
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Metaplanet, perusahaan investasi asal Jepang, terus memperluas kepemilikan Bitcoinnya dengan membeli 1.005 BTC senilai sekitar ¥15,6 miliar atau setara Rp1,76 triliun.
Dalam keterangan resmi pada Senin (30/6/2025), Metaplanet menyebut bahwa akumulasi terbaru ini mendorong total kepemilikan perusahaan menjadi 13.350 BTC, dengan total pembelian senilai ¥191,3 miliar atau sekitar Rp21,5 triliun.
Langkah ini membuat Metaplanet naik peringkat sebagai pemegang Bitcoin terbesar kelima di dunia untuk kategori perusahaan publik, menyalip perusahaan mining asal Amerika Serikat CleanSpark yang memegang 12.502 BTC, serta Galaxy Digital Holdings Ltd yang memiliki 12.830 BTC, menurut data dari BitcoinTreasuries.
Adapun, Metaplanet kini berada di atas nama-nama besar seperti Tesla, Coinbase, Block Inc., dan Hut 8, dan kini hanya tertinggal dari Strategy, Marathon Digital, Twenty One Capital, dan Riot Platforms.
“Baru tiga bulan lalu kami umumkan secara langsung di rapat pemegang saham bahwa kami telah mencapai 3.350 BTC — dan sekarang kami menambahkan 10.000 BTC lagi untuk mencapai total 13.350 BTC,” tulis CEO Metaplanet, Simon Gerovich, lewat postingan di platform X.
Hingga saat ini, Metaplanet mencatatkan BTC Yield sebesar 348,8% secara Year-to-Date (YTD). BTC Yield adalah metrik kinerja utama perusahaan yang mengukur persentase perubahan rasio total kepemilikan Bitcoin terhadap jumlah saham beredar dalam periode tertentu. Metrik ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas strategi treasury perusahaan dan dampaknya terhadap nilai pemegang saham.
Baca juga: Metaplanet Salip Tesla, Kini Pegang 12.345 Bitcoin
Langkah ekspansif ini didukung oleh strategi pembiayaan ulang obligasi yang cukup unik. Metaplanet menerbitkan obligasi tanpa bunga senilai ¥30 miliar atau Rp3,37 triliun melalui EVO Fund mereka.
Dana hasil penerbitan ini digunakan untuk membeli Bitcoin tambahan sekaligus menebus dan membatalkan obligasi lama senilai ¥1,75 miliar yang sebelumnya memiliki bunga tahunan sebesar 0,36%. Artinya, Metaplanet kini berhasil mengamankan sumber pembiayaan tanpa bunga untuk mendukung strategi akumulasi BTC mereka.
Dalam dokumen resminya, perusahaan menyebut bahwa dana yang terkumpul akan digunakan sebagian untuk pembelian kembali obligasi lama, dan sisanya dialokasikan untuk pembelian Bitcoin.
Awal bulan ini, Metaplanet juga memperbarui target jangka menengah mereka secara agresif. Dari rencana awal mengakumulasi 21.000 BTC, perusahaan kini menargetkan 100.000 BTC pada 2026, dan bahkan 210.000 BTC di 2027.
Jika target ini tercapai dan posisi kepemilikan global tidak banyak berubah, Metaplanet berpotensi menjadi pemegang Bitcoin terbesar kedua di dunia, hanya kalah dari Strategy.
Baca juga: Strategy Tambah Bitcoin Lagi, Kini Kuasai Hampir 3% dari Total Supply BTC
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.