Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Tingkat inflasi AS berdasarkan laporan CPI (14/11/23) mengalami penurunan diluar prediksi para ekonom yakni di angka 3,2%. Biasanya penurunan tingkat inflasi membuahkan sentimen positif untuk market kripto, namun harga Bitcoin mengalami koreksi dan sempat di bawah US$35.000.
Baca juga: Inflasi dan Harga Minyak Naik Bitcoin Malah Turun, Apa Hubungannya?
Berdasarkan laporan CPI, tingkat inflasi AS dilaporkan turun menjadi 3,2% yang sebelumnya di angka 3,7%. Penurunan ini diluar prediksi para ekonom yakni di angka 3,3%.
Melihat penurunan ini, beberapa pakar ekonomi memperkirakan bahwa era kenaikan suku bunga oleh The Fed akan berakhir. Ekonom dari J.P. Morgan, Michael Feroli, mengungkapkan bahwa “Kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember yang sudah rendah menjadi semakin berkurang oleh data CPI.”
Melansir dari CME Watchtool, setelah laporan CPI (14/11/23), peluang The Fed tidak akan menaikan suku bunga menjadi 94,5%. Sementara peluang The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps adalah 5,5%.
Hal ini bisa menjadi sentimen yang positif untuk instrumen yang lebih berisiko seperti kripto. Berhentinya kenaikan suku bunga akan membuka peluang bahwa The Fed akan menurunkannya di waktu mendatang, yang umumnya mengakibatkan para investor beralih ke aset berisiko sebab suku bunga yang mengecil.
Baca juga: Meme Coin GROK Ada Indikasi Scam, Harga Anjlok 70%
Walaupun turunnya tingkat inflasi biasanya membawa angin segar untