Berita Blockchain · 6 min read

Migrasi Pi Network Jelang Upgrade Bikin Komunitas Resah, Ini 3 Masalahnya

pi network
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Menjelang gelombang migrasi mainnet Pi Network berikutnya yang dijadwalkan pada 28 Juni 2025, komunitas justru dihadapkan pada gelombang masalah teknis yang cukup serius. Proses yang seharusnya menjadi tonggak penting dalam sejarah proyek ini malah dibayangi potensi kegagalan akibat berbagai kendala yang dialami ribuan pengguna.

Sejak diluncurkan pada 2019, Pi Network berhasil menarik perhatian publik lewat konsep mining aset kripto langsung dari ponsel tanpa konsumsi energi besar. Dengan pendekatan mobile-first, jutaan pengguna berhasil mengumpulkan token Pi (PI) hanya dengan satu klik setiap hari.

Setelah melalui fase testnet yang cukup panjang, Pi akhirnya merilis versi mainnet pada awal 2025. Peluncuran ini menandai transisi Pi dari proyek eksperimental menjadi platform DeFi yang mengincar adopsi massal. Langkah besar tersebut diperkuat dengan Horizon Upgrade pada Mei 2025, yang memperkenalkan konsensus berbasis validator, integrasi lebih dari 100 DApps, dan dana ekosistem senilai US$100 juta.

Agar bisa memindahkan token ke mainnet, pengguna diwajibkan menyelesaikan lima langkah dalam Mainnet Checklist, antara lain verifikasi identitas Know Your Customer (KYC), pembuatan wallet non-kustodian lewat Pi Browser, konfigurasi lockup token, aktivasi fitur keamanan verifikasi dua langkah (2FA), dan penandatanganan formulir pengakuan token resmi dari Pi.

Token yang telah berhasil dimigrasikan juga dikenakan masa holding selama 14 hari untuk menjaga stabilitas jaringan dan mencegah aksi dumping besar-besaran. Meskipun masa tenggang migrasi telah berakhir sejak 14 Maret 2025, masih banyak pengguna yang baru menyelesaikan prosesnya, tepat ketika bug teknis mulai bermunculan.

Baca juga: Pi Network Rilis Dana Startup Rp1,6 Triliun, Token PI Malah Anjlok 33%

Masalah KYC Jadi Penghambat Utama

Salah satu hambatan terbesar adalah proses KYC. Banyak pengguna yang sebelumnya sudah lolos verifikasi justru kembali tertahan karena status migrasi yang terus berputar (looping) atau hanya menampilkan status “tentative approval” yang tidak bisa dilanjutkan.

Padahal, secara teknis mereka telah menyelesaikan verifikasi foto dan dokumen. Sayangnya, sistem Pi Network dilaporkan gagal menyinkronkan data secara menyeluruh. Respons dari tim dukungan pun dinilai lambat dan tidak memberikan kejelasan.

Meski dokumentasi resmi menyebut penyebab umum seperti kualitas gambar buruk atau data tidak cocok, banyak keluhan datang dari pengguna yang seharusnya sudah memenuhi semua syarat.

Beberapa mencoba solusi alternatif seperti mengganti perangkat atau mengulang proses, tetapi hasilnya masih belum konsisten.

Otentikasi 2FA Justru Memusingkan

Langkah keamanan 2FA yang dirancang untuk meningkatkan keamanan ternyata justru menambah masalah. Banyak pengguna mengaku tidak menerima email verifikasi, atau mengalami error saat mengklik tautan konfirmasi.

Yang lebih membingungkan, pada beberapa kasus, menyelesaikan proses 2FA malah mengembalikan token ke aplikasi mobile, memaksa pengguna memulai seluruh proses migrasi dari awal.

Baca juga: Pi Network Rilis Mainnet, Listing Token PI di Exchange Kripto

Saldo Hilang Setelah Migrasi

Masalah paling mengejutkan muncul dari pengguna yang sudah menyelesaikan semua langkah dengan benar, namun mendapati saldo wallet mereka kosong. Ada yang menyebut token sempat muncul sebentar lalu hilang, bahkan ada juga yang tidak pernah menerima token sama sekali meskipun sistem menyatakan migrasi berhasil.

Situasi ini menimbulkan kemarahan sekaligus kebingungan di kalangan komunitas, terutama setelah mereka menunggu bertahun-tahun sejak awal proyek ini dijalankan.

Pi Core Team menyebut mereka tengah bekerja untuk memperbaiki berbagai bug, namun belum ada jadwal pasti. Pengguna disarankan untuk memperbarui aplikasi, menghapus cache, dan mengecek ulang langkah-langkah yang sudah dijalani.

Di tengah ketidakpastian ini, muncul pula oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan bantuan palsu dan berpotensi menipu pengguna yang frustrasi.

Hingga artikel ini ditulis, data CoinGecko menunjukkan harga koin Pi Network (PI) diperdagangkan di kisaran US$0,54, anjlok lebih dari 81% dari puncaknya di US$2,99 yang tercatat pada 26 Februari 2025.

Baca juga: Akun Pi Network Mulai Dijual Massal Gegara Mekanisme Lockup

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.