Linkedin Share
twitter Share

Mining · 7 min read

Mining Bitcoin: Pengertian, Cara Kerja, dan Alat Mining

Salah satu cara untuk mendapatkan Bitcoin selain membelinya adalah dengan melakukan mining, yang merupakan kegiatan memverifikasi transaksi Bitcoin dan penambahan blok baru ke dalam teknologi yang disebut blockchain Bitcoin dengan menyelesaikan masalah kriptografi. Apa itu mining dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasannya di artikel berikut. 

Pengertian Mining Bitcoin

Secara harfiah, mining artinya adalan menambang, namun jika kita berbicara dalam lingkup Bitcoin dan kripto, mining yang dilakukan jelas berbeda dengan proses menambang emas, batu bara, atau perak.

Mining Bitcoin dan kripto adalah proses penambahan blok baru berisi transaksi BTC atau aset kripto ke dalam buku besar publik yang disebut blockchain.

Dalam validasi dan penambahan ini miner atau penambang akan menyelesaikan masalah kriptografi dibantu dengan alat mining canggih. Ketika proses validasi berhasil maka mereka akan mendapatkan Bitcoin. 

Cara Kerja Mining Bitcoin 

Mining Bitcoin menggunakan konsensus Proof of Wok (PoW)  prosedur komputasi yang digunakan untuk memvalidasi dan menambahkan blok transaksi ke buku besar catatan permanen blockchain.

Pada blockchain yang menggunakan metode PoW, node jaringan khusus yang disebut penambang mengemas transaksi ke dalam batch/blok, dan kemudian menggunakan kekuatan hash komputer mereka untuk mencoba “memecahkan” teka-teki komputasi yang akan “memvalidasi” blok tersebut. Blok yang divalidasi kemudian ditambahkan secara permanen ke blockchain.

Dilansir dari Learn Bybit, berikut adalah langkah kerja mining Bitcoin 

Langkah 1 — Transaksi baru (belum dikonfirmasi) dimulai di jaringan.

Awalnya, semua transaksi Bitcoin menerima status transaksi yang belum dikonfirmasi. Ketika dua pengguna bertransaksi di blockchain, misalnya, satu mengirim sejumlah dana kripto ke yang lain, transaksi baru yang belum dikonfirmasi dihasilkan di jaringan. Transaksi berisi catatan kunci, seperti alamat pengirim, alamat penerima, dan jumlah yang dikirim. Transaksi disiarkan ke seluruh jaringan.

Langkah 2 — Transaksi yang belum dikonfirmasi memasuki area tunggu yang disebut mempool.

Penambang Bitcoin terus memantau jaringan untuk aktivitas baru. Setiap penambang memiliki area sementara di mesin mereka di mana transaksi yang belum dikonfirmasi muncul setelah muncul di jaringan per Langkah 1. Area sementara ini disebut mempool. 

Setiap penambang memiliki mempool sendiri. Mempool dua penambang mungkin sedikit berbeda, karena setiap node dibangun berbeda dan menerima transaksi yang belum dikonfirmasi pada waktu yang berbeda, meskipun secara default ukuran mempool tidak boleh melebihi 300 MB.

Langkah 3 — Penambang mengemas transaksi ke dalam kandidat blok.

Penambang secara teratur memilih transaksi dari mempool mereka dan mengemasnya ke dalam apa yang disebut “blok kandidat.” Pada Bitcoin, rata-rata kandidat blok berukuran sekitar 2MB, yang dapat menampung sekitar 2.000 transaksi.

Karena penambang mungkin memiliki konten mempool yang agak berbeda, komposisi kandidat blok antara penambang yang berbeda juga berbeda.

Langkah 4 — Penambang berlomba memecahkan teka-teki komputasi 

Proses PoW sebenarnya dimulai pada langkah ini, setelah mengemas blok kandidat mereka, setiap penambang menggunakan mesin mereka untuk berulang kali menambahkan angka kecil, yang disebut nonce, ke nomor berbeda yang dihasilkan oleh perangkat lunak jaringan. Angka yang dihasilkan kemudian dijalankan melalui algoritma hashing yang digunakan oleh Bitcoin, yang disebut SHA-256.

Baca juga: Apa itu Hashrate? Panduan Lengkap untuk Pemula

Algoritme hashing dirancang untuk memodifikasi input secara kriptografis dan memberikan nilai output yang dimodifikasi. Nilai keluaran ini harus sama atau kurang dari nilai target yang dihasilkan sistem tertentu, yang terus diperbarui oleh kode blockchain. Jika itu terjadi, blok kandidat dikatakan telah “diselesaikan”, yaitu statusnya berpindah dari kandidat ke blok yang diverifikasi sepenuhnya.

Blok yang diverifikasi kemudian ditambahkan ke blockchain sebagai catatan berikutnya di buku besar. Penambang yang telah memecahkan blok menerima hadiah mereka, berupa Bitcoin. 

Semakin banyak pergantian nonce (hash) yang dapat penambang lakukan per detik, semakin tinggi peluang statistik untuk mendapatkan Bitcoin. 

Setiap penambang akan berlomba untuk memecahkan teka-teki secepat mungkin. Perlombaan untuk menyelesaikan blok berikutnya pada rantai ini diulangi pada Bitcoin setiap 10 menit.

