Analisis · 6 min read

Harga BTC Susah Tembus US$30 Ribu, Mayoritas Holder Jangka Pendek Rugi

Harga Bitcoin turun

Terhitung dari harga tertinggi di tahun 2023 hingga 22 September 2023, BTC telah mengalami penurunan -16,4% dari US$31.827 ke US$26.623.

Bitcoin telah berada di bawah US$30.000 selama 45 hari berturut-turut dan tercatat mayoritas holder jangka pendek (short time holder, STH) sedang merugi.

97,5% Holder Jangka Pendek BTC Sedang Rugi

Untuk melihat perkembangan tren harga jangka pendek, memperhatikan metrik holder jangka pendek atau STH menjadi salah satu cara yang bagus. STH adalah pemegang koin/token selama 155 hari terhitung dari waktu akuisisi.

Berdasarkan indikator accumulation trend score yakni indikator yang mengukur tingkat akumulasi pada waktu dan harga tertentu. Terlihat bahwa akumulasi justru banyak terjadi ketika harga Bitcoin berada di sekitar US$30.000. Level harga BTC US$30.000 terjadi dalam rentang waktu 155 hari yang berarti STH lebih banyak mengakumulasi pada level harga ini.

akumulasi btc
Gambar: Indikator accumulation trend score. Sumber: Glassnode

Baca juga: Harga BTC Turun Di Bawah US$26 Ribu, Rumor Elon Musk Jual BTC?

Dengan turunnya harga Bitcoin sejak menyentuh harga tertinggi di tahun 2023, yakni US$31.827 pada 13 Juli 2023 dan mengalami kesusahan untuk kembali ke US$30.000, maka mayoritas STH mengalami kerugian.

Dari indikator percent of STH in profit, yakni indikator yang mengukur persen jumlah STH yang sedang dalam profit, angka menunjukkan 2,5% atau 97,5% STH sedang dalam kondisi rugi. Level ini sama seperti pada kejadian runtuhnya FTX pada November 2022 lalu.

BTC STH
Gambar: Indikator percent of STH in profit. Sumber: Glassnode

Sentimen Kripto Perlahan Berubah Menjadi Negatif

Bitcoin gagal untuk mempertahankan level harga US$30.000 dan perlahan membentuk tren turun dalam jangka pendek. Di sisi lain, sentimen terhadap pasar kripto juga perlahan berubah dari positif menuju negatif.

Indikator cost basis atau biaya dasar menunjukkan bahwa sentimen market kripto telah berubah menjadi sentimen negatif. Biaya dasar dibagi menjadi dua yakni: cost basis holder yakni biaya dasar yang dikeluarkan ketika membeli Bitcoin dan menyimpannya dalam portfolio dan cost basis spender yakni biaya dasar ketika membeli Bitcoin namun digunakan untuk transaksi setelahnya. Melihat basic cost pada Bitcoin dianggap cukup untuk merepresentasikan sentimen market kripto karena dominasi marketcap-nya.

Baca juga: Analisis Harga Bitcoin Usai The FED Putuskan Tahan Suku Bunga

Ketika cost basis holder lebih tinggi daripada cost basis spender maka sentimen dianggap negatif. Sebaliknya ketika cost basis holder lebih rendah daripada cost basis spender maka sentimen dianggap positif.

Per data 17 September 2023, cost basis holder adalah sekitar US$28.000 dan lebih tinggi dari cost basis spender yakni di sekitar US$26.600. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sentimen kripto dari positif ke negatif.

Gambar: Indikator cost basis Bitcoin. Sumber: Glassnode

Indikator lain yang mengukur sentimen pasar kripto adalah indeks fear and greed. Indeks ini juga menunjukkan bahwa sentimen market kripto perlahan menurun dari greed (positif) menjadi fear (negatif).

Gambar: Index fear and greed. Sumber: Alternative.me

Dalam tiga bulan terakhir, indeks menunjukkan penurunan dari angka 64 di level greed menuju angka 43 di level fear. Penurunan ini selaras dengan pergerakan harga Bitcoin yang juga mengalami penurunan sejak tiga bulan terakhir dan konsisten di bawah harga US$30.000.

Baca juga: Arthur Hayes Optimis Bitcoin Tembus Rp1 Miliar di Tengah Gejolak Moneter AS

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.