Berita Bitcoin · 6 min read

Harga Bitcoin Turun Lagi ke US$64.000, Ini Pemicunya!

Bitcoin krisis likuiditas

Reli kripto yang terjadi pada pekan lalu tampaknya telah berakhir, dengan Bitcoin (BTC) yang kembali mengalami penurunan di level US$64.000. Perubahan sentimen pasar disebabkan oleh proses distribusi Bitcoin kepada kreditor Mt. Gox yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya tekanan jual.

Pada Kamis pagi (25/7/2024), Bitcoin tercatat mengalami penurunan hampir 3%, dari US$65.400 menjadi US$64.342. Hingga saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin terus merosot mencapai US$64.076.

Grafik pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: TradingView

Secara keseluruhan, mayoritas aset kripto teratas mengalami penurunan yang signifikan. Ethereum (ETH) merosot lebih dari 7% dan kini berada di kisaran US$3.176, meskipun produk Exchange-Traded Fund (ETF) Ether spot yang dinanti-nantikan telah mulai diperdagangkan.

Altcoin besar lainnya juga mengalami penurunan tajam, termasuk BNB (-4%), DOGE (-6%), Toncoin (-4%), dan SHIB (-5%).

Data dari CoinGlass menunjukkan sebanyak 72.432 trader terlikuidasi di pasar derivatif dalam 24 jam terakhir, dengan total likuidasi mencapai US$284,47 juta.

Baca juga: Trading ETF ETH Spot AS Raih Volume Rp17,5 Triliun pada Hari Perdana

Kekhawatiran Tekanan Jual Kreditor Mt. Gox

Mt. Gox, exchange kripto yang telah bangkrut, diketahui telah memindahkan sejumlah besar Bitcoin sebagai bagian dari proses distribusi ganti rugi kepada kreditornya.

Dalam dua hari berturut-turut, Mt. Gox telah memindahkan 47.600 BTC pada 23 Juli dan 37.477 BTC pada 24 Juli ke berbagai alamat baru, termasuk wallet yang terkait dengan Bitstamp, salah satu dari lima exchange yang bekerja sama dengan wali amanat Mt. Gox untuk mengembalikan dana kepada kreditor.

Baca juga: Lebih dari 66% Bitcoin Telah Disalurkan ke Kreditor Mt. Gox

Penurunan Bitcoin akibat distribusi Mt. Gox juga telah terjadi sebelumnya, terutama ketika exchange ini mulai melakukan aksi pemindahan Bitcoin serupa pada awal Juli. Pada saat itu, Bitcoin bahkan menyentuh US$53.000, level yang belum pernah dilihat lagi sejak awal 2024.

Kekhawatiran pasar didorong oleh potensi penjualan aset yang dapat mempengaruhi harga pasar. Kreditor yang telah menunggu lebih dari satu dekade untuk menerima aset mereka menghadapi dilema karena pertumbuhan harga Bitcoin yang terus berkembang.

Adapun beberapa kreditor mengungkapkan keinginan untuk menjual aset mereka, sementara yang lain memilih untuk menyimpannya.

Baca juga: Analis Prediksi Dampak Ganti Rugi Bitcoin Mt. Gox Tak Separah Perkiraan

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.