
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Token kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, Ethereum (ETH), sejak awal tahun harganya mengalami kelesuan. Secara year-to-date, Ether telah mengalami penurunan lebih dari 20%. Saat artikel ini ditulis, token tersebut turun 3,63% dalam 24 jam terakhir, mencapai harga US$2.586 atau sekitar Rp42,3 juta.
Meski terus mengalami penurunan, bank Wall Street, Citi, dan penyedia exchange-traded funds (ETF), Bitwise, mengungkapkan bahwa ada faktor yang membuat Ether tetap dapat bersinar bahkan mengalami kenaikan harga.
Baca juga: ETF Ether Spot Berpeluang Diterima, Harga Ether Melonjak
Menurut Kepala Riset Eropa Bitwise, Andre Dragosch, hal yang memicu penurunan harga Ether adalah meningkatnya minat pada akal imitasi (AI), meme coin, dan tokenisasi real world-assets (RWA).
“Area-area tersebut diuntungkan oleh biaya transaksi yang lebih rendah, meninggalkan jaringan Ethereum yang kerap macet dan mahal,” kata Dragosch.
Hal ini ditambah dengan maraknya solusi scaling Layer-2 yang sudah berjejaring ke berbagai ekosistem sehingga membatasi pasar layer-1 seperti Ethereum.
Baca juga: Base Tumbuh Pesat di Tengah Penurunan Jaringan Layer-2 Ethereum
Menurut analis Citi, Alex Saunders, meskipun aktivitas pengguna ETH tidak stabil dalam beberapa minggu terakhir, namun fundamental mereka tidak sesuram fluktuasi harganya.
Total value locked (TVL) di jaringan Ethereum tercatat meningkat tajam. Kemudian, exchange-traded funds (ETF) masih mendapati inflow, dan minat pencarian meningkat.
Setelah pemilu AS pada bulan November arus ETF Ether berubah menjadi positif, dengan total inflow US$3,2 miliar atau sekitar Rp52,3 triliun sejak peluncurannya pada bulan Juli.
Selain itu, World Liberty Financial milik Presiden AS, Donald Trump memiliki lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun ether, dan ini dapat dilihat sebagai “motivasi tambahan untuk memastikan AS memperkuat dukungannya terhadap industri kripto.”
“Kinerja ETH dan altcoin relatif dapat berfungsi sebagai pengukur seberapa optimisnya industri ini mengenai tindak lanjut kejelasan peraturan di AS,” tambah laporan tersebut.
Dragosch dari Bitwise juga menekankan adanya data historis yang mengarah pada “potensi rebound” Ethereum di bulan Februari. Terlebih, Ethereum dianggap secara fundamental memiliki harga yang tidak sebanding relatif dengan aktivitas on-chain dan metrik adopsi.
Baca juga: Upgrade Pectra Ethereum Masuk Fase Testing
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.