ETF Ethereum · 6 min read

JPMorgan Proyeksi Reaksi Pasar Negatif Terhadap ETF ETH Spot

JPMorgan ETF kripto

Nampaknya investor yang yakin bahwa performa ETF ETH Spot bisa menyamai performa ETF Bitcoin spot harus melonggarkan ekspektasinya. 

Dilansir dari The Block, berdasarkan laporan JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou, yang diterbitkan pada Kamis (30/5/2024) menuliskan bahwa ETF ETH spot tidak akan mengalami aliran uang seperti yang terjadi pada ETF Bitcoin spot ketika diluncurkan.

“Kami percaya permintaan untuk ETF Ethereum spot akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan permintaan untuk Bitcoin spot,” tulis para analis JPMorgan. 

Analis JPMorgan menyebutkan beberapa alasan yang mendasari pendapat tersebut. Pertama, kata para analis, Bitcoin memiliki “keuntungan penggerak pertama” dan dengan demikian mengurangi sebagian besar permintaan aset kripto sebagai respons terhadap persetujuan ETF Bitcoin.

Alasan lain adalah peristiwa halving Bitcoin sebulan lalu, yang bertindak sebagai katalis permintaan tambahan untuk ETF Bitcoin spot.

Di sisi lain, karena ETF ETH spot menghapus staking dari pengajuan mereka, hal ini membuat aset tersebut kurang menarik dibandingkan dengan platform yang menawarkan hasil staking.

Para analis juga melihat peran Bitcoin yang bersaing dengan emas adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh Ether yang diposisikan sebagai token dalam aplikasi.

Baca juga: 3 Sektor Kripto Ini Berpotensi Bersinar Usai ETF ETH Spot Disetujui

ETF ETH Spot Dianggap Kurang Menarik

Analis juga menuliskan bahwa lebih sedikit likuiditas dan lebih rendahnya aset yang dikelola (AUM) akan membuat ETF ETH spot kurang menarik bagi investor institusi dibandingkan Bitcoin. 

Mengutip kapitalisasi pasar Ethereum yang lebih kecil JPMorgan memperkirakan arus masuk bersih sebesar US$1 miliar hingga US$3 miliar selama sisa tahun 2024, dengan asumsi ETF ETH diluncurkan sebelum akhir tahun. JPMorgan juga memproyeksi ada potensi arus keluar sebesar US$1 miliar ketika ETF ETH spot ini diperdagangkan. 

“Kami memperkirakan sekitar US$1 miliar akan keluar dari Grayscale Ethereum Trust karena investor spekulatif, yang sebelumnya membeli ETHE untuk mengantisipasi konversinya menjadi ETF. Mereka kemungkinan besar akan mengambil keuntungan, sehingga memberikan tekanan ke bawah pada harga ETH segera setelah peluncuran ETF ETH spot,” tulis para analis JPMorgan.

Namun, para analis memperkirakan, arus masuk bersih bisa tiga kali lipat jika staking pada suatu saat ditambahkan ke ETF. Agar hal itu terwujud, Kongres AS harus membuat undang-undang bahwa Ether adalah komoditas.

Baca juga: ETF Ethereum Spot dan Potensinya untuk Pasar Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.