Berita Altcoins · 5 min read

Ketua HIVE Blockchain Sebut Ethereum Adalah Perak Versi Digital

Ketua Eksekutif HIVE Blockchain, Frank Holmes, mengungkapkan bahwa Ethereum (ETH) adalah perak versi digital dan akan menjadi cryptocurrency berikutnya yang akan meledak dan bersinar.

Menurut Holmes, jika Bitcoin (BTC) adalah emas versi digital, maka Ethereum adalah versi digitalnya perak.

Pernyataan itu Holmes ungkapkan dalam wawancaranya dengan Kitco News beberapa waktu lalu. Holmes juga membandingkan permintaan BTC dan ETH dengan permintaan emas dan perak dalam pasar yang sama.

Menurut surveynya, jika emas membutuhkan waktu 50 hari untuk naik 15-20%, sementara perak secara tiba-tiba sudah melonjak 30%.

Holmes juga mencatat, bahwa sementara ini emas telah digunakan sebagai aset safe haven dan perak secara historis memiliki jumlah kasus penggunaan yang lebih besar daripada emas.

Demikian pula, Bitcoin digunakan sebagai penyimpan nilai, sedangkan Ethereum memiliki lebih banyak pengguna karena teknologi smart contract pada blockchain-nya.

“Ethereum memiliki lebih banyak kegunaan daripada Bitcoin. Sebut saja seperti blockchain Ethereum yang bisa digunakan untuk DeFi dan NFT,” kata Holmes.

Selama wawancara, Holmes juga mencatat bahwa HIVE Blockchain melakukan penambangan pada aset kripto pertama yang diperdagangkan secara publik.

Aset tersebut juga telah yang terdaftar di Toronto Venture Exchange. Kemudian Holmes juga mengungkapkan jika menghadapi banyak tantangan ketika menambang Ethereum.

“Kami menghadapi begitu banyak tantangan saat menambang Ethereum karena anak muda yang memiliki chip GPU untuk bermain game. Mereka semua menambang Ethereum, oleh karena itu kami mendapatkan lebih sedikit koin,” katanya.

Sesuai dengan kata-katanya, mesin yang dulu menghasilkan 300 ETH perhari, ketika cryptocurrency diperdagangkan pada $300, sekarang mesin tersebut hanya menghasilkan 80 ETH sehari. 

Kekhawatiran terbesar Holmes untuk cryptocurrency terbesar kedua tersebut adalah melihat kapitalisasi pasarnya.

HIVE Blockchain telah berencana memindahkan mekanisme konsensus nya ke Proof-of-Stake (PoS), yang nantinya dapat membantu menyusutkan pasokan di luar. Meski begitu, mereka tidak berencana menghentikan permintaan.

Namun demikian, Holmes juga membela para pengguna Bitcoin sebagai penyimpan nilai.

“Kemampuannya untuk mentransfer segera dan murah dibandingkan transfer uang tradisional seperti Western Union. Jadi, pengiriman uang antara negara maju dan negara berkembang adalah alasan klasik mengapa Bitcoin adalah cara terbaik untuk memindahkan uang,” kata Holmes.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.