Siaran Pers · 8 min read

Pakar Kripto Beberkan Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia

Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one yang berbasis di Indonesia, menjadi salah satu pihak yang turut meramaikan Coinfest Asia 2024, ajang festival kripto terbesar di tanah air.

Di acara ini, PINTU sukses menyelenggarakan acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering sebagai bagian dari Coinfest Week di Valle Bali, Canggu, dan merupakan hasil kolaborasi bersama dengan AWS Startups dan Saison Capital.

Diskusi panel dalam acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering. Sumber: PINTU

Dengan tema “Unleashing Southeast Asia Web3 Potential”, acara ini menjadi panggung diskusi bagi para ahli untuk membahas perkembangan Web3, khususnya di Indonesia.

Potret para peserta yang hadir dalam acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering. Sumber: PINTU

Baca juga: Coinfest Asia 2024: Perkuat Ekosistem Web3 dan Kripto Indonesia

Daya Tarik Web3 di Kawasan Asia

Qin En Looi, Partner di Saison Capital, menjelaskan bahwa Asia memiliki potensi yang lebih besar dalam pengembangan industri Web3 dibandingkan dengan wilayah lain di dunia. Menurutnya, banyak institusi keuangan dan pemerintah di Asia yang telah mulai bereksperimen dengan teknologi blockchain untuk menciptakan berbagai solusi inovatif.

Qin En menyoroti pentingnya bagi para pengembang Web3 untuk mempermudah akses bagi masyarakat luas, terutama di Asia. Salah satu langkah yang disarankan adalah menyediakan opsi masuk (login) ke dompet kripto melalui media sosial atau email.

“Selain itu bagaimana juga User Interface (UI) & User Experience (UX) yang membuatnya lebih mudah diakses. Menurut saya developer Web3 berhenti malas dan harus terus berinovasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Tytan.eth (Ty Blackcard), Co-Founder Magnify Cash, menyebutkan bahwa pasar Web3 di Asia memiliki keunikan tersendiri. Ia menggarisbawahi bahwa masyarakat di wilayah ini masih dalam tahap awal mengenal kripto, berbeda dengan pasar di Amerika Serikat dan Kanada. Oleh karena itu, tantangan utama bagi industri Web3 di Asia adalah bagaimana mengedukasi masyarakat tentang kripto.

“Selain itu, kolaborasi juga terasa lebih mudah diakses dan energinya lebih bebas mengalir dibandingkan dengan pasar Barat. Jadi, banyak energi, uang, dan perhatian yang bergerak ke arah ini,” tuturnya.

Baca juga: OKX Resmi Jadi Sponsor Coinfest Asia 2024

Potensi Pengembangan Web3 di Indonesia

Dalam lanskap yang lebih spesifik yakni Asia Tenggara, laporan dari Emergen Research menunjukkan pasar Web3 di wilayah ini diproyeksikan mencapai nilai US$6,4 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 50,2%.

Sementara itu, data Chainalysis mengungkapkan Indonesia menempati posisi ke-7 dalam indeks adopsi kripto global.

Baca juga: Indonesia Masuk Top 7 Negara dengan Adopsi Kripto Tertinggi di Dunia

Brian Limiardi, Co-founder & CEO Copra Labs Brian Limiardi, Co-founder & CEO Copra Labs, mengamati bahwa pengembang di Thailand dan Vietnam telah mampu mengatasi tantangan dalam pengembangan industri Web3, meskipun ukuran pasar dan komunitas di kedua negara tersebut relatif kecil.

Sementara itu, pasar Web3 di Indonesia sendiri dikenal memiliki persaingan yang ketat. Brian mencatat bahwa Indonesia memiliki ruang Web3 yang besar dan dinamis, yang menjadi tantangan tersendiri. Ia menambahkan bahwa salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar Web3 di Indonesia adalah kebangkitan sektor decentralized finance (DeFi). 

“Mungkin dalam siklus ini banyak narasi baru yang muncul, namun tetap banyak orang menyadari bahwa DeFi ada di lapisan aplikasi dari infrastruktur yang benar-benar jelas,” kata Brian. 

Jonathan Hartono, Head of Community PINTU, menutup diskusi dengan menyatakan optimisme PINTU terhadap pertumbuhan pasar Web3 di Indonesia. Ia menekankan bahwa dengan infrastruktur yang tersedia, pasar Web3 di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. 

“Kami juga yakin developer di Indonesia tidak hanya bertumbuh dari segi jumlah, namun mampu menghadirkan inovasi berskala global,” pungkas Jonathan.

Coinfest Asia 2024, yang diselenggarakan pada 22-23 Agustus 2024 di Nuanu City, Bali, sukses menghadirkan lebih dari 150 tokoh industri Web3 dan berbagai perusahaan ternama dalam ekosistem Web3 global.

Dengan slogan “Where Innovation Meets Adoption,” edisi ketiga dari Coinfest Asia ini menawarkan peluang besar bagi industri untuk memperluas ekosistemnya di Indonesia dan Asia yang ramah kripto, serta memberikan kesempatan bagi investor ritel untuk bertemu dengan banyak proyek Web3 berkualitas.

Baca juga: Flipster Dukung Coinfest Asia 2024 untuk Perkuat Komunitas Web3

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.