Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Sebuah riset dari CryptoQuant pada 3 Juli 2024 mengindikasikan bahwa jaringan Bitcoin menunjukkan tanda-tanda kapitulasi miner. Secara historis, sinyal ini sering kali bertepatan dengan titik terendah atau bottom dalam harga Bitcoin.
Baca juga: Harga Bitcoin Miliki Potensi Bullish di Juli 2024, Ini Buktinya!
Kapitulasi miner adalah kondisi di mana beberapa miner Bitcoin menghentikan operasinya atau menjual cadangan Bitcoin mereka akibat tekanan keuangan. Fenomena ini biasanya terjadi ketika harga Bitcoin turun atau biaya operasional mining menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung.
Pasca peristiwa Bitcoin Halving pada April 2024, di mana hadiah block yang ditambang miner berkurang menjadi setengahnya, mulai terdapat banyak mesin mining generasi lama menjadi kurang menguntungkan dibandingkan dengan mesin generasi terbaru. Hal ini menyebabkan beberapa miner memutuskan untuk menghentikan operasional mereka dari jaringan.
Baca juga: Produksi Bitcoin Menurun, Profit Miner Merosot
Laporan dari CryptoQuant menunjukkan adanya kapitulasi miner yang muncul selama sebulan terakhir, di mana harga Bitcoin telah mengalami penurunan hingga 13% dari US$68.791 menjadi US$59.603.
Beberapa tanda yang menyebabkan kapitulasi miner itu sendiri salah satunya adalah adanya penurunan hashrate jaringan setelah peristiwa Bitcoin Halving. Indikator ini digunakan untuk mengukur kecepatan dan kekuatan mining kripto.
Setelah Halving, hashrate Bitcoin telah menunjukkan penurunan sebesar 7,7%, yang merupakan angka terbesar sejak Desember 2022 setelah keruntuhan FTX. Saat itu, Bitcoin mencapai bottom di harga US$16.000.
Selain itu, pendapatan harian miner telah mengalami penurunan dari US$79 juta pada 6 Maret menjadi US$29 juta pada saat ini. CryptoQuant mencatat bahwa pendapatan dari biaya transaksi juga telah turun menjadi hanya 3,2% dari total pendapatan harian, yang merupakan porsi terendah sejak 8 April.
Dengan menurunnya keuntungan yang diperoleh, miner Bitcoin tampak mulai memindahkan cadangan Bitcoin mereka dari wallet. Arus keluar harian dari miner telah melonjak ke volume tertinggi pada 21 Mei, yang mengindikasikan bahwa beberapa dari mereka telah mulai menjual Bitcoinnya.
Pasar Bitcoin telah mengalami penurunan yang signifikan selama sebulan terakhir. Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin telah turun lebih dari 4% di kisaran US$57.733.
Menurut Glassnode, penurunan harga ini mencerminkan adanya rasa takut dan sentimen bearish di kalangan investor. Namun, pasar secara keseluruhan masih mencatatkan keuntungan, di mana rasio Nilai Pasar terhadap Nilai Realisasi (MVRV) terlihat tetap stabil.
Adapun keuntungan rata-rata Bitcoin yang belum direalisasi berada di angka pembelian US$41.300.
Sebaliknya, investor BTC jangka pendek berada dalam posisi kerugian belum direaliasi sebesar US$5.300.
Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok ke Level US$57 Ribu, Terendah Sejak Mei 2024
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.