga artikel ini ditulis, ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS telah mencatatkan arus masuk bersih kumulatif hingga US$49 miliar menurut data dari SoSoValue. Adapun sejak awal Mei, ETF Bitcoin tersebut telah melihat arus masuk hingga US$9,91 miliar, ini mencakup sekitar 20% dari total arus masuk sejak ETF tersebut pertama kali diluncurkan pada Januari 2024.

Baca juga: Analis Prediksi Tiga ETF Kripto Ini Punya 95% Peluang Disetujui di AS

Pasokan Bitcoin di Exchange Terus Menyusut

Faktor terakhir yang mendukung sentimen bullish datang dari sisi pasokan. Data onchain menunjukkan bahwa saldo Bitcoin yang tersedia di exchange terus mengalami penurunan selama 98 hari berturut-turut, periode penurunan terpanjang sejak tahun 2020.

“Penurunan saldo di exchange secara konsisten menandakan meningkatnya kelangkaan. Dalam siklus sebelumnya, tren seperti ini biasanya menjadi pendahulu dari fase breakout besar dalam bull market,” jelas Thielen.

Jika tren ini terus berlangsung, maka kombinasi kelangkaan pasokan, tekanan makroekonomi, dan dorongan institusional bisa menjadi bahan bakar yang membawa harga Bitcoin ke titik tertinggi barunya.

Baca juga: Strategy Borong 4.980 Bitcoin Tambahan Bernilai Rp8,6 Triliun




Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.