Riset · 8 min read

5 Kebiasaan Investor Kripto Indonesia yang Perlu Kamu Tahu!

kebiasaan investor kripto di Indonesia

Coinvestasi baru-baru ini melakukan survei daring tentang kebiasaan investor kripto Indonesia. Survei ini berlangsung dari tanggal 22 Desember 2023 hingga 10 Januari 2024, mengumpulkan tanggapan dari 1.086 responden investor kripto. Berdasarkan hasil survei, berikut ini adalah lima kebiasaan dari investor kripto Indonesia yang perlu kamu tahu.

Investasi Kripto untuk Jangka Panjang 

Gambar: Diagram tujuan pembelian kripto investor Indonesia. Sumber: Survei Coinvestasi.

Survei ini mengungkap bahwa sebagian besar investor kripto Indonesia (71,9%) mengadopsi pendekatan investasi jangka panjang. Hal ini menunjukkan keyakinan yang mendalam akan nilai yang bertahan dan potensi mata uang digital sebagai salah satu aset finansial masa depan.

Namun, lanskap kripto Indonesia tidak hanya ditandai oleh strategi investasi jangka panjang. Sebanyak 27% investor kripto memiliki pendekatan jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan trading. Pendekatan ganda ini menyoroti hubungan beragam yang dimiliki pengguna Indonesia dengan aset kripto.

Baca juga: Investor Wilayah Jawa dan Bali Dominasi Pasar Kripto di Indonesia 2023

Beli Kripto Lima kali Sebulan

Gambar: Diagram frekuensi pembelian kripto investor Indonesia. Sumber: Survei Coinvestasi.

Selanjutnya, frekuensi pembelian kripto di antara investor Indonesia yang menjadi responden menunjukkan 37% melakukan pembelian kripto dua hingga lima kali dalam sebulan. 22,1% lainnya hanya melakukan pembelian kripto satu kali sebulan. 14,5% sisanya membeli kripto lebih sering yakni 10 kali sebulan. Keberagaman dalam frekuensi pembelian tersebut menggarisbawahi beragamnya strategi investasi dalam komunitas kripto Indonesia.

Baca juga: Indonesia Crypto dan Web3 Report 2023: Ini 5 Fakta Pentingnya

Alokasi Beli Kripto Lebih dari Rp500 Ribu 

Gambar: Diagram alokasi dana pembelian kripto investor Indonesia. Sumber: Survei Coinvestasi.

Rata-rata upah minimum bulanan di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara lain, hanya Rp3.049.743. Mengingat hal ini, rentang pembelian per transaksi pada survei ini dimulai dari Rp100.000 hingga Rp5.000.000 atau lebih.

Merujuk pada pendapatan tersebut ditemukan 53% investor kripto Indonesia menghabiskan lebih dari Rp500 ribu per transaksi. 35% lainnya hanya menghabiskan Rp100.000 hingga Rp500.000 per transaksi kripto.

Dari presentase tersebut maka tak mengherankan apabila sebagian besar exchange kripto lokal memiliki setoran minimum yang rendah, mulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000. Hal ini bertujuan untuk menurunkan hambatan bagi masyarakat Indonesia untuk masuk ke dunia kripto.

Baca juga: Lebih dari 580 Juta Orang di Dunia Sekarang Punya Aset Kripto 

Simpan Aset Kripto di Exchange Terpusat 

Gambar: Diagram penyimpanan aset kripto investor Indonesia. Sumber: Survei Coinvestasi.

Dalam survei ini juga diketahui bahwa mayoritas investor kripto yang menjadi responden dengan presentase 79,3% memilih pertukaran terpusat sebagai tempat penyimpanan aset. Sementara itu, 16,6% lainnya lebih memilih hot wallet karena aksesibilitasnya, dan persentase yang lebih kecil lagi sebesar 4,1% cold wallet karena fitur keamanan yang lebih tinggi.

Exchange Kripto Lokal Pilihan Investor

Gambar: Diagram exchange kripto lokal paling banyak digunakan investor Indonesia. Sumber: Survei Coinvestasi.

Melalui survei ini ditemukan bahwa exchange lokal yang paling banyak digunakan investor kripto yang menjadi responden adalah Indodax dengan presentase 30,8%, disusul oleh Tokocrypto sebesar 24,5%, Pintu sebesar 16,6%, Ajaib Kripto sebesar 12,3%, dan Pluang sebesar 10,5%.

Baca juga: Daftar Exchange Kripto Paling Banyak Digunakan Investor Indonesia


Kesimpulannya, survei Coinvestasi menunjukkan beragam kebiasaan investasi kripto di Indonesia dan mencerminkan dinamika pasar kripto yang terus berkembang di Indonesia. Melalui pemahaman ini, pelaku pasar dapat mengembangkan strategi yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan investor kripto di Indonesia.

*Artikel ini sebelumnya telah ditayang dalam versi bahasa inggris di situs Indonesia Crypto Network.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.