Berita Bitcoin · 5 min read

Harga Bitcoin Reli ke US$65.000, Didorong Faktor Ekonomi AS

Harga Bitcoin FOMO

Harga Bitcoin (BTC) mencatat tren kenaikan signifikan mencapai level US$65.600 pada Kamis (27/9/2024) dini hari. Kenaikan ini terjadi di tengah minat yang tinggi terhadap pasar saham Amerika Serikat, dengan indeks S&P 500 berhasil menyentuh rekor tertinggi baru.

Pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Kenaikan harga Bitcoin ini mengikuti reli sebelumnya yang terjadi ketika Bank Sentral China (POBC) menyuntikkan dana sebesar CNY800 miliar atau sekitar Rp1,7 triliun untuk mendukung likuiditas di pasar saham. Langkah ini telah mendorong harga Bitcoin naik hingga mencapai US$64.300.

Baca juga: Kebijakan China Berikan Sinyal Bullish Bagi Harga Bitcoin

Dampak dari Kebijakan Ekonomi Makro dan Saham AS

Para analis kini semakin optimis bahwa harga Bitcoin berpotensi kembali mencapai US$70.000. Optimisme ini didorong oleh tren ekonomi makro global, termasuk penurunan suku bunga di AS serta meningkatnya minat dari investor institusi jangka panjang.

Kekhawatiran terhadap pasar saham juga mereda seiring munculnya tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang kuat, ditambah dengan harga properti di AS yang mencapai rekor tertinggi.

Selain itu, perubahan kebijakan moneter global semakin menunjukkan korelasi yang erat dengan pergerakan harga Bitcoin. Lyn Alden, peneliti investasi dari Lyn Alden Investment Strategy, menyoroti bahwa Bitcoin kini menjadi aset yang paling berkorelasi dengan perubahan basis moneter global (M2), melebihi korelasi dengan S&P 500 dan emas.

Secara historis, harga Bitcoin mengalami kenaikan dalam 83,2% kasus selama periode 12 bulan ketika likuiditas ditambahkan pada deposito bank dan uang beredar.

Korelasi aset dan saham terhadap indikator M2. Sumber: Ycharts

Kenaikan harga Bitcoin belakangan ini juga dipengaruhi oleh performa kuat saham-saham teknologi, terutama perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, Apple, Alibaba, dan Tesla, yang turut mendorong pasar saham global.

Adapun momentum positif di pasar saham AS pada 26 September sebagian besar didorong oleh perusahaan pemasok memory semiconductor yakni Micron, yang telah meningkatkan perkiraan pendapatan kuartal akhir menjadi US$8,9 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$8,5 miliar.

Secara khusus, kenaikan harga Bitcoin saat ini juga didorong oleh arus masuk yang signifikan ke produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di AS selama tiga hari berturut-turut, menurut data Farside Investors. Arus masuk ini mencapai puncaknya pada 26 September, dengan total dana yang masuk sebesar US$365,7 juta.

Baca juga: Tren Bitcoin ETF Buat AUM Produk Investasi Kripto Naik ke US$33,4 Miliar

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.