
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 6 min read
Institusi keuangan Amerika Serikat, JPMorgan, bersama dengan Goldman Sachs menambah kepemilikan exchange-traded funds (ETF) kripto dengan investasi di Bitcoin dan Ethereum, menurut pengajuan 13F terbarunya kepada Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat.
JPMorgan telah berinvestasi sebesar US$984 ribu atau sekitar Rp16 miliar dalam ETF Bitcoin dan US$32.300 atau sekitar Rp525,7 juta dalam ETF Ethereum.
Hal ini berarti terjadi peningkatan lebih dari US$220 ribu atau sekitar Rp3,5 miliar atau 30% sejak Mei 2024, ketika mereka mengungkapkan bahwa mereka berinvestasi sebesar US$760 ribu atau sekitar Rp12,3 miliar dalam ETF Bitcoin.
Baca juga: JPMorgan Proyeksi Reaksi Pasar Negatif Terhadap ETF ETH Spot
Sedangkan Goldman Sachs meningkatkan investasi ETF Bitcoin-nya, dengan US$1,27 miliar atau sekitar Rp20,6 triliun di ETF iShares Bitcoin Trust milik BlackRock.
Goldman Sachs juga mengungkapkan kepemilikan senilai $288 juta di ETF Fidelity Wise Origin Bitcoin (FBTC), dengan memegang 3.530.486 saham.
Kepemilikan ETF Bitcoin Goldman Sachs telah meningkat secara dramatis, dengan kenaikan 88% pada saham IBIT dan kenaikan 105% pada posisi FBTC pada kuartal terakhir.
Baca juga: Goldman Sachs Berpotensi Gabung ke ETF Bitcoin Spot BlackRock
Meskipun minat institusional meningkat, dana kripto mengalami outflow sebesar US$415 juta atau sekitar Rp6,7 triliun pada pekan lalu, didorong kekhawatiran atas penurunan suku bunga.
Sebagian besar arus keluar berasal dari produk berbasis Bitcoin, seperti ETF spot, yang mengalami penarikan bersih sebesar US$430 juta atau sekitar Rp7 triliun.
Kepala Riset CoinShares, James Butterfill, mengungkapkan bahwa sikap hati-hati Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, terhadap penurunan suku bunga memicu aksi jual.
Baca juga: Bitcoin Pimpin Outflow ETP Kripto Mingguan Pertama 2025, Sentuh Rp7,3 Triliun
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.