Berita Bitcoin · 8 min read

Holder Bitcoin Semakin Enggan Lepas BTC, Ini Alasannya!

Holder Bitcoin

Data on-chain baru-baru ini menunjukkan bahwa semakin banyak holder Bitcoin (BTC) yang memilih untuk mempertahankan aset mereka, mencerminkan keyakinan yang menguat terhadap potensi jangka panjang aset kripto terbesar di dunia ini.

Berdasarkan data CryptoQuant yang memantau pergerakan suplai holder Bitcoin jangka panjang dan pendek, saat ini hanya sekitar 10% dari pemegang Bitcoin yang berminat untuk menjual BTC mereka. Angka ini mencatat penurunan signifikan dibandingkan dengan tingkat penjualan mencapai 26% pada tahun 2021 dan 64% pada 2013.

Siklus pasokan Bitcoin dari holder jangka panjang dan jangka pendek. Sumber: @AxelAdlerJr/X

Fenomena ini semakin menarik untuk diamati karena Bitcoin sebenarnya telah mengalami penurunan harga yang signifikan mencapai 15% dari rekor tertingginya pada Maret 2024 di US$73.737 menjadi US$62.000 pada Oktober. Kendati demikian, aset kripto ini tetap mencatat kenaikan hingga 123% berdasarkan pertumbuhan Year-on-Year (YoY).

Baca juga: Metaplanet Akuisisi Bitcoin Hingga Rp106 Miliar!

Faktor Pendorong Tren “HODL”

Salah satu alasan mengapa Bitcoin menjadi semakin langka adalah bahwa Bitcoin diciptakan sebagai aset deflasi dengan pasokan tetap, di mana hanya akan ada 21 juta BTC yang beredar di dunia. 

Menurut data CryptoQuant, cadangan Bitcoin yang tersisa di exchange global saat ini hanya berkisar di 2.560.058 BTC. Keterbatasan ini mendorong para pemegang Bitcoin untuk menahan aset mereka secara jangka panjang, menciptakan tekanan suplai yang memperkuat tren Hold on for Dear Life (HODL).

Baca juga: Metrik Cadangan Bitcoin di Exchange Sentuh Titik Terendah Sejak 2022

Adapun, persetujuan ETF Bitcoin spot di AS pada awal tahun 2024 mendorong lebih banyak investor institusi yang memborong Bitcoin, dibandingkan investor ritel. Data dari SoSoValue menunjukkan bahwa penerbit ETF Bitcoin saat ini mengelola BTC hingga US$58,8 miliar, yang menyumbang pangsa pasar hampir 5% dari total keseluruhan kapitalisasi Bitcoin.

Sementara itu, CEO Blockstream, Adam Back, mencatat bahwa saat ini tidak ada opsi beli (put) atau jual (call) yang berdurasi lebih lama dari satu tahun. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh keengganan sebagian besar trader opsi untuk menjual call mereka, mengingat tingginya permintaan di pasar yang akan dengan cepat menyerap opsi-opsi tersebut.

Baca juga: Bitcoin Masih Menjadi Top Performer Walau Kuartal 3 Melemah

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.