Berita Bitcoin · 6 min read

Konflik Timur Tengah Memanas, Bitcoin Ambruk ke US$60.000

harga bitcoin anjlok karena konflik timur tengah

Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan tajam hingga mencapai level US$60.000 pada awal Oktober, seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kembali memanas.

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Selasa pagi (2/10/2024), Bitcoin merosot dari US$64.000 menjadi US$61.400, mencatat penurunan sebesar 3% hanya dalam 24 jam terakhir. Penurunan ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar Bitcoin yang turun 3% menjadi US$1,2 triliun. Hingga artikel ini ditulis, aset kripto terbesar di dunia ini telah mengalami pemulihan di kisaran US$61.700.

Pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Di sektor altcoin, Ether (ETH) anjlok lebih dari 5% menjadi US$2.474, sementara BNB (BNB), Solana (SOL), dan XRP (XRP) masing-masing turun sebesar 3%, 5%, dan 2%.

Menurut data CoinGlass, penurunan harga ini telah menyebabkan likuidasi massal di pasar derivatif, dengan mayoritas trader yang memegang posisi long dilikuidasi. Total likuidasi mencapai US$449 juta atau setara Rp6,8 triliun, dari total likuidasi US$522,8 juta atau sekitar Rp7,9 triliun di seluruh pasar kripto.

Ketegangan di Timur Tengah yang Meningkat

Melemahnya pasar kripto saat ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang menurunkan minat investor terhadap aset berisiko.

Pada Selasa pagi, Iran telah melancarkan serangan rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, dan seorang komandan Iran di Lebanon oleh Israel. Kejadian serupa juga pernah terjadi pada April dan Juli 2024, yang turut mengakibatkan reaksi negatif pasar kripto.

Selain itu, laporan dari CNBC menyebut bahwa para investor kini juga tengah mengawasi mogoknya para anggota International Longshoremen’s Association di pesisir timur dan teluk Amerika Serikat, yang berpotensi mempengaruhi perekonomian AS tergantung pada durasi mogok tersebut.

Kendati demikian, perurunan harga Bitcoin dan pasar kripto secara luas saat ini diharapkan tidak akan bertahan lama, mengingat bulan Oktober atau dikenal sebagai Uptober oleh para trader dianggap sebagai bulan yang kuat bagi Bitcoin dengan rata-rata peningkatan hampir 23% sejak 2013, menurut data CoinGlass.

Baca juga: Kebijakan China Berikan Sinyal Bullish Bagi Harga Bitcoin

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.