Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Analis dari QCP Digital memperkirakan bahwa data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat yang akan dirilis pada 10 Oktober 2024 berpotensi menjadi salah satu faktor utama pergerakan harga Bitcoin. Data ini juga akan memperkuat narasi Uptober yang seringkali diasosiasikan dengan kenaikan harga kripto besar-besaran pada bulan ini.
Baca juga: Uptober Tiba, Harga Bitcoin dan Altcoin Melesat Naik!
Dalam sebuah catatan yang dirilis pada Senin (7/10/2024), QCP Digital mengungkapkan para trader Bitcoin saat ini tengah berbondong-bondong menanti perilisan data inflasi AS. Spekulasi ini muncul setelah Bitcoin memulai bulan Oktober dengan langkah yang kurang stabil akibat gejolak konflik Iran dan Israel.
Kini, Bitcoin tampaknya telah kembali ke jalurnya dan dipandang sebagai sinyal awal dari Uptober, di mana harga Bitcoin telah berada di level yang sama di atas US$62.000. Adapun, aset kripto terbesar di dunia ini diprediksi akan terus naik dari level saat ini yang akan bergantung pada kondisi ekonomi di AS.
Para pengamat pasar memperkirakan CPI AS hanya akan meningkat sebesar 0,1% pada bulan September, yang merupakan kenaikan terkecil dalam tiga bulan terakhir. Secara tahunan, inflasi diproyeksikan naik hanya 2,3%, mencatatkan penurunan untuk keenam kalinya berturut-turut dan mencapai titik terendah sejak awal 2021.
Selain itu, laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa pada bulan September, terdapat penambahan hingga 254.000 lapangan pekerjaan, melebihi ekspektasi ekonom yang hanya memperkirakan 140.000 pekerjaan baru. Bahkan, jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta pada bulan lalu mencapai 310.000, yang merupakan angka tertinggi sejak Maret 2024, sementara tingkat pengangguran turun dari 4,2% menjadi 4,1%.
“Oleh karena itu, semua mata tertuju pada CPI AS pada hari Kamis ini. Dengan kuatnya angka upah dan pekerjaan di AS baru-baru ini, pasar akan memperhatikan laporan ini untuk melihat tanda-tanda kenaikan inflasi,” tulis QCP Digital.
Karena inflasi berhubungan langsung dengan kebijakan suku bunga The Fed, keputusan moneter ini juga berpengaruh terhadap cara para investor melihat Bitcoin dan aset kripto lainnya. Data inflasi yang melambat ini biasanya membuka peluang bagi penurunan suku bunga yang dapat menjadi angin segar bagi aset-aset berisiko seperti Bitcoin.
Sebaliknya, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memicu kekhawatiran terhadap kebijakan moneter yang lebih ketat, yang pada akhirnya dapat memberikan tekanan negatif pada harga Bitcoin.
Baca juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Melonjak
Selain data inflasi, QCP Digital juga mencatat adanya peningkatan perhatian publik terhadap kripto, berkat antusiasme peluncuran film dokumenter terbaru dari HBO berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery yang dijadwalkan tayang pada 8 Oktober 2024.
Film yang disutradarai oleh Cullen Hoback ini diantisipasi akan mengungkap salah satu misteri terbesar di dunia kripto, yakni identitas asli Satoshi Nakamoto sebagai pencipta Bitcoin. Hal ini mendorong spekulasi terkait identitas Satoshi Nakamoto yang terus berkembang di kalangan komunitas kripto.
Data dari platform taruhan Polymarket menunjukkan bahwa mayoritas petaruh percaya Len Sassaman akan terungkap sebagai sosok di balik Satoshi. Meskipun begitu, beberapa pihak juga memperkirakan nama-nama lain seperti Adam Back atau Nick Szabo.
Baca juga: Mengenal Len Sassaman, Kandidat Kuat di Balik Identitas Satoshi Nakamoto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.