
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita NFT · 5 min read
Telkom Indonesia, salah satu Badan Usaha Milik Negara yang ternama di dunia, menyatakan bahwa perusahaannya telah meluncurkan metaverse sendiri.
Metaverse ini telah diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Erick Thohir, pada 31 Juli 2022 di acara Digiland dengan nama Metanesia.
Acara Digiland dilaksanakan pada 31 Juli 2022 dalam rangka merayakan ulang tahun ke 57 dari Telkom Indonesia dan merupakan cara untuk sosialisasi dukungan perusahaan ini terhadap adopsi digitalisasi Indonesia.
Dalam acara ini, Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN memberikan beberapa informasi, salah satunya adalah peresmian metaverse milik Telkom bernama Metanesia.
Beliau mengatakan bahwa Metanesia nantinya akan menjangkau banyak sektor dengan teknologi digital. Ia menyatakan,
“Di Metanesia ini pengguna bisa konsultasi lewat layanan Biofarma secara live (langsung) di dunia metaverse, hingga belanja jadi Perhutani dan PTPN. Di Metaverse, semua orang bisa berinteraksi, belajar, bekerja, bahkan berbelanja.”
Dari ilustrasi yang diberikan pada situs resmi Metanesia, kemungkinan besar bentuk kenyataan atau realita virtual ini akan berbentuk seperti satu komplek yang memiliki banyak gedung dengan kegunaannya sendiri.
Jika dilihat dari gambar di atas, terlihat bahwa terdapat 10 area dengan kegunaannya masing-masing yang kemungkinan akan memaparkan segala produk Telkom dengan kemungkinan integrasi dengan produk perusahaan BUMN lainnya.
Mulai dari pusat belanja, layanan konsultasi, hingga tempat olahraga, semua terlihat pada denah metaverse tersebut. Untuk menggunakannya, pengguna dapat mengunduh Metanesia dari situs resminya.
Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid, menyatakan bahwa Metanesia adalah langkah Telkom Indonesia untuk mendukung adopsi digital.
Ia menyatakan bahwa nantinya Metanesia bisa diakses di beberapa perangkat seperti telepon genggam pintar, komputer, hingga perangkat oculus, yaitu alat kenyataan virtual yang dikembangkan Facebook (Meta).
Metanesia adalah cara Telkom Indonesia memenuhi keinginan untuk membawa Indonesia sebagai pemimpin masyarakat digital di Asia Tenggara.
Metanesia adalah produk metaverse kedua yang berhasil membuat ketenaran tinggi di Indonesia akibat adanya dukungan dari pemerintah Indonesia.
Sebelum Metanesia, metaverse yang sempat membuat kagum masyarakat Indonesia adalah Metaverse Indonesia yang dibentuk oleh WIR Group dan mendapat dukungan dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G. Plate.
Baca juga: Mengenal Metaverse Indonesia, Proyek Metaverse yang Didukung Pemerintah
Metanesia terlihat telah diluncurkan terlebih dahulu pada 30 Juli 2022 di acara Digiland dan mengungguli Metaverse Indonesia.
Namun kemungkinan besar ranah dari Metaverse Indonesia akan lebih besar dibandingkan Metanesia karena cakupannya yang lebih luas serta proses pengembangannya yang terlihat lebih rinci.
Meski begitu keduanya tetap memiliki kedudukan yang sama karena memiliki kegunaan yang disesuaikan dengan penciptanya masing-masing.
Untuk Metaverse Indonesia, dikabarkan bahwa versi terbaru uji cobanya akan diluncurkan pada salah satu acara G20 dengan adanya sorotan dari Presiden Indonesia Joko Widodo.
Nantinya Metaverse Indonesia akan berbeda dengan Metanesia, karena terlihat bahwa Metanesia tidak memiliki proses penjualan tanah virtual secara publik namun Metaverse Indonesia kemungkinan besar akan menjalankan penjualan tanah virtual secara publik layaknya metaverse pada umumnya di dunia crypto.
Kedua produk ini akan membuat Indonesia semakin terkenal di seluruh dunia karena memiliki kegunaan untuk mempermudah seluruh urusan dunia secara digital.
Dengan maraknya dukungan dari pemerintah serta integrasi urusan sektor pribadi dan publik, maka adopsi metaverse di Indonesia memiliki potensi untuk naik drastis dalam waktu singkat.
Namun semua harus dilakukan dengan edukasi serta subsidi yang baik agar seluruh masyarakat dapat menggunakannya, tapi tentu ini masih menjadi masalah utama yang perlu perhatian tinggi.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.