
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Sebuah analisis terbaru dari Standard Chartered memperkirakan bahwa Bitcoin berpeluang mencetak performa paruh kedua tahun terbaiknya sepanjang sejarah.
Dikutip dari Decrypt pada Kamis (3/7/2025), Global Head of Digital Asset Research di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, menyoroti kuatnya minat institusional dan akumulasi oleh perusahaan-perusahaan treasury sebagai pendorong utama reli harga Bitcoin baru-baru ini.
Bank asal Inggris tersebut memperkirakan bahwa akumulasi Bitcoin pada kuartal ketiga dan keempat 2025 akan melampaui pencapaian signifikan di kuartal kedua, yakni sebesar 245.000 BTC. Kendrick juga meyakini bahwa harga Bitcoin akan menembus level US$135.000 pada akhir kuartal ketiga dan terus naik ke US$200.000 di akhir tahun, melampaui rekor tertinggi sepanjang masa sebelumnya di US$111.970 yang dicapai pada Mei lalu, menurut data CoinMarketCap.
Prediksi ini disampaikan hanya beberapa jam sebelum harga Bitcoin kembali menembus level US$109.000 untuk pertama kalinya sejak awal Juni.
Baca juga: Bitcoin Menguat ke US$109.000, Dipicu Pelemahan Data Ekonomi AS
Salah satu sorotan utama Kendrick adalah perubahan dinamika siklus pasar pasca-halving. Secara historis, Bitcoin cenderung mengalami tekanan harga selama 18 bulan setelah halving, dan dalam pola sebelumnya, periode September–Oktober 2025 diperkirakan menjadi masa koreksi.
Namun, Kendrick menilai siklus tahun ini menunjukkan arah berbeda. Meski optimis, ia juga mengingatkan bahwa pasar tidak akan bergerak tanpa hambatan.
“Kami memperkirakan akan ada fluktuasi harga yang cukup tajam di akhir kuartal tiga hingga awal kuartal empat, karena kekhawatiran pasar bahwa pola penurunan pasca-halving bisa saja kembali terjadi,” tulisnya.
Baca juga: Aplikasi Desain Populer Ini Diam-diam Simpan Bitcoin Rp1,1 Triliun!
Kendrick tetap percaya bahwa tren naik akan berlanjut, terutama berkat strategi pembelian Bitcoin oleh perusahaan publik sebagai bagian dari cadangan treasury mereka.
Ia menyebutkan bahwa keterlibatan ETF dan perusahaan treasury menjadi faktor penentu yang membedakan siklus kali ini dengan siklus sebelumnya. Kedua elemen ini tidak hadir dalam siklus halving sebelumnya, namun kini memainkan peran signifikan dalam menopang harga.
Berdasarkan data dari BitcoinTreasuries, saat ini terdapat 141 perusahaan publik yang memegang total 849.400 BTC dengan nilai lebih dari US$92 miliar. Salah satu pelopor tren ini adalah perusahaan asal AS, Strategy, yang sejak 2020 beralih dari bisnis perangkat lunak menjadi pengakumulasi Bitcoin aktif. Hingga kini, Strategy tercatat memiliki lebih dari 597.000 BTC, senilai sekitar US$65 miliar.
Baca juga: Strategy Borong 4.980 Bitcoin Tambahan Bernilai Rp8,6 Triliun
Lebih lanjut, Kendrick menyoroti bahwa minat institusi terhadap produk ETF Bitcoin belum surut, meskipun produk ETF Bitcoin sempat mencatat arus keluar senilai US$342 juta pada 1 Juli lalu.
Secara total, dana yang dikelola (AUM) pada produk ETF Bitcoin saat ini telah melampaui US$136 miliar menurut data SoSoValue, dan iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock bahkan mencetak rekor sebagai produk ETF dengan pertumbuhan tercepat sepanjang sejarah 32 tahun industri ETF global.
Pasar kripto secara keseluruhan menunjukkan ketangguhan di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak perang dagang serta ketegangan politik antara Presiden Donald Trump dan Ketua The Fed, Jerome Powell.
Dalam sebuah forum bank sentral Eropa di Portugal, Powell menyatakan bahwa jika bukan karena kebijakan dagang Trump, bank sentral AS kemungkinan besar sudah mulai menurunkan suku bunga sejak awal tahun ini.
Baca juga: Bitcoin Dominasi Sepertiga Portofolio Kripto Investor di 2025
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.