Berita Bitcoin · 6 min read

The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Melonjak

Harga Bitcoin FOMO

Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed)  menurunkan suku bunga dana federal sebesar 0,50 poin persentase ke kisaran target 4,75% hingga 5% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9/2024).

Pemotongan suku bunga ini terjadi pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Keputusan ini mencerminkan perubahan signifikan dalam pendekatan Fed terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang memicu reaksi langsung di pasar kripto.

Baca juga: Proyeksi Harga Bitcoin Jika Trump atau Harris Menang Pilpres AS

Harga Bitcoin Setelah Pengumuman

Usai pemotongan suku bunga ini, harga Bitcoin menunjukkan volatilitas setelah pengumuman The Fed. Harga awalnya turun 1,7% menjadi sekitar US$60.000 sebelum rebound dan melampaui US$61.000 dalam 24 jam terakhir. Kripto lain seperti ETH, SOL, BNB, DOGE, dan TON juga naik dalam rentang waktu yang sama.

Pemotongan suku bunga ini dipandang sebagai katalis potensial bagi fase bullish dalam Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi biaya peluang untuk memegang aset seperti Bitcoin, yang tidak menghasilkan bunga.

Mengutip dari Decrypt, James Butterfill dari CoinShares menyebutkan bahwa biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendukung harga Bitcoin jika tren pelonggaran moneter berlanjut.

Zach Pandl dari Grayscale juga menyoroti bahwa pendekatan Fed ini bisa mendorong investor ke aset seperti Bitcoin yang dianggap sebagai penyimpan nilai, terutama di masa ketidakpastian ekonomi.

Arus masuk yang meningkat ke dalam exchange-traded funds (ETF) Bitcoin baru-baru ini menunjukkan meningkatnya minat investor. Data dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa dana Amerika menambahkan sekitar US$250 juta dalam Bitcoin dalam satu hari, menunjukkan peningkatan permintaan yang signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa investor semakin melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan pergeseran kebijakan moneter.

Baca juga: 3 Faktor Penentu untuk Harga Bitcoin di September 2024

Alasan dan Proyeksi Fed

FOMC mengakui bahwa inflasi telah mendekati target 2%, meskipun tetap agak tinggi. Pemotongan suku bunga ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan pasar tenaga kerja. Ketua Fed Jerome Powell menggambarkan langkah ini sebagai “recalibration” dan menekankan bahwa ini bukan tanda kemenangan atas inflasi.

Ia menekankan perlunya pendekatan yang hati-hati ke depan, menyatakan, “Kami tidak mengatakan misi tercapai atau semacamnya, tetapi kami didorong oleh kemajuan yang telah kami buat.”

Proyeksi ekonomi Fed menunjukkan bahwa suku bunga dana federal mungkin berada di sekitar 4,5% pada akhir tahun ini dan turun menjadi sekitar 4% pada akhir 2025.

Baca juga: Arthur Hayes Sebut Penurunan Suku Bunga Berdampak Minim pada Bitcoin


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.