
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita NFT · 8 min read
OpenSea, marketplace khusus untuk non-fungible token (NFT), berencana untuk membangun ulang platformnya dengan peluncuran versi terbaru yang dijadwalkan hadir pada Desember 2024.
Dalam sebuah postingan di X pada Senin (4/11/2024), CEO OpenSea, Devin Finzer, menyatakan bahwa timnya tengah mengerjakan sesuatu di OpenSea, dengan visi untuk sepenuhnya merombak platform tersebut.
“Untuk benar-benar berinovasi, terkadang kita harus mundur sejenak dan membayangkan ulang segala sesuatu dari awal,” ujar Finzer. “Jadi kami membangun OpenSea yang benar-benar baru dari nol.”
OpenSea turut mempromosikan platform baru ini melalui akun X resmi mereka, mengonfirmasi peluncurannya pada akhir tahun ini dan mengajak pengguna untuk bergabung ke dalam waitlist.
Robert Hoogendoorn, Manajer Komunikasi dan Kepala Konten di DappRadar, menyebut bahwa kabar terkait peluncuran ini telah menciptakan antusiasme tinggi, dengan lebih dari 250 ribu pengguna yang mendaftar dalam waitlist. Pengumuman ini juga membawa dampak positif pada volume perdagangan harian OpenSea, yang mengalami lonjakan hingga 62% menjadi US$5,15 juta.
Baca juga: OpenSea Dukung ERC-721C untuk Standard Royalti
Meski rincian spesifik mengenai fitur-fitur “OpenSea 2.0” saat ini masih terbatas, Hoogendoorn memprediksi bahwa platform ini akan memperkenalkan fitur leaderboard dan sistem perolehan XP bagi pengguna, serta kemungkinan adanya airdrop token dari Opensea. Perlu diketahui, platform tersebut hingga kini memang belum memiliki token resminya.
Selain itu, ia memperkirakan adanya fungsi baru untuk NFT OpenSea Pro Gemesis, serta penerapan Account Abstraction untuk memudahkan pengguna masuk melalui media sosial. Di antara fitur lainnya, Hoogendoorn memprediksi kembalinya fitur NFT fragmentasi dan dukungan lebih banyak blockchain, termasuk Bitcoin Ordinals.
Baca juga: Telegram Hadirkan Fitur Gifts dengan Integrasi NFT
Didirikan pada 2017, OpenSea mencapai puncak popularitas saat pasar NFT mulai booming pada 2021. Platform ini telah mencatat puncak volume perdagangan mencapai US$5 miliar pada Januari 2022.
OpenSea terus memimpin pasar NFT, terutama pada masa bull run di mana koleksi NFT populer seperti Bored Apes Yacht Club (BAYC) jadi topik hangat dan terjual hingga jutaan dolar AS.
Baca juga: Blur Salip OpenSea, Siap-siap Ada Airdrop Kedua!
Namun memasuki akhir 2022, popularitas OpenSea mulai menurun seiring meredanya antusiasme terhadap NFT dan munculnya marketplace Blur yang menawarkan perdagangan NFT tanpa biaya. Di tengah kesulitannya itu, OpenSea mulai mengumumkan rencana untuk membangun versi 2.0 dan melakukan restrukturisasi, termasuk pengurangan setengah jumlah karyawannya di akhir 2023.
Baru-baru ini, OpenSea dilaporkan telah menerima Wells Notice dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), sebagai indikasi potensi penegakan hukum terkait tuduhan perdagangan sekuritas tanpa izin.
Baca juga: SEC Ancam Bakal Tuntut OpenSea
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.