Berita Exchange · 5 min read

Kasus FTX Disebut Lehman Brothers Versi Kripto

FTX Lehman Brother di Kripto

Lehman Brothers adalah bank investasi terbesar di Amerika Serikat yang akhirnya bangkrut pada 15 September 2008.

Kebangkrutan perusahaan tersebut disebabkan kredit macet yang terjadi pada perusahaan properti dan real estat yang berada di Amerika Serikat. Lehman Brothers pun memiliki liabilitas yang sangat besar hingga $613 miliar.

Runtuhnya Lehman menyebabkan penurunan ekonomi yang lebih luas yang mulai memusnahkan perusahaan besar lainnya sampai pemerintah AS turun tangan dengan infus uang tunai besar-besaran yang akhirnya memulihkan kepercayaan pada perekonomian.

Sekarang, kripto memiliki momen Lehmannya sendiri, tetapi tanpa dukungan pemerintah, ia dikenal dengan nama FTX. Mengapa FTX disebut sebagai Lehman Brothers versi kripto? Berikut ulasannya.

Baca juga: Ada Apa dengan FTX? Ini Kronologi dari Awal Hingga Akhir!

Seperti halnya Lehman Brothers, yang keruntuhannya meyebabkan krisis dan mengancam sistem keuangan global pada 2008, kegagalan FTX dan perusahaan saudaranya berisiko membuat dunia kripto tidak stabil.

Saat kasus FTX ini memanas, Bitcoin sempat jatuh ke $16.000, harga terendah dalam dua tahun. Token lain seperti Solana dan ETH anjlok, dan stablecoin Tether kehilangan pasaknya terhadap dolar.

“Ini mengejutkan sistem, tetapi belum terlihat apakah penularan akan berdampak pada kripto seperti yang dilakukan Lehman pada tahun 2008,” David Siemer, CEO Wave Financial, mengatakan kepada Insider.

FTX yang memiliki berbagai gurita bisnis pun telah menciptakan efek domino yang merugikan bagi perusahaan kripto lain hingga investor retail. Beberapa perusahaan yang sangat terdampak dari FTX di antaranya BlockFi, Genesis, dan Gemini.

BlockFi telah menghentikan layanan penarikan tunai kepada pelanggan, dan sedang mempertimbangkan untuk pengajuan kebangkrutan, dan Genesis Trading yang juga ikut menghentikan layanan penarikan dan pinjaman setelah FTX bangkrut. Kemunduran Genesis berdampak pada pertukaran cryptocurrency Gemini, yang memiliki kemitraan dengannya.

Tidak hanya itu, investor ternama juga mengalami kerugian, seperti BlackRock, Sea Capital, Softbank, LightSpeed Venture Partners, Ontario Teachers Pension Plan, Ribt Capital, dan lainnya, bersumber dari The Street.

Sementara itu ribuan nasabah FTX tidak bisa menarik asetnya, diperkirakan ada lebih dari 10 juta dollar Amerika dana nasabah tertahan atau bahkan hilang serta tidak diketahui kapan dana itu bisa kembali dipulihkan.

“Saat Lehman jatuh, semua orang terkena imbasnya. Begitu juga banyak kemungkinan yang dirugikan oleh kebangkrutan FTX, tapi masih terlalu dini untuk mengetahui apakah reruntuhan akan mencapai proporsi Lehman,” kata Lipson, dilansir dari Fox Business, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Daftar Perusahaan Kripto yang Terdampak Kasus FTX

Perbedaan FTX dengan Kasus Lehman Brothers

Dianggap memiliki kesamaan karena ajukan kebangkrutan dan membuat industri bergejolak, FTX dan Lehman Brothers memilki berbagai perbedaan, di antaranya adalah sebagai berikut.

Peningkatan Popularitas

Keduanya merupakan perusahaan inovator, Lehman dibidang instrumen keuangan yang kompleks untuk investor, sementara FTX naik karena meningkatnya popularitas aset keuangan yang bersifat DeFi. Selain itu, Lipson mencatat bahwa Lehman mengalami kebangkrutan triliunan dolar dan FTX hanya dalam miliaran. 

Jumlah Karyawan dan Aset

Lehman Brothers jauh lebih besar dari FTX, Lehman kurang lebih memiliki 25.000 karyawan dan aset sebesar $639 miliar, liabilitas $613 miliar. Sementara, FTX kurang lebih memiliki 300 karyawan dengan aset yang dimiliki $1 miliar, liabilitas $9 miliar, bersumber dari CEO Grit Capital.

Meskipun Lehman hanyalah salah satu aspek dari Krisis Finansial 2008, Lehman berkontribusi terhadap hilangnya triliunan kekayaan, kredit, dan output ekonomi.

Aset Lehman terkait dengan jutaan rumah, properti komersial, dan bisnis di seluruh AS. FTX memiliki miliaran simpanan pelanggan, tetapi pengaruhnya tidak terkait dengan aset dunia nyata seperti rumah atau bisnis.

Regulasi

Lehman Brothers beroperasi di pasar yang sangat diatur, dan pemerintah sebagian melindungi investor Lehman, sementara investor FTX tidak terlindungi oleh regulasi dari pemerintah.

Tidak adanya regulasi ini membuat FTX memanfaatkannya untuk situasi yang buruk, dengan menggunakan dana nasabah untuk melunasi hutang, memompa token FTT, dan memanipulasi pasar sehingga merugikan pelanggannya.

“FTX adalah momen Lehman Brothers kripto tetapi lebih buruk karena di kasus Lehman investor akan memiliki perlindungan. Investor FTX tidak akan dan jika sejarah mengajarkan kita sesuatu, mereka akan kehilangan segalanya,” kata Nick Saponaro, CEO firma crypto Divi Project.

Apa Selanjutnya untuk Kripto?

Kejatuhan FTX adalah salah satu luka terbesar yang diakibatkan oleh orang dalam kripto itu sendiri, ini adalah sebuah tragedi yang dapat dihindari jika FTX transparan dan jujur.

Berkaca dengan kasus FTX ini diprediksi regulator akan makin ketat dan regulasi soal kripto serta ekosistemnya akan dibentuk dengan komperhensif yang bertujuan untuk melindungi investor dan industri kripto itu sendiri.

“Industri perlu matang sebelum dapat pulih, apakah ini berasal dari kebijakan pemerintah yang ditingkatkan tentang cara berinteraksi dengan kripto, atau manajer aset yang lebih canggih yang menangani pergerakan aset dalam jumlah besar,” kata David Siemer, CEO of Wave Financial kepada Bussiness Insider.

Baca Juga: CEO Binance : Aturan Pajak Kripto di Indonesia Belum Optimal

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.