Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Seorang whale Bitcoin (BTC) baru-baru ini menghadapi kerugian besar setelah harga BTC turun drastis dari US$66.000 menuju kisaran US$60,000. Whale ini, yang dikenal dengan akun ENS 2themoon6691.eth, terpaksa menutup posisi long senilai US$120 juta (Rp1,85 triliun) untuk menghindari likuidasi yang lebih besar.
Whale 2themoon6691.eth merupakan salah satu trader besar yang memiliki posisi leverage signifikan di pasar futures Bitcoin. Ketika harga BTC turun di bawah US$66.000, posisinya terancam dilikuidasi, menyebabkan dia harus menutup posisi long senilai US$120 juta untuk melindungi diri dari kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan riwayat perdagangan, whale ini memegang total posisi senilai US$180 juta, di mana sebagian besar posisinya berada dalam tekanan. Platform yang digunakan oleh whale ini adalah Hyperliquid, sebuah pasar futures perpetual yang sepenuhnya terdesentralisasi. Meskipun posisinya tidak langsung dilikuidasi, whale tersebut harus menanggung biaya signifikan untuk menjaga posisinya tetap aman.
Selama proses ini, whale tersebut mengeluarkan US$2 juta untuk membayar biaya pendanaan (funding fee). Dengan menutup posisi LONG di kisaran harga US$60.000, whale ini berhasil menghindari likuidasi penuh tetapi dengan harga yang cukup mahal.
Baca juga: Kebijakan China Berikan Sinyal Bullish Bagi Harga Bitcoin
Pasar kripto secara keseluruhan juga terkena dampak dari crash ini, dengan likuidasi besar-besaran yang terjadi di berbagai bursa. Sekitar US$240 juta dalam posisi leverage dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi over-leveraged.
Hyperliquid, platform yang digunakan oleh whale ini, mencatat open interest lebih dari US$352 juta untuk pasangan BTC/USD, dengan total open interest di semua pasar futures mencapai US$1 miliar. Meskipun angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan Binance yang memiliki open interest senilai $6,8 miliar, serangan pada posisi leverage ini menyebabkan volatilitas tambahan di pasar.
Pada saat yang sama, BTC terus menunjukkan pelemahan harga, bahkan setelah likuidasi posisi LONG selesai. Harga BTC turun ke $59.985, dengan dominasi pasar tetap di level 56,7%. Peta panas (heat map) likuidasi juga menunjukkan akumulasi posisi LONG di kisaran harga $59.000, yang berpotensi menyebabkan penurunan harga lebih lanjut jika posisi tersebut dilikuidasi.
Secara keseluruhan, sinyal pasar saat ini masih bercampur. Meskipun BTC sempat menunjukkan pergerakan bullish, pasar yang over-leveraged cenderung menciptakan volatilitas yang lebih tinggi, menyebabkan tren harga sulit diprediksi. Likuidasi yang terjadi secara massal ini bisa menyebabkan pembalikan tren, terutama jika posisi SHORT mulai mendominasi pasar.
Baca juga: Konflik Timur Tengah Memanas, Bitcoin Ambruk ke US$60.000
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.