410,3 Miliar SHIB Hilang di Burn Investor, Bagaimana Prediksi Harganya?
29th April, 2022
Menurut data dari Shibburn.com, situs pelacak data total token SHIB yang telah hilang karena token burn, saat ini 410,3 Miliar SHIB diprediksi telah hilang.
Jumlah yang tinggi ini hampir mencapai 50% dari seluruh persediaan SHIB yang ada sehingga membuatnya semakin langka.
Seharusnya dengan kelangkaan yang terus meningkat, harganya mengalami kenaikan jika permintaan juga ikut naik.
Sayangnya kenyataan tersebut belum terealisasi akibat pergerakan SHIB yang masih terjebak dalam koreksi.
410,3 Miliar SHIB Hilang di Burn investor
Shiba Inu (SHIB) telah mengalami ketertarikan yang tinggi dengan semakin banyak investor yang menganggapnya akan mengalahkan Dogecoin (DOGE) akibat adopsinya.
Pernyataan ini juga telah terbukti salah satunya dengan penelitian yang dilakukan di Inggris yang memiliki kesimpulan bahwa saat ini lebih banyak investor yang menyukai SHIB dibandingkan DOGE.
Dalam ketertarikan ini, Shiba Inu memutuskan untuk terus memperluas adopsi dan melakukan inovasi.
Salah satu inovasi terbarunya adalah sistem burn manual yang bisa dilakukan sendiri oleh investor untuk mendapatkan keuntungan secara pasif.
Burn ini dilakukan melalui Burn Portal yang bisa diakses melalui ShibaSwap, bursa terdesentralisasi dari ekosistem Shiba Inu.
Dengan melakukan burn mandiri, investor akan mengirim SHIB ke wallet yang tidak bisa digunakan atau wallet mati, sehingga persediaan SHIB di dunia akan berkurang.
Nantinya investor akan mendapatkan token burntSHIB setelah melakukan token burn SHIB yang dimiliki dan kemudian bisa ditukarkan dengan token RYOSHI.
Dinyatakan bahwa investor akan mendapatkan 0.49% dari seluruh transaksi yang terjadi dalam token RYOSHI sebagai imbalan dari burn yang dilakukan.
RYOSHI adalah sebuah token dari sebuah proyek baru di ekosistem Decentralized Finance Ethereum bernama Ryoshi Vision.
Ryoshi Vision adalah sebuah proyek yang dibangun untuk mendukung Shiba Inu dan mengambil nama dari pendiri Shiba Inu yang anonim namun disebut dengan nama Ryoshi.
Dikabarkan bahwa saat ini investor masih terus antusias dan terus melakukan token burn secara mandiri.

Hingga saat ini telah tercapai 410,3 Miliar SHIB yang hilang akibat burn manual. Angka tersebut adalah sekitar 41% dari seluruh persediaan SHIB yang ada.
Jumlah ini juga didukung oleh tingkat kecepatan burn SHIB yang mencapai 1 Miliar SHIB per hari dan 30 Juta hingga 100 Juta SHIB per jam dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Shiba Inu Publikasi Roadmap, Target 2022 Naik 30.000%
Harapannya dengan semakin menipisnya persediaan SHIB maka harganya akan mengalami apresiasi karena permintaan yang naik namun jumlahnya langka.
Sayangnya saat ini dampak burn tersebut belum terlihat nyata karena pergerakan harga SHIB yang masih relatif koreksi karena mengikuti mayoritas pasar crypto.
Prediksi Pergerakan Harga Selanjutnya
Hampir setiap hari, terdapat berita bahwa ada whale atau investor dengan dana besar yang mulai membeli SHIB dalam jumlah besar.
Pembelian terakhir adalah sekitar 70 Miliar SHIB yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu, namun belum memiliki dampak.
Sayangnya saat ini SHIB masih bergerak stagnan karena belum kuat untuk naik dan masih tertekan mayoritas aset crypto lain yang juga masih konsolidasi.
Dari sisi teknikal di grafik harian, terlihat bahwa ada kemungkinan terbentuknya pola double bottom jika batas bawah pada Rp0.32 masih dapat terjaga.
Untuk keluar dari zona konsolidasinya, SHIB harus bergerak naik keluar dari batas atas di sekitar Rp0.40 dan lanjut bergerak naik membuat pola reversal atau putar balik arah.
Jika terus naik kemungkinan besar SHIB dapat naik menuju Rp0.51 dalam beberapa pekan ke depan.
Baca juga: Shiba Inu Luncurkan 100.000 Plot Tanah di Metaverse
Tapi kemungkinan tersebut terlihat masih butuh waktu yang cukup lama karena melihat dari aktivitas dari blockchain, token ini masih mengalami volume transaksi yang cukup stagnan dan belum ada indikator harganya akan naik cukup signifikan dalam waktu dekat.
Walaupun begitu, melihat sifat dari token ini yang sering mengejutkan dalam pergerakan harganya, tidak ada yang menutup kemungkinan ada sentimen positif mendadak yang membuat harganya naik signifikan.
*Disclaimer
Artikel ini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan saran atau ajakan untuk investasi atau trading. Risiko ditanggung masing-masing.