
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 7 min read
Setelah melewati masa stagnasi cukup panjang, industri aset kripto kembali mencuri perhatian pemodal ventura. Sepanjang kuartal kedua 2025, total pendanaan yang mengalir ke proyek-proyek kripto sejak April hingga Juni mencapai US$10,03 miliar atau sekitar Rp164 triliun. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama 2022.
Data dari CryptoRank mencatat bahwa bulan Juni menyumbang porsi terbesar, dengan total pendanaan mencapai US$5,14 miliar. Total Ini menjadi angka bulanan tertinggi sejak Januari 2022, sekaligus menandai kembalinya gairah investor terhadap sektor kripto setelah lebih dari setahun dalam fase ‘wait and see’.
Di antara deretan penggalangan dana, Strive Funds menjadi salah satu yang paling mencolok. Manajer aset yang didirikan oleh pengusaha dan tokoh politik AS, Vivek Ramaswamy, ini berhasil mengantongi US$750 juta pada Mei untuk mengembangkan strategi investasi berbasis Bitcoin.
Menyusul di posisi kedua adalah TwentyOneCapital dengan US$585 juta pada April. Diikuti oleh Securitize (US$400 juta), Kalshi (US$185 juta), Auradine (US$153 juta), ZenMEV (US$140 juta), dan Digital Asset (US$135 juta) yang juga masuk dalam jajaran pendanaan besar selama kuartal kedua 2025.
Baca juga: Whale Misterius Transfer Bitcoin Rp140 Triliun, Industri Kripto Bereaksi
Dari sisi jumlah kesepakatan, Coinbase Ventures menjadi pemodal paling aktif dengan total 25 investasi sepanjang kuartal ini. Khusus di bulan Juni, mereka mencatatkan 10 investasi baru, diikuti Pantera Capital (8 investasi), Galaxy (5 investasi), dan Paradigm yang memimpin jumlah investasi utama (lead investment) dengan 4 kesepakatan.
Nama-nama besar lainnya seperti Animoca Brands, Andreessen Horowitz (a16z), Cyber Fund, dan GSR juga turut mendorong lonjakan aktivitas di kuartal ini.
Baca juga: AS Siap Gelar Crypto Week, Tiga RUU Kripto Masuk Agenda
Minat investor tersebar di berbagai sektor, tetapi infrastruktur blockchain dan DeFi tetap menjadi magnet utama pendanaan. Sektor seperti CeFi, NFT, dan GameFi juga mencatat aktivitas yang cukup stabil, meskipun tidak sekuat DeFi.
Sementara itu, proyek-proyek memecoin masih minim pendanaan, walau sesekali terjadi lonjakan minat jangka pendek.
Lebih lanjut, sepanjang setahun terakhir, pendanaan tahap awal (seed stage) menjadi kategori terbanyak, mencakup 19,43% dari total 1.673 kesepakatan yang dilacak. Disusul oleh pendanaan strategis (14,23%) yang mencerminkan fokus jangka panjang terhadap pengembangan ekosistem.
Kategori lainnya mencakup pra-seed (9,26%), akuisisi dan merger (9,44%), Seri A (6,34%), serta kesepakatan inkubasi (3,35%).
Di tengah antusiasme pasar, Galaxy Digital juga mencatat pencapaian penting dengan menutup dana eksternal pertamanya senilai US$175 juta, melampaui target awal US$150 juta. Dana ini akan difokuskan untuk sektor-sektor kripto yang dianggap punya potensi pertumbuhan tinggi, seperti stablecoin, tokenisasi aset, sistem pembayaran, serta infrastruktur penunjangnya.
Di sisi lain, Theta Capital Management yang berbasis di Amsterdam juga turut mencetak rekor serupa. Pada Mei lalu, mereka mengumumkan keberhasilan mengumpulkan dana lebih dari US$175 juta untuk strategi fund-of-fund yang menyasar startup blockchain tahap awal.
Baca juga: Kerugian Akibat Hack dan Scam Kripto Tembus Rp40 Triliun Paruh Pertama 2025
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.