Berita Industri · 6 min read

Survei Sebut Indonesia Punya Kesadaran Kripto Tertinggi Kedua di Asia pada 2024

Kripto Indonesia

Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Consensys dan YouGov mengungkapkan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu negara dengan tingkat kesadaran tertinggi terhadap aset kripto di Asia pada 2024. 

Survei tersebut melibatkan 1.041 responden Indonesia berusia 18-65 tahun, menyoroti meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aset kripto di Indonesia, di mana keamanan keuangan dan pendidikan tetap menjadi prioritas utama di tengah menurunnya kepercayaan pada layanan keuangan tradisional.

Survei ini mengeksplorasi topik seperti privasi data, kesadaran, kepemilikan, aktivitas web3, desentralisasi, berita terkini seperti persetujuan ETF crypto spot, serta persilangan antara kecerdasan buatan (AI) dan blockchain.

Melalui survei ini, Consensys menemukan adanya peningkatan kesadaran publik terhadap kripto di Indonesia. Hanya saja, peningkatan kesadaran ini tidak sejalan dengan tingkat pemahaman terhadap konsep kripto itu sendiri.

Baca juga: Laporan Consensys Sarankan Indonesia Terapkan Rupiah Digital

Kedua Setelah Turki

Dari hasil survei tersebut, terungkap bahwa kesadaran publik di tanah air terhadap aset kripto telah meningkat hingga 4% dibandingkan 2023 lalu, menempatkan Indonesia di peringkat kedua tertinggi di Asia bersama Korea Selatan dan setelah Turki.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran, survei ini juga menyoroti adanya faktor keamanan yang tetap menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia terkait aset kripto, dengan 89% responden mengungkapkan sangat memperhatikan keamanan transaksi dan investasi kripto.

“Peran penting blockchain dan desentralisasi dalam meningkatkan kepercayaan dan transparansi pengelolaan data tidak dapat diremehkan. Dengan 83% responden secara global menekankan pentingnya privasi data, survei ini juga menunjukan kekhawatiran terhadap misinformasi, isu yang mendesak di tengah situasi politik global dan adopsi AI yang semakin meluas,” tutur Joseph Lubin, Co-Founder Ethereum dan Founder sekaligus CEO Consensys.

Di sisi lain, survei juga mencatat bahwa meskipun kesadaran terhadap kripto meningkat, pemahaman masyarakat masih relatif rendah. Sebanyak 63% responden mengaku belum sepenuhnya memahami konsep aset kripto.

Baca juga: Indonesia Resmi Luncurkan Produk Derivatif Aset Kripto

Pergeseran Kepercayaan dari Keuangan Tradisional

Survei ini juga mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam kepercayaan terhadap institusi keuangan tradisional di Indonesia, di mana hanya  66% responden yang masih menganggap layanan keuangan tradisional sebagai hal penting.

Angka tersebut menunjukkan penurunan hingga 14% dibandingkan tahun lalu. Consensys mengklaim temuan ini menunjukkan adanya indikasi pergeseran kepercayaan masyarakat dari sistem tersentralisasi, membuka peluang bagi alternatif desentralisasi untuk mendapatkan perhatian pasar jika mereka mampu mengatasi kekhawatiran tentang keamanan.

Tren utama lainnya yang diungkapkan survei adalah perubahan cara masyarakat memandang kepemilikan digital. NFT, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai aset seni atau kreatif, kini mulai dimanfaatkan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan adil. 

“Setiap tahun, kami terus melihat tren positif untuk pertumbuhan dan adopsi kripto, web3, dan blockchain. Tahun 2024 adalah tahun yang monumental bagi kripto karena berbagai alasan—tetapi saya percaya kita berada di arah yang benar. Saat dunia merangkul potensi desentralisasi dan kripto, industri ini siap mendukung dan memberdayakan gelombang pengguna berikutnya melalui pendidikan dan inovasi sambil menyelesaikan beberapa tantangan paling kompleks di dunia,” tutup Lubin.

Survei Consensys merupakan lanjutan dari survei tahun 2023, memperluas cakupan dengan melibatkan lebih dari 18.000 responden berusia 18-65 tahun dari 18 negara di Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa.

Hasil survei yang dirinci berdasarkan tren geografis, memberikan wawasan tentang pemahaman dan persepsi publik terhadap web3, kripto, dan desentralisasi, sekaligus mengungkap tantangan dan peluang berkelanjutan untuk edukasi dan adopsi.

Baca juga: Terungkap! Investor Kripto Indonesia Penyuka Aset Berisiko Tinggi

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.