
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Figma, perusahaan software desain berbasis web asal Amerika Serikat, mengungkap dalam dokumen IPO terbarunya bahwa mereka telah menyimpan investasi Bitcoin senilai jutaan dolar AS selama lebih dari satu tahun terakhir.
Dalam dokumen yang diajukan pada Senin (1/7/2025), Figma menyebut bahwa dewan direksi menyetujui pembelian Bitcoin ETF milik Bitwise senilai US$55 juta atau sekitar Rp900 miliar, hanya beberapa pekan setelah produk tersebut disetujui regulator pada Januari 2024.
Nilai investasi itu sempat naik signifikan hingga US$78,8 juta pada akhir Desember 2024, mencerminkan keuntungan yang belum direalisasikan. Namun, karena volatilitas pasar kripto, nilainya turun sekitar US$9,3 juta per Maret 2025, menyisakan nilai wajar sekitar US$69,5 juta atau setara Rp1,1 triliun.
Per akhir Maret, eksposur Bitcoin Figma menyumbang sekitar 4,5% dari total kas dan aset keuangan perusahaan yang mencapai US$1,54 miliar. Rencananya, mereka akan menambah alokasi sebesar US$30 juta dari cadangan stablecoin USDC milik perusahaan untuk diubah menjadi Bitcoin, meningkatkan eksposur total mereka sebesar 2% tambahan.
Baca juga: Strategy Borong 4.980 Bitcoin Tambahan Bernilai Rp8,6 Triliun
Meski nilai investasinya sempat turun, Figma tidak mundur. Dalam dokumen yang sama, perusahaan menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang.
“Perusahaan bermaksud untuk menginvestasikan kembali kepemilikan stablecoin-nya ke dalam Bitcoin pada waktu yang akan datang,” tulis Figma dalam pengajuan resmi ke SEC.
Dengan keputusan ini, Figma masuk dalam daftar perusahaan teknologi, baik swasta maupun publik, yang mulai memosisikan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang, bukan sekadar aset spekulatif.
Baca juga: Metaplanet Masuk 5 Besar Institusi Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia
Investasi ke Bitcoin ini juga bertepatan dengan rencana besar Figma untuk melantai di New York Stock Exchange (NYSE). Proses IPO Figma dibantu oleh sejumlah bank besar seperti Morgan Stanley, Goldman Sachs, Allen & Company, dan J.P. Morgan.
Sebelumnya, Figma hampir diakuisisi oleh Adobe dengan nilai US$20 miliar, namun kesepakatan tersebut dibatalkan pada Desember 2023 karena mendapat penolakan dari regulator di Uni Eropa dan Inggris. Setelah itu, Figma memilih untuk menempuh jalur IPO secara mandiri. Perusahaan terakhir kali dinilai memiliki valuasi sebesar US$12,5 miliar melalui penawaran tender sekunder pada 2024.
Dari sisi kinerja, Figma membukukan pendapatan sebesar US$749 juta sepanjang 2024. Pada kuartal pertama 2025, pendapatan meningkat menjadi US$228,2 juta, atau tumbuh 46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Analis Prediksi Tiga ETF Kripto Ini Punya 95% Peluang Disetujui di AS
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.