Ketika blok pemenang muncul, penambang segera membatalkan upaya mereka untuk menyelesaikan blok kandidat mereka saat ini, memperbarui mempool mereka untuk menghapus transaksi yang sekarang dikonfirmasi, mengemas blok kandidat lain dari transaksi belum dikonfirmasi yang tersedia, dan memulai kembali perlombaan mereka untuk menjadi penambang pertama yang menambahkan blok berikutnya ke rantai.

Baca juga: Cara Mining dengan CGMiner dan SGMiner di Windows

Alat Mining Bitcoin 

Ada beberapa perangkat baik keras atau lunak yang harus disiapkan apabila kamu ingin melakukan mining Bitcoin. Di antaranya adalah sebagai berikut.

CPU (Central Processing Unit)

Setiap komputer yang digunakan untuk mining harus memiliki CPU yang mumpuni agar bisa menyelesaikan kriptografi yang rumit dengan cepat. Jika CPU tidak cukup, kamu perlu mengatasinya dengan GPU atau graphics processing unit.

GPU (Graphic Processing Unit)

Ini adalah unit pemrosesan komputer yang lebih cepat daripada CPU, ketika kriptografi dapat diselesaikan dengan cepat artinya peluang kamu mendapatkan Bitcoin lebih besar.

FPGA (Field Programmable Gate Array)  

Sama seperti CPU dan GPU, FPGA bekerja untuk mengatasi masalah perhitungan matematika agar bisa mendapatkan bitcoin

ASIC

Seiring perkembangan Bitcoin kini ada hardware yang khusus menyelesaikan mining Bitcoin, ia dikenal dengan nama Asic.

Dengan menggunakan Asic proses mining dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu miner juga dapat menghitung perkiraan Bitcoin yang bisa dihasilkan.

Baca juga: Asic Miner Alat Mining Kripto dengan Praktis

Software

Dilansir dari The Balance software yang banyak dipakai miner Bitcoin, antara lain CGMiner, BFGMiner, EasyMiner, dan AwesomeMiner. Software ini mendukung untuk perangkat Windows, Mac OS, dan Linux.

Baca juga: 5 Pilihan untuk Bitcoin Mining Software 2023

Berapa Bitcoin yang Diperoleh Miner? 

Per Mei 2020 hadiah blok dari Bitcoin yang baru dicetak sebesar 6,25 BTC per Mei 2020, adalah mayoritas pendapatan penambang. Nilai ini akan berkurang dalam proses halving yang akan terjadi di 2024, di waktu tersebut hadiah Bitcoin akan menjadi 3,75. 

Pada tahun 2040, hadiah blok akan berkurang menjadi kurang dari 0,2 BTC dan hanya 80.000 Bitcoin dari 21 juta yang tersisa untuk diperebutkan. Hanya setelah 2140 penambangan akan berakhir secara efektif karena BTC akhir ditambang secara perlahan.

Baca juga: Mengenal Bitcoin Halving dan Dampaknya Pada Harga

Sampai Kapan Bitcoin Bisa Ditambang? 

Bitcoin terakhir akan dikeluarkan dengan frekuensi yang menurun dan 99% dari penawaran bitcoin akan dicetak pada tahun 2032. Kemudian,, Bitcoin akan habis ditambang pada 2140, ketika BTC habis, maka para miner  kemungkinan akan mendapatkan penghasilan hanya dari biaya pemrosesan transaksi saja. 

Aset Kripto Lain untuk Mining 

Alternatif aset kripto untuk ditambang 2023

Selain Bitcoin ada beberapa aset kripto lain yang bisa ditambang karena menggunakan Proof of Work, di antaranya adalah Litecoin, Ethereum Classic, Monero, Raven Coin, dan lain-lain.

Baca juga: 13 Crypto Coin yang Paling Menguntungkan untuk di Mining

Apakah Mining BTC Masih Untung?

Selain dari pilihan perangkat keras, keuntungan dan pendapatan penambang individu sangat bergantung pada kondisi pasar dan keberadaan penambang lainnya. Selama pasar bullish, harga Bitcoin mungkin meroket lebih tinggi, yang mengakibatkan BTC yang mereka tambang menjadi lebih bernilai.

Namun ketika pasar memasuki periode bear yang membuat harga Bitcoin turun, keuntungan mining bisa jadi lebih rendah dibandingkab dengan modal alat dan listrik yang digunakan.

Karena itu bagi kamu yang ingin melakukan penambangan Bitcoin, penting untuk memperhatikan modal alat, listrik, tingkat kesulitan, harga dan siklus Bitcoin.

Alternatif Mining Bitcoin

Bagi para penambang yang memiliki modal kecil untuk mining, menggunakan mining pool bisa menjadi alternatif.

Pool ini terdiri dari sekumpulan miner yang bergabung untuk mining bersama sehingga peluang mendapatkan imbalan semakin besar dibandingkan solo mining. 

Baca juga: Apa itu Mining Pool? Panduan untuk Pemula!

Namun keuntungan yang didapatkan akan dibagi rata ke setiap penambang. Kamu bisa melakukan riset dan memilih mining pool di internet, sebaiknya pilih yang sudah terbukti menghasilkan dan sesuai dengan dana yang kamu miliki. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.