
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
RWA · 8 min read
Dengan total kapitalisasi pasar gabungan yang melampaui US$35 miliar atau sekitar Rp570 triliun, institusi besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, PosDigi, dan MDI Ventures kini resmi tergabung dalam inisiatif Tokenize Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi tokenisasi Real-World Assets (RWA) melalui pendekatan teknologi blockchain secara konkret dan terstruktur.
Tokenize Indonesia sendiri digagas oleh Saison Capital, Coinvestasi, dan BRI Ventures (BVI) sebagai platform eksperimental yang dirancang khusus bagi institusi keuangan dan teknologi untuk menguji penerapan blockchain dalam menghadapi tantangan operasional nyata. Melalui pendekatan ini, program bertujuan menjembatani institusi tradisional dengan penyedia infrastruktur blockchain melalui pengembangan solusi proof-of-concept (PoC) yang siap diuji dan diimplementasikan.
Proyek percontohan dalam Tokenize Indonesia akan difokuskan pada integrasi blockchain untuk berbagai use case, seperti pinjaman mikro berbasis tokenisasi, pelacakan logistik melalui rantai pasok digital, token emas, hingga sistem pembayaran lintas negara berbasis ledger.
Tidak seperti format hackathon atau lomba inovasi yang bersifat terbuka, Tokenize Indonesia mengadopsi pendekatan berbasis masalah (problem-led). Setiap institusi peserta masuk dengan satu tantangan operasional konkret. Mereka kemudian dipasangkan dengan mitra teknologi blockchain yang telah dikurasi berdasarkan kesiapan teknis, kepatuhan terhadap regulasi, serta relevansi solusi yang ditawarkan.
Program ini telah dimulai sejak Juli 2025 dan direncanakan akan mencapai puncaknya pada Coinfest Asia 2025, salah satu festival kripto terbesar di dunia, yang akan diselenggarakan pada 21–22 Agustus 2025 di Bali.
Baca juga: Coinfest Asia 2025 Siap Hadirkan Pemimpin Industri Kripto dan Web3 Dunia
Institusi yang tergabung dalam inisiatif ini memiliki skala operasional yang sangat besar. BRI, misalnya, mengelola aset sekitar US$130 miliar atau lebih dari Rp2.000 triliun, melayani lebih dari 20 juta nasabah, dan menguasai lebih dari 65% pangsa pasar pembiayaan ultra mikro di Indonesia. Jaringan pelayanannya mencakup lebih dari 15.400 outlet dan hampir 993 ribu agen yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk daerah pelosok.
Sementara itu, Pegadaian mencatatkan lebih dari 24 juta pengguna aktif dan mengelola aset senilai sekitar US$6,5 miliar atau sekitar Rp105 triliun melalui lebih dari 4.000 outlet di seluruh Indonesia.
Sementara itu, POS DIGI, unit digital dari Pos Indonesia, mengelola lebih dari 4.000 titik layanan pembayaran dan logistik di lebih dari 500 kota. Dalam bidang investasi teknologi, MDI Ventures, anak usaha dari Telkom Indonesia, mengelola dana investasi senilai US$1,1 miliar dengan total aset kelolaan sebesar US$656 juta. Hingga kini, MDI telah berinvestasi di 99 perusahaan portofolio, termasuk berbagai startup terkemuka di sektor fintech dan infrastruktur digital.
Secara keseluruhan, Tokenize Indonesia melibatkan lebih dari US$138 miliar dalam bentuk aset dan komitmen investasi, dengan basis pengguna gabungan yang mencapai lebih dari 65 juta orang, serta jaringan layanan fisik yang mencakup lebih dari 20.000 outlet, cabang, dan titik akses di seluruh Indonesia.
Fakta ini menjadikan Tokenize Indonesia berbeda dari proyek blockchain pada umumnya. Inisiatif ini bukan sekadar eksperimen berskala kecil, melainkan kolaborasi strategis berskala nasional yang melibatkan institusi yang telah menjadi tulang punggung keuangan, logistik, dan infrastruktur digital di Indonesia.
