
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Coinfest Asia · 7 min read
Di era transformasi digital yang pesat, Indonesia dihadapkan pada tantangan dalam sektor data, yakni masalah kebocoran dan integrasi data. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Mandala Chain hadir dengan solusi inovatif berbasis teknologi blockchain.
Mandala Chain mengimplementasikan dua ekosistem utama, yaitu public chain dan private chain, yang dirancang untuk mengatasi berbagai masalah keamanan data.
Teknologi ini memungkinkan pengelolaan data yang terdesentralisasi dan terlindungi melalui enkripsi kriptografi canggih.
Platform ini juga menawarkan infrastruktur digital yang mampu menghubungkan pemerintah, perusahaan, dan publik sehingga mereka bisa melakukan integrasi data dalam sebuah ekosistem yang aman dan transparan.
“Kami menciptakan infrastruktur yang memungkinkan pemerintah dan perusahaan terhubung secara efisien tanpa harus memikirkan kompleksitas teknis blockchain,” ujar I Gede Putu Rahman Desyanta, atau Anta, Co-Founder Mandala Chain, dalam wawancaranya dengan Coinvestasi di Coinfest Asia 2024 di Bali (23/8/2024).
Tak hanya bisa mengatasi masalah data di level pemerintah dan institusi, Mandala Chain juga terjun ke sektor UMKM. Proyek ini membantu mereka untuk meningkatkan perlindungan atas keaslian produk di tengah gempuran produk-produk tiruan yang beredar di pasaran.
“Dengan Mandala Chain, kami ingin melindungi produk asli dari UMKM, memastikan bahwa data dan keaslian produk terlindungi. Kami membantu menjaga rantai pasok produk, terutama untuk UKM kreatif yang sering menjadi korban pemalsuan,” ungkap Anta.
Mandala Chain telah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi Bali dalam proyek UnBelievable, yang memanfaatkan blockchain untuk memastikan keaslian produk lokal dari Bali.
Mandala Chain juga membantu koperasi lokal seperti DJOIN dalam melindungi data anggota dan memfasilitasi sistem simpan pinjam yang aman.
Baca juga: Pakar Kripto Beberkan Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia
Sebagai bagian dari komitmen Mandala Chain terhadap keamanan data, mereka juga meluncurkan ID Chain, inisiatif untuk mengatasi masalah privasi dan keamanan identitas digital di Indonesia. Anta menjelaskan bahwa ID Chain dibangun bekerja sama dengan PANDI, pengelola nama domain .ID.
“ID Chain menjaga privasi dan keamanan data pribadi melalui blockchain, di mana identitas seseorang tidak langsung terekspos tetapi diwakili oleh token yang terlindungi,” ungkap Anta.
ID Chain bertujuan untuk mengatasi kelemahan dalam penggunaan KTP sebagai identitas utama yang rentan terhadap kebocoran data. Dengan teknologi token kredensial, identitas digital dapat diamankan, sementara data sensitif seperti informasi biometrik tetap tersembunyi dari eksposur yang tidak perlu. Ini merupakan langkah penting dalam menghadapi kebocoran data yang sering terjadi di Indonesia.
Baca juga: Jumlah Investor Kripto di Indonesia Lampaui Investor Pasar Modal, Ini Tanggapan OJK!
Mendukung inovasi di Indonesia, Mandala Chain meluncurkan testnet Niskala, sebuah platform yang memungkinkan developer dan startup menguji solusi berbasis blockchain.
Anta menjelaskan, “Kami ingin membuka kesempatan bagi developer untuk membangun inovasi di platform kami.”
Testnet ini memberi peluang kepada komunitas teknologi untuk mengembangkan dan menguji produk mereka dalam lingkungan blockchain yang aman dan terdesentralisasi.
Testnet Skala juga bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi Web3 di Indonesia, membuka jalan bagi inovasi baru di bidang blockchain, dan mendukung pengembangan ekosistem startup yang berbasis teknologi di Indonesia.
Baca juga: Coinfest Asia 2024 Sukses Digelar, Siap Hadir Lagi Tahun Depan!
Mandala Chain adalah blockchain Layer 1 yang berbasis substrate framework, dirancang untuk dapat diskalakan dan menawarkan kemampuan berkinerja tinggi.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan pengembangan dan penerapan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan memanfaatkan fitur interoperabilitas dan keamanan Polkadot.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.