Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
MicroStrategy terlihat dalam proses membeli Bitcoin secara gila-gilaan dengan rencananya untuk menggunakan dana yang baru saja didapatkan.
Dana yang $500 Juta atau Rp7,13 Triliun yang sebelumnya didapatkan dari surat utang yang telah berhasil dijual.
Dikabarkan bahwa dana tersebut masih dirasa kurang banyak oleh MicroStrategy akibat adanya rencana penambahan dana sebesar $1 Miliar atau Rp14,26 Triliun.
Dana tersebut dikabarkan akan berasal dari penjualan saham perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk membeli Bitcoin. Pihak perusahaan menyatakan, “Kami berencana untuk menjual saham perusahaan kami dengan tujuan keperluan perusahaan seperti untuk membeli Bitcoin.”
Saat ini MicroStrategy memiliki kapitalisasi pasar untuk sahamnya sebesar $6 Miliar atau Rp85,5 Triliun. Selain itu, untuk saat ini keuntungan bersih MicroStrategy berada di angka sebesar $80 Juta atau Rp1,14 Triliun per tahun.
MicroStrategy juga saat ini memiliki sekitar 91.326 Bitcoin dan dikabarkan akan terus bertambah. Kemungkinan bertambahnya ini muncul setelah adanya dana tambahan baru sebesar $1,5 Miliar atau Rp21,39 Triliun.
Jika semua dana tambahan baru tersebut digunakan untuk membeli Bitcoin, kemungkinan besar seluruh nilai Bitcoin MicroStrategy akan bernilai $5 Miliar atau Rp71,25 Triliun.
Baca juga: Microstrategy Borong 6.455 Bitcoin Senilai US$150 Juta!
Pembelian Bitcoin ini nampaknya juga menjadi salah satu strategi MicroStrategy untuk mendapatkan keuntungan. Pihak perusahaan menyatakan,
“Strategi MicroStrategy dalam mengelola perusahaannya adalah dua hal. Pertama adalah untuk membeli dan menyimpang Bitcoin untuk mendapat keuntungan, yang kedua adalah dengan memperkuat produk perangkat lunak yang dijual kepada bisnis-bisnis.”
Tapi perlu diingat bahwa sebagian besar dana yang digunakan untuk membeli Bitcoin tersebut juga berasal dari surat utang perusahaan.
Surat utang perusahaan tersebut memiliki suku bunga sebesar 6% per tahun yang membawa risiko untuk MicroStrategy.
Jadi jika MicroStrategy gagal untuk membayar bunga tersebut kepada para pembeli surat utang, kemungkinan besar ada potensi Bitcoin yang dibelinya akan di jual untuk membayar.
Selain itu, penjualan saham untuk membeli Bitcoin ini juga menggunakan 17% dari kapitalisasi pasar saham MicroStrategy (MSTR).
Oleh karena itu terdapat potensi volatilitas yang meningkat terhadap harga saham MSTR akibat semakin banyak yang beredar.
Tapi di sisi lain, langkah ini mendorong sentimen positif untuk Bitcoin yang kemungkinan besar akan mendorong harganya untuk naik. Selain itu, langkah ini juga membuat MicroStrategy menjadi pemimpin utama dalam dunia Bitcoin oleh investor institusional.
Hal ini disebabkan saat ini kepemilikan Bitcoin terbesar oleh investor institusional nampaknya dimiliki oleh MicroStrategy. Sehingga dampaknya terhadap pergerakan harga Bitcoin kemungkinan besar akan sangat signifikan ke depannya.
Tapi CEO MicroStrategy, Michael Saylor, nampaknya mengarahkan MicroStrategy untuk selalu membeli secara bertahap. Jadi kemungkinan besar tidak akan terjadi pergerakan impulsive yang signifikan, kecuali disebabkan oleh pihak lain selain MicroStrategy.
Baca juga: Michael Saylor Resign dari Jabatan CEO Microstrategy, Apa Tujuannya?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.