Berita Blockchain · 6 min read

Mengulik Rencana Endgame MakerDAO Bersama Rune Christensen

Rune Christensen

Salah satu protokol DeFi paling populer, MakerDao, mengenalkan rencana ambisiusnya bernama Endgame.

Melalui interview eksklusif bersama Coinvestasi di Singapura (14/9), CEO MakerDAO, Rune Christensen, menjelaskan seputar Endgame dan menyebut apabila pengembangan ini gagal maka dapat menimbulkan keraguan terhadap kelangsungan seluruh ekosistem mata uang kripto.

Rune Christensen (CEO MakerDao) dan Felita Setiawan (Direktur ICN). Sumber: Dok.Istimewa.

Seperti apa Endgame dan mengapa Christensen yakin proyek ini akan berhasil? Simak jawabannya berikut ini. 

Mengenal Endgame MakerDao 

Endgame adalah pembaruan besar pada MakerDAO yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan partisipasi dengan menciptakan keseimbangan tata kelola yang kuat.

Pengembangan ini merupakan landasan bagi SubDAO untuk menyelaraskan pertumbuhan dan inovasi produk dalam ekosistem berbasis komunitas DAO yang sedang berkembang. Dalam pengembangan ini MakerDao akan melalui lima fase, di antaranya adalah sebagai berikut. 

Fase 1: Peluncuran beta

Fase pertama Endgame adalah menggabungkan fungsionalitas dari DAI dan MKR yang sebelumnya terpisah menjadi satu kesatuan. Pemegang token DAI dan MKR dapat memilih untuk tetap memegang token tersebut atau beralih ke token tata kelola baru. 

Fase 2: Peluncuran SubDAO

Di tahap kedua, akan ada enam SubDAO Maker, yang masing-masing akan memiliki token tata kelolanya sendiri. Christensen menjelaskan, “SubDAO agak independen tetapi juga terhubung dengan Maker itu sendiri, mereka memiliki token, komunitas, dan spesialisasi masing-masing.” 

Ia juga menyebutkan SubDAO akan menjadi bagian penting dalam Endgame karena memiliki dampak paling besar. Saat ini menurutnya sudah ada empat SubDAO yang dibangun dengan anggota komunitas kecil namun memiliki momentum yang cukup baik.

“Sungguh menyenangkan melihat bagaimana pengorganisasian mandiri semacam ini secara alami sudah terjadi pada tahap ini ketika token bahkan belum ada. Ini hanya masalah apa yang menjadi perhatian komunitas,” katanya. 

Fase 3: Peluncuran Alat Tata Kelola dengan AI 

Fase ketiga ini akan diluncurkan alat berbasis artificial intelligence (AI) tujuannya untuk meningkatkan penyelarasan yang akan membuat proses di berbagai DAO berjalan otomatis tanpa kendali otoritas tertentu. 

Fase 4: Peluncuran insentif partisipasi tata kelola

Peluncuran Sagitarius Lockstake Engine (SLE) akan menjadi fase keempat dari rencana Endgame. Ini dirancang untuk memastikan pemegang token token tata kelola baru akan diberi insentif aktif untuk berpartisipasi dalam tata kelola.

Fase 5: NewChain dan status akhir dari Endgame

Ini akan menjadi fase akhir dari Endgame yaitu peluncuran NewChain yang direncanakan menggunakan kode base dari blockchain Solana.

“Kami akan melakukan semua ini dengan sabar, langkah demi langkah sehingga benar-benar menciptakan sistem yang kuat dan paling efisien, ini akan jadi proses jangka panjang, dan kami tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan, kami akan melakukan beberapa eksperimen dengan Solana, “ jelasnya. 

NewChain akan menjadi blockchain yang menampung semua logika backend untuk token ekonomi SubDAO dan keamanan tata kelola MakerDAO. Artinya di Ethereum akan ada NewStable dan NewGovToken, serta DAI dan MKR, akan terus berfungsi seperti biasa, namun dilindungi oleh backend tata kelola yang beroperasi melalui bridge

Baca juga: Apa Itu DAO atau Organisasi Otonom Terdesentralisasi

Apa Selanjutnya dari MakerDAO Usai Endgame? 

Christensen mengatakan setelah Endgame berakhir ia belum memiliki rencana lanjutan, namun ada kemungkinan besar ia akan mengeksplorasi hal lain yang tidak ia sebutkan secara spesifik. 

Ia pun meyakini Endgame dan Newchain akan berhasil, jika tidak, menurutnya akan menimbulkan keraguan terhadap kelangsungan seluruh ekosistem mata uang kripto.

Ia memberikan contoh blockchain private dan publik. Menurutnya blockchain private mungkin masih memiliki nilai tertentu, namun blockchain publik, yang bergantung pada tata kelola dan struktur yang terdesentralisasi, mungkin kehilangan tujuannya jika menjadi terpusat. 

Christensen menekankan bahwa daya tarik inti dari blockchain publik adalah potensinya untuk memperbaiki sistem keuangan yang ada, menjadikannya lebih transparan dan adil. Jika tujuan ini tidak dapat dicapai melalui teknologi blockchain, dia yakin potensi seluruh ruang kripto akan berkurang secara signifikan.

“Menurut saya kripto tidak berfungsi tanpa DAO. Tanpa tata kelola yang terdesentralisasi, pada dasarnya sangat sulit untuk melihat betapa masuk akalnya memiliki blockchain publik. Kecuali, mereka dapat mengaktifkan struktur-struktur yang terdesentralisasi, tetapi jika mereka tidak berfungsi karena mereka harus disentralisasikan, artinya itu memerlukan sesuatu yang terpusat untuk membantunya berjalan dengan benar,“ katanya.

Ia menambahkan, “Saya sangat bersemangat tentang kripto adalah potensi untuk memperbaiki keuangan sistem, membuatnya lebih transparan, membuatnya lebih adil. Dan jika kita tidak bisa melakukan hal tersebut dengan blockchain, maka menurut saya potensinya akan jauh lebih kecil. Menurut saya ini akan berhasil, dan ini akan menjadi hal terbesar yang terjadi di dunia blockchain dalam waktu yang sangat lama, dan ini akan membawa kembali pertumbuhan dan inovasi.”


Endgame MakerDao pada akhirnya akan menjadi salah satu inovasi besar yang akan membuat ekosistem kripto dan DAO yang lebih terdesentralisasi dengan SubDAO yang bersinergi untuk meningkatkan keterlibatan komunitas, efisiensi, dan transparansi dalam ekosistem kripto. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.