Berita Blockchain · 7 min read

MakerDAO Ganti Nama Jadi Sky, Tuai Kritik dari Komunitas DeFi

MakerDao SKY

Pada 27 Agustus, MakerDAO, salah satu protokol DeFi paling populer di dunia, secara resmi mengubah namanya menjadi Sky. Langkah ini merupakan bagian dari pembaruan besar yang dikenal sebagai Endgame Plan.

Baca juga: Mengulik Rencana Endgame MakerDAO Bersama Rune Christensen

Rebranding untuk Token DAI dan Maker

Berdasarkan laporan dari Cointelegraph, upaya rebranding ini juga mencakup perubahan nama stablecoin terdesentralisasi DAI menjadi USDS, serta peluncuran token tata kelola baru yang dinamakan Sky (SKY). Token SKY ini merupakan versi yang telah ditingkatkan dari token tata kelola sebelumnya yakni Maker (MKR).

Token SKY diharapkan dapat menawarkan fungsionalitas yang lebih canggih, seperti akses ke Sky Savings Rate (SSR) dan Sky Token Rewards (STRs), yang akan memberikan insentif tambahan bagi pengguna untuk berpartisipasi dalam ekosistem Sky.

Baca juga: Mengenal Token MKR Dalam MakerDao

Rune Christensen, Co-Founder MakerDAO, menyatakan bahwa rebranding Sky bertujuan untuk menyederhanakan pengalaman pengguna sekaligus mendorong inovasi dalam ruang DeFi. Meski mengalami perubahan nama, Christensen menegaskan bahwa Sky Protocol akan tetap mempertahankan prinsip-prinsip desentralisasi, pengelolaan oleh komunitas, dan sifat non-custodial yang menjadi ciri khasnya.

Adapun, rebranding ini juga diiringi dengan peluncuran situs web dan aplikasi baru yang akan menyediakan antarmuka pengguna bagi Sky mulai 18 September mendatang. Sementara peluncuran token SKY dan USDS dijadwalkan berlangsung bulan depan. 

Token stablecoin DAI dan MKR yang saat ini ada tetap berfungsi, namun pengguna akan memiliki opsi untuk secara sukarela mengonversi token mereka menjadi USDS dan SKY. Setiap token MKR dapat ditukar dengan 24.000 token SKY, sementara DAI dapat ditukar secara 1:1 dengan USDS.

Sebagai bagian dari perubahan ini, Maker SubDAO juga akan bertransformasi menjadi Sky Stars, sebuah proyek terdesentralisasi independen yang tetap terhubung dengan ekosistem Sky melalui model bisnis dan otonomi mereka yang unik.

Langkah ini merupakan bagian dari Endgame Plan yang diprakarsai oleh Christensen, yang bertujuan untuk mengatasi sejumlah tantangan utama yang dihadapi oleh DeFi, termasuk masalah skalabilitas dan kepatuhan terhadap regulasi.

Baca juga: 5 Platform DeFi yang Layak Diperhatikan di 2024

Reaksi Beragam dari Komunitas DeFi

Meskipun rebranding ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi MakerDAO dalam ekosistem DeFi, langkah ini justru memicu perdebatan di kalangan komunitas.

Beberapa anggota komunitas menyambut baik langkah ini sebagai inovasi yang diperlukan untuk menjawab kebutuhan pasar, sementara yang lain khawatir bahwa langkah ini dapat mengurangi prinsip desentralisasi yang menjadi landasan utama MakerDAO sejak awal.

“MakerDAO adalah protokol DeFi original yang bertujuan untuk membangun stablecoin terdesentralisasi yang otonom untuk internet dengan volatilitas rendah terhadap mata uang fiat, yang didukung oleh ETH. DAI sekarang bermigrasi ke USDS, sebuah stablecoin yang dapat disensor yang bertentangan dengan visi awalnya,” kata Lumberg dalam postingan X. 

Pendapat serupa disampaikan oleh pengguna X Milli, yang menyebut bahwa rebranding Sky bisa menjadi awal dari penurunan relevansi MakerDAO. Ia juga menganggap rencana Sky sebagai sesuatu yang bersifat bearish dan tidak menjanjikan, memperingatkan bahwa DAI mungkin akan digantikan oleh alternatif yang lebih dapat diandalkan.

Selain itu, muncul pula kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang dari perubahan ini terhadap sektor DeFi. Beberapa pihak menyarankan bahwa pengenalan USDS dan SKY bisa memicu tren sentralisasi di ekosistem DeFi, yang bertentangan dengan semangat awalnya. 

“Untuk semua tujuan intensif, tidak ada alasan untuk menggunakan $DAI lagi, secara harfiah hanya $USDC dengan nama yang berbeda. Stablecoin “terdesentralisasi” terbesar baru saja bertekuk lutut kepada dunia,” tulis BearNakedCrypto

Baca juga: Platform DeFi Ini Cuan Besar di Tengah Anjloknya Pasar Kripto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.