Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Bank sentral Amerika Serikat memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga, mengikuti keputusan serupa yang diambil pada bulan Juni. Sementara itu, pasar kripto terus mendatar dan cenderung mengalami koreksi tipis.
Bank sentral AS, Federal Reserve (The FED) mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% dan 5,5%. Namun, keputusan ini bukan pertanda The FED akan melonggarkan kebijakan suku bunga berikutnya.
The FED diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan satu kali lagi pada tahun ini menjadi kisaran 5,50%-5,75%, sesuai dengan proyeksi triwulanan terbaru yang dirilis oleh bank sentral AS.
Meskipun The Fed menahan suku bunga saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih mengalami fluktuasi. Nilai tukar rupiah dibuka dengan angka Rp15.397 per dolar AS dini hari, mengalami pelemahan sebesar 14 poin atau turun 0,09% dibandingkan dengan nilai penutupan pada hari sebelumnya.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan suku bunganya hari ini. Dalam rapat dewan gubernur Agustus 2023, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level 5,75%. Keputusan ini sejalan dengan tingkat inflasi tahunan yang tetap stabil pada 3,27% pada akhir bulan Agustus.
Sebagai respons terhadap kebijakan The FED, kapitalisasi pasar kripto mencatat penurunan sebesar 0,29% menjadi sekitar US$1,07 triliun. Sejumlah aset kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi juga tercatat mengalami penurunan di antaranya Bitcoin (-0,03%), Ethereum (-0,82%), Cardano (-1,35%), dan XRP (-0,87%) dalam 24 jam terakhir.
Menurut data Coinglass, sebanyak 21.099 trader mengalami likuidasi, dengan total likuidasi mencapai US$58,60 juta (Rp902,56 miliar). Likuidasi tunggal terbesar terjadi di Bitmex dengan pasangan perdagangan XBTUSD dan nilai sekitar US$2,60 juta (Rp40,01 miliar).
Pada pertemuan FOMC dua bulan lalu, The Fed juga memutuskan untuk menahan suku bunga. Merespons kebijakan tersebut, BTC mengalami respons negatif beberapa jam dan mengalami koreksi harga sebesar 4,78% dari US$26.000 menjadi US$24.760.
Namun, satu hari setelah pertemuan FOMC, harga BTC mengalami kenaikan sebesar 6,20%, naik dari titik terendah US$24.760 menjadi US$26.300.
Apabila harga Bitcoin saat ini mengikuti pola yang terjadi ketika The Fed memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga pada bulan Juni lalu, maka ada kemungkinan harga Bitcoin akan mengalami penurunan ke level US$26.000, yang kemudian diikuti oleh kenaikan ke harga US$27.600 dalam satu hari berikutnya.
Baca Juga: The FED Tahan Suku Bunga Tapi Harga Bitcoin Turun, Ada Apa?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.