Berita Blockchain · 7 min read

Nissan dan Toyota Jual Mobil di Metaverse, Tren Baru Sektor Otomotif?

Nissan dan Toyota Jual Mobil di Metaverse, Tren Baru Sektor Otomotif?

Nissan dan Toyota, dua produsen mobil terbesar dari Asia, dikabarkan mulai melangkah menuju metaverse melalui penciptaan kantor virtual dan acara untuk komunitasnya.

Langkah ini nampaknya adalah langkah kompetitif setelah beberapa pesaingnya terutama dari benua lain mulai masuk ke metaverse untuk memperluas pasarnya. 

Nissan dan Toyota Masuk Metaverse

Mayoritas produsen mobil di seluruh dunia sedang mulai mengarah ke dunia metaverse karena tingginya ketertarikan di sana. 

Dari beberapa produsen yang telah melakukannya, tujuan masuknya perusahaan-perusahaan tersebut ke metaverse nampaknya adalah untuk membuat sebuah program promosi baru. 

Pada 22 April 2022, Nissan dan Toyota menjadi perusahaan produsen mobil berikutnya yang masuk ke metaverse dengan membentuk acara dan kantor baru di metaverse. 

Walau masuk secara bersamaan, Toyota dan Nissan memiliki dua cara yang berbeda untuk mulai masuk ke metaverse. 

Nissan akan fokus untuk menciptakan gedung baru untuk memberi “showroom” untuk memperlihatkan mobilnya namun secara virtual. 

Nantinya Nissan akan mengadopsi teknologi Virtual Reality yang kemungkinan besar akan dilengkapi dengan kacamata Virtual Reality untuk masuk dan melihat mobil baru secara langsung. 

Inovasi ini dilakukan untuk mempermudah promosi mobil atau produk baru terutama di era digital agar semua bisa melihat produk baru tanpa perlu pergi ke “showroom” Nissan

Nissan dan Toyota Jual Mobil di Metaverse, Tren Baru Sektor Otomotif?
Virtual Showroom Nissan

Dapat dilihat bahwa untuk Nissan langkah ini adalah untuk adaptasi dengan era digital agar penjualan tetap lancar dan produknya bisa terus dikenal walau dalam era pandemi atau pembatasan kontak fisik. 

Berbeda dengan Nissan, Toyota nampaknya masuk ke metaverse dengan tujuan untuk mempermudah pekerja dan masuk ke era work from anywhere atau bekerja dari mana saja.

Toyota akan membentuk kantor virtual dimana semua rapat dan pekerjaan akan dilaksanakan pada metaverse. 

Menurut perwakilan dari Toyota, langkah ini adalah cara untuk menanggapi kasus Covid yang belum usai hingga saat ini. Ia menyatakan, 

“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang bekerja dari rumah karena virus Covid, kami menawarkan karyawan muda dan lainnya, beberapa pilihan lain saat berkomunikasi untuk urusan kerja.”

Dapat dilihat dari pernyataan tersebut, langkah ini adalah langkah untuk mengakomodir peningkatan produktivitas karyawan walau dalam era pandemi. 

Dengan adanya pilihan tersebut, beberapa karyawan yang memilih untuk tidak bekerja di kantor dapat memiliki kenyamanan yang berbeda dan baru sehingga bisa mendorong produktivitas perusahaan. 

Untuk saat ini belum ada kelanjutan di metaverse mana kedua perusahaan tersebut akan melaksanakan rencananya. 

Saat ini terdapat dua prediksi yaitu antara peluncuran akan dilaksanakan di metaverse Meta yang tersentralisasi atau di Decentraland yang terdesentralisasi. 

Mengikuti Perusahaan Produsen Mobil Lain 

Langkah dari Nissan dan Toyota terlihat sebagai cara untuk menyeimbangi perssaingan virtual dengan beberapa perusahaan produsen lain. 

Beberapa perusahaan produsen mobil lainnya terlihat telah masuk ke metaverse sebelum kedua perusahaan besar ini mulai terjun. 

Dua perusahaan besar lain yang telah masuk ke metaverse adalah Volkswagen dan Mercedez Benz yang meluncurkan sebuah cara promosi baru. 

Masih banyak perusahaan produsen mobil lain yang terlihat tertarik untuk mulai terjun ke dunia metaverse akibat besarnya dampak langkah ini kepada konsumen.

Bridget Haprur, Direktur Pemasaran dari Volkswagen Passenger Vehicles, menyatakan bahwa, 

“Dunia baru ini yang ditawarkan oleh metaverse telah memberikan dampak positif signifikan pada konsumen.”

Melihat pernyataan ini kemungkinan besar ke depannya Volkswagen juga akan menjadi salah satu perusahaan yang terjun lebih dalam lagi ke metaverse. 

Ferrari juga menjadi salah satu perusahaan mobil yang terjun ke dunia metaverse namun belum secara resmi. 

Langkah digitalnya terakhir adalah menciptakan sebuah koleksi NFT bersama dengan salah satu blockchain yaitu Velas. 

Melihat pergerakan baru ini, kemungkinan besar akan semakin banyak perusahaan otomotif lain yang masuk ke dunia metaverse sehingga pergerakan ini dapat berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. 

Pergerakan ini juga menjadi bukti bahwa metaverse adalah salah satu fenomena baru yang kemungkinan besar tidak akan hilang begitu mudah. 

Jika semakin banyak perusahaan dari industri lain yang masuk, maka fenomena metaverse, yang tersentralisasi atau terdesentralisasi, akan terus berjalan ke depannya. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.