Untuk memastikan kesiapan teknis dan integrasi infrastruktur, Tokenize Indonesia juga menggandeng sejumlah mitra teknologi global, seperti IOTA yang dikenal dengan teknologi ledger tanpa biaya, Stellar yang berfokus pada sistem pembayaran lintas negara, dan Ripple yang telah digunakan oleh lebih dari 100 institusi keuangan global. Di bidang keamanan aset digital, program ini turut bekerja sama dengan Fireblocks, platform kustodian dan pengelolaan aset digital yang telah mengamankan lebih dari US$4 triliun secara global.
Mengacu pada laporan Boston Consulting Group (BCG), pasar global untuk tokenisasi Real-World Assets diperkirakan mencapai US$16 triliun pada 2030. Di Indonesia sendiri, potensi pasar RWA disebut dapat mencapai US$88 miliar atau sekitar Rp1.400 triliun pada tahun yang sama.
Besarnya potensi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor struktural, termasuk populasi lebih dari 270 juta jiwa, tingkat inklusi keuangan yang masih rendah (sekitar 52% penduduk belum memiliki akses ke perbankan formal), serta adopsi cepat terhadap layanan keuangan digital seperti dompet elektronik (e-wallet) dan pinjaman daring (online lending).
Indonesia juga terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam adopsi aset digital. Berdasarkan data dari Chainalysis, Indonesia menempati posisi ketiga secara global dalam jumlah pengguna aset kripto pada 2024. Selain itu, data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada Mei 2025 mencapai Rp49,57 triliun, sehingga total nilai transaksi sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai Rp191,8 triliun.
Seiring meningkatnya aktivitas pasar, jumlah konsumen yang terdaftar pada platform pedagang aset kripto juga mengalami pertumbuhan. Per Mei 2025, jumlah pengguna tercatat sebanyak 14,78 juta, naik 4,38% dibanding April 2025 yang sebesar 14,16 juta pengguna.
Meski pertumbuhan konsumen sangat menjanjikan, pendekatan berbasis institusi dinilai memiliki dampak jangka panjang yang lebih stabil. Jika sistem berbasis blockchain mulai diadopsi secara luas oleh sektor perbankan, logistik, dan layanan publik, transformasi yang terjadi akan bersifat struktural dan mendalam, tidak hanya mempercepat inovasi, tetapi juga mengubah infrastruktur ekonomi Indonesia secara menyeluruh.
Saison Capital merupakan perusahaan modal ventura tahap awal (pre-seed hingga Seri B) yang berfokus pada pasar negara berkembang. Perusahaan ini mendukung para pendiri startup ambisius, terutama di sektor Web3, fintech, dan perdagangan digital.
Meski berbasis di kawasan Asia Pasifik, Saison Capital menyalurkan pendanaannya secara global dengan memanfaatkan pengalaman dan jaringan operasional Credit Saison di berbagai pasar utama, termasuk Singapura, Indonesia, India, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, Jepang, Brasil, dan Meksiko. Saison Capital merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Credit Saison.
BRI Ventures adalah perusahaan modal ventura milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), bank terbesar dan paling inklusif di Indonesia. Dengan misi mendorong inovasi dan inklusi keuangan, BRI Ventures berinvestasi di startup tahap awal hingga tahap pertumbuhan yang tengah membentuk masa depan layanan keuangan, pemberdayaan UMKM, serta ekonomi digital.
Didukung oleh pengalaman BRI di sektor keuangan dan jangkauan pasarnya yang luas, BRI Ventures tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga dukungan strategis, akses pasar, hingga peluang kolaborasi untuk membantu para pendiri startup memperluas dampaknya di Indonesia dan kawasan lainnya.
Coinvestasi merupakan salah satu media Web3 dan kripto terkemuka di Indonesia, dengan jangkauan lebih dari 4 juta pengguna setiap bulannya. Sebagai bagian dari Indonesia Crypto Network (ICN), perusahaan di balik berbagai inisiatif besar seperti Coinfest Asia. Coinvestasi berperan menjembatani proyek global dengan komunitas lokal, serta mendorong adopsi Web3 di seluruh ekosistem kripto Indonesia.
Kenali lebih jauh tentang Tokenize Indonesia.
Baca juga: BI-OJK Hackathon 2025, Dorong Inovasi Keuangan Digital Lewat Blockchain
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.