Berita Mining · 8 min read

Coishares: Sebagian Besar Daya Listrik Mining Bitcoin Gunakan Energi Terbarukan

Menurut pelacak konsumsi energi Bitcoin Digiconomist, penambangan saat ini menghabiskan 77,78 terawatt-jam per tahun.

Ini sebanding dengan total konsumsi energi negara-negara seperti Belanda dan Republik Ceko.

Berdasarkan perkiraan di atas, banyak yang menentang Bitcoin dan penggunaan proof of work karena menghabiskan daya yang sangat banyak.

Baca juga: Apa itu Penambangan Bitcoin atau Mining Bitcoin? Panduan Lengkap untuk Pemula

Namun apakah benar listrik mining begitu banyak memakan daya dan menggunakan daya listrik yang tidak ramah lingkungan?

Wilayah dengan relevansi tinggi disorot dengan warna teal, provinsi Sichuan, Cina, diberi warna kuning, dan wilayah dengan relevansi lebih rendah diberi warna merah.

Listrik Mining Bitcoin dengan Energi Terbarukan

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh CoinShares Research menemukan bahwa sebagian besar listrik mining atau listrik yang dikonsumsi untuk menambang Bitcoin, pada kenyataannya, berasal dari sumber yang bersih, seperti angin, matahari, dan hidroelektrik.

Untuk lebih spesifik, 60% penambangan global terjadi di Cina. Di mana Sichuan sendiri menghasilkan 50% dari tingkat hash global.

Dengan 10% sisanya dibagi merata di antara provinsi Yunnan, Xinjiang, dan Mongolia.

Penting untuk dicatat bahwa dominasi Sichuan baik di Cina maupun di dunia memiliki hubungan langsung dengan provinsi-provinsi kaya tenaga air di Yunnan, Guizhou dan Sichuan di Cina barat daya.

Selama musim hujan, harga listriknya termasuk yang terendah di dunia. Ini menjadikan Sichuan salah satu wilayah pertambangan global paling menarik yang tersedia.

Baca juga: Musim Hujan di Sichuan Segera Selesai, Hashrate BTC Merosot

Di sisi lain, dari 40% perusahaan pertambangan yang tersisa, 35% dari produksi tingkat hash global dibagi rata.

Beberapa diantaranya ada di Washington, New York, British Columbia, Alberta, Quebec, Newfoundland dan Labrador, Islandia, Norwegia, Swedia, Georgia dan Iran.

Namun, laporan tersebut menunjukkan masalah yang lebih luas tentang bagaimana energi terbarukan saat ini digunakan di seluruh dunia.

Misalnya, banyak pembangkit energi terbarukan berada di lokasi yang buruk dan kurang dimanfaatkan. Karena itu penambangan Bitcoin telah menjadi satu-satunya penggunaan yang layak untuk listrik ini.

Dalam konteks ini, penelitian menyimpulkan bahwa jaringan Bitcoin memperoleh 74% listriknya dari sumber terbarukan. Ini membuatnya lebih fokus pada sumber energi bersih daripada industri skala besar lainnya di dunia.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.