Investasi Kripto Jadi Pilihan 76% Private Wealth Asia di 2024

Minat terhadap kripto terus tumbuh di kalangan private wealth Asia, yaitu individu atau keluarga dengan kekayaan bersih tinggi yang biasanya memiliki aset keuangan besar yang dikelola secara pribadi. Laporan terbaru dari Aspen Digital mengungkapkan bahwa 76% dari private wealth di Asia telah berinvestasi di aset kripto.

Tren Investasi Kripto di Asia

Menurut survei yang dilakukan oleh Aspen Digital, sekitar 76% dari private wealth di Asia telah terlibat dalam investasi aset kripto. Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan 2022, ketika hanya 58% dari responden yang tertarik pada aset kripto.

Selain itu, 18% responden lainnya mengungkapkan rencana untuk berinvestasi dalam aset kripto di masa mendatang. Mayoritas investor ini berasal dari kantor keluarga dan individu dengan kekayaan bersih tinggi, yang mengelola aset antara US$10 juta hingga US$500 juta.

Meski sebagian besar investor masih mengalokasikan kurang dari 5% portofolio mereka untuk aset kripto, tren ini terus berkembang. Beberapa di antaranya bahkan telah meningkatkan alokasi aset kripto mereka hingga lebih dari 10% pada tahun 2024, menunjukkan kepercayaan yang semakin besar terhadap potensi keuntungan dari kripto dan teknologi blockchain.

Baca juga: Analis: Narasi Uptober Bitcoin Diperkuat Data Inflasi AS yang Positif

Selain peningkatan minat pada aset kripto secara umum, terjadi juga perubahan signifikan dalam fokus teknologi blockchain yang diminati oleh private wealth di Asia. Berdasarkan data dari Aspen Digital, ada pergeseran minat dari tahun 2022 ke 2024, di mana fokus utama bergeser dari store of wealth (67% pada 2022) menjadi keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang mendominasi dengan 67% pada 2024.

Minat terhadap kecerdasan buatan (AI) dan jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN) juga meningkat hingga 61%, sementara tokenisasi aset dunia nyata (RWA) muncul sebagai tren baru dengan 47%.

Baca juga: Metaplanet Akuisisi Bitcoin Hingga Rp106 Miliar!

Peran ETF Bitcoin di 2024

Perkembangan lain yang mendorong minat terhadap kripto di Asia adalah pengenalan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot. Persetujuan ETF ini telah meningkatkan selera investor Asia terhadap aset kripto, dengan 53% dari responden survei memilih untuk mendapatkan eksposur terhadap kripto melalui dana atau ETF.

Hal ini sejalan dengan tren global, di mana survei Global Crypto Hedge Fund oleh AIMA dan PwC mencatat bahwa eksposur kripto di kalangan hedge fund global meningkat dari 29% pada 2023 menjadi 47% pada 2024.

Selain itu, prediksi terhadap Bitcoin semakin optimis. Sebanyak 31% dari responden survei memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai US$100,000 pada akhir 2024. Peluncuran ETF Bitcoin spot di AS pada Januari 2024 dan di Hong Kong pada April 2024 telah memberikan dorongan signifikan pada minat investor terhadap aset kripto, yang terus mendorong optimisme terhadap kenaikan harga Bitcoin di masa mendatang.

Baca juga: Bitcoin Masih Menjadi Top Performer Walau Kuartal 3 Melemah