Bitcoin Masih Menjadi Top Performer Walau Kuartal 3 Melemah

Bitcoin terus menunjukkan performa yang kuat meskipun menghadapi kuartal ketiga yang lemah. Menurut laporan terbaru dari New York Digital Investment Group (NYDIG), mata uang kripto ini tetap menjadi aset berkinerja terbaik di tahun 2024.

Bitcoin Aset Berkinerja Terbaik di Tahun 2024 Mengungguli Aset Lainnya

Bitcoin berhasil mencatatkan dirinya sebagai aset berkinerja terbaik di tahun 2024 dengan kenaikan sebesar 49,2% sejak awal tahun. Meskipun mengalami kuartal ketiga yang melemah, Bitcoin tetap menunjukkan ketahanan dibandingkan dengan aset lain seperti, Perak (30,6%), Emas (26,5%) dan Nasdaq Composite (21,8%).

Greg Cipolaro, kepala penelitian di NYDIG, mencatat bahwa meskipun keuntungan Bitcoin menipis selama beberapa bulan terakhir, mata uang kripto ini masih memimpin di atas aset-aset lain, menjadikannya pilihan investasi yang solid di tahun ini.

Kinerja Bitcoin di kuartal ketiga sedikit terhambat oleh distribusi kreditur Mt. Gox dan Genesis serta penjualan besar BTC oleh pemerintah Amerika Serikat dan Jerman yang mencapai hampir US$13,5 miliar. Meskipun demikian, Bitcoin berhasil melawan tren dengan mencatatkan kenaikan sebesar 10% pada bulan September 2024, yang biasanya merupakan bulan bearish bagi aset ini.

Baca juga: Kebijakan China Berikan Sinyal Bullish Bagi Harga Bitcoin

NYDIG Optimis Bitcoin Bullish di Kuartal Keempat

Menurut Cipolaro, ada beberapa faktor yang dapat mendorong pertumbuhan Bitcoin di kuartal keempat. Salah satu pendorong utama adalah meningkatnya permintaan dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) spot di Amerika Serikat, yang mengumpulkan total aliran dana sebesar US$4,3 miliar untuk kuartal tersebut.

Selain itu, kepemilikan korporat atas Bitcoin dari perusahaan seperti MicroStrategy dan Marathon Digital juga turut memberikan dorongan positif bagi aset ini.

Meskipun korelasi antara Bitcoin dan saham AS meningkat menjadi 0,46 pada akhir kuartal ketiga, Cipolaro menekankan bahwa tingkat korelasi ini masih relatif rendah. Ia menyatakan, “Meskipun korelasi Bitcoin dengan ekuitas meningkat, level terbaru masih rendah, yang menyiratkan bahwa Bitcoin menawarkan manfaat diversifikasi yang signifikan untuk portofolio multi-aset.”

Baca juga: Harga Bitcoin Reli ke US$65.000, Didorong Faktor Ekonomi AS

Selain itu, perkembangan politik seperti dukungan mantan Presiden Donald Trump terhadap industri kripto, pelonggaran moneter global oleh Federal Reserve, dan langkah-langkah stimulus dari bank sentral China juga menjadi faktor yang mengangkat pasar kripto di akhir kuartal ketiga.

Cipolaro mencatat bahwa pemilu AS yang akan datang pada 5 November akan memainkan peran besar dalam menentukan kinerja pasar untuk kuartal keempat, dengan potensi kenaikan yang lebih besar jika Trump menang.

Cipolaro optimis bahwa kuartal keempat akan menjadi periode yang bullish bagi Bitcoin, dengan beberapa katalis yang dapat memicu pertumbuhan lebih lanjut. Ia menambahkan, “Walaupun investor mungkin merasa frustrasi dengan perdagangan dalam kisaran sempit selama 6 bulan terakhir, tetaplah yakin, dibandingkan dengan siklus sebelumnya, Bitcoin berada persis di tempat yang sama seperti pada saat ini dalam dua siklus sebelumnya.”

Baca juga: Whale Bitcoin Rugi Hampir Rp2 Triliun Akibat Penurunan Harga