Berita Industri · 8 min read

Pendiri Twitter Kembangkan Aplikasi Chatting Terdesentralisasi Tanpa Internet

ai
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Jack Dorsey, Co-Founder sekaligus mantan CEO Twitter (sebelum berubah nama menjadi X), baru-baru ini memperkenalkan Bitchat, sebuah aplikasi pesan peer-to-peer yang sepenuhnya terdesentralisasi dan bisa berjalan tanpa koneksi internet. Teknologinya memanfaatkan jaringan Bluetooth Low Energy (BLE) sebagai medium komunikasi utama.

Dalam postingan di X pada Senin (7/7/2025), Dorsey mengaku akhir pekannya dihabiskan untuk mendalami berbagai konsep teknis, mulai dari Bluetooth mesh network, sistem relay, model enkripsi pesan, hingga arsitektur store-and-forward. Hasil eksplorasi itulah yang menjadi dasar pengembangan Bitchat, sebuah aplikasi komunikasi alternatif yang dirancang tanpa ketergantungan pada server pusat.

Baca juga: Elon Musk Digugat SEC atas Tuduhan Manipulasi Saham Twitter

Terdesentralisasi dan Anti Sensor

Dorsey menyebut bahwa Bitchat mengingatkannya pada masa-masa awal internet, khususnya era Internet Relay Chat (IRC) yang populer di akhir 1990-an. Namun, Bitchat hadir dengan pendekatan yang jauh lebih maju, di mana aplikasi ini bisa berjalan tanpa koneksi internet pun, dan tetap berfungsi bahkan dalam kondisi darurat atau ketika ada pembatasan akses digital oleh otoritas tertentu.

Berdasarkan whitepaper-nya, Bitchat mengusung sistem komunikasi sementara dan terenkripsi. Artinya, pesan hanya disimpan di memori perangkat dalam waktu terbatas, tanpa dicadangkan ke server mana pun. Ini membuat aktivitas komunikasi menjadi jauh lebih privat dan sulit dilacak.

Lebih jauh, sifatnya yang terdesentralisasi memungkinkan pengguna untuk bisa mendaftar tanpa menggunakan email, nomor telepon, atau akun pribadi. Setiap perangkat yang tergabung otomatis menjadi bagian dari jaringan mesh, bertindak sebagai client sekaligus relay, dan mampu meneruskan pesan ke perangkat lain secara otomatis.

Dalam kondisi ideal, jangkauan koneksi bisa mencapai 30 meter per perangkat, dan diperluas melalui bridge node yang menghubungkan antar kluster.

Baca juga: Perusahaan Jack Dorsey, Block Berencana DCA Bitcoin Tiap Bulan

Dilengkapi Fitur Chatroom

Bitchat menawarkan fitur obrolan grup berbasis hashtag, dengan opsi perlindungan kata sandi agar tetap aman dan eksklusif. Pesan yang dikirim, baik dalam format pribadi, grup, atau siaran publik, dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Untuk pesan berdurasi panjang atau berukuran besar, sistem akan memecahnya menjadi paket data kecil berukuran 500 byte agar tetap efisien.

Sementara itu, fitur store-and-forward memungkinkan pesan tetap dikirim ke pengguna yang sedang offline. Pesan akan disimpan sementara, lalu dikirimkan secara otomatis ketika penerima kembali terhubung ke jaringan mesh.

Tim pengembang memaparkan, pengembangan Bitchat dirancang untuk menjawab sulitnya wilayah yang memiliki infrastruktur internet yang terbatas atau tak bisa diandalkan, misalnya daerah terpencil, area bencana, konferensi besar, hingga demo yang dihadiri banyak publik, di mana aplikasi ini menawarkan jalur komunikasi alternatif yang tetap berjalan walau tanpa sinyal atau jaringan WiFi.

Mereka menyimpulkan bahwa Bitchat membuktikan bahwa komunikasi yang privat dan aman bisa diwujudkan tanpa harus bergantung pada infrastruktur digital yang dikendalikan korporasi besar.

“Dengan menggabungkan Bluetooth mesh, enkripsi end-to-end, dan protokol yang menjaga privasi, Bitchat menghadirkan komunikasi yang tangguh di mana pun orang berkumpul, tanpa harus bergantung pada ketersediaan internet,” pungkas tim Bitchat.

Baca juga: Elon Musk Dirikan Partai Politik Baru, Siap Dukung Bitcoin

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.