Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 5 min read
Kraken, salah satu exchange kripto terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan penunjukkan petinggi baru sebagai bagian dari langkah restrukturisasi perusahaan. Langkah ini termasuk dengan memangkas hingga 15% dari total karyawannya.
Dalam pengumuman resmi pada Rabu (30/10/2024), Kraken menyatakan bahwa Arjun Sethi kini bergabung sebagai co-CEO mendampingi David Ripley. Sethi adalah salah satu pendiri dan Chairman di Tribe Capital. Sementara Ripley sendiri menjadi CEO pada tahun 2023, menggantikan Jesse Powell, pendiri Kraken, yang mundur setelah menghadapi permasalahan internal dengan para karyawan.
“Demi terus melangkah maju dan menempatkan Kraken dalam posisi yang layak untuk menjadi platform kripto terbesar di dunia, kami perlu menjadi lebih ramping dan responsif,” ungkap Kraken dalam pernyataannya.
Kraken menambahkan bahwa penunjukkan Sethi ini merupakan upaya perusahaan untuk memperbaiki struktur manajemen sebelumnya yang dinilai terlalu kompleks dan perlu disederhanakan agar para karyawan dapat lebih fokus pada “pembangunan daripada pengelolaan.”
Baca juga: Survei Kraken: Bitcoin Lebih Diminati Dibandingkan Meme Coin
Pengumuman ini datang seiring dengan laporan dari New York Times yang menyatakan bahwa Kraken akan melakukan pemutusan hubungan kerja sekitar 15% dari total karyawan, atau sekitar 400 dari 2.600 orang. Pemutusan ini mencakup dua anggota tim kepemimpinan, yakni Chief Operating Officer, Gilles BianRosa, dan Chief Technology Officer, Vishnu Patankar.
Exchange Kraken telah melalui sejumlah tantangan besar selama dua tahun terakhir. Pada pertengahan tahun 2022, Jesse Powell sempat terlibat konflik budaya dengan karyawan terkait pandangan politiknya dan menyarankan mereka untuk mundur jika tidak sejalan dengan pandangannya.
Di tahun yang sama, Powell mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di tengah penyelidikan oleh Departemen Keuangan AS terkait dugaan pelanggaran sanksi di Negeri Paman Sam tersebut.
Baca juga: Pertanyaan Penegakan Hukum Dikirimkan ke Kraken Hampir Tiga Kali Lipat Tahun 2018
Pada November 2022, Kraken memutuskan untuk memangkas 1.100 karyawan atau sekitar 30% dari total tenaga kerja saat itu, di tengah keguncangan industri kripto setelah kebangkrutan FTX. Insiden ini turut menciptakan efek domino yang mengguncang industri kripto secara keseluruhan, di mana banyak perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran dan bahkan mengajukan kebangkrutan serupa.
Adapun, kabar terkait pemangkasan tenaga kerja di Kraken menyusul serangkaian keputusan serupa yang diambil oleh perusahaan kripto akhir-akhir ini. Pada 29 Oktober, Consensys, pengembang wallet MetaMask mengumumkan bahwa perusahaan telah memberhentikan hingga 162 karyawan atau lebih dari 20% dari tenaga kerjanya. Di hari yang sama juga, DEX dYdX memutuskan untuk mengurangi jumlah stafnya hingga 35%.
Baca juga: Consensys PHK 20% Karyawan di Tengah Tekanan Hukum SEC
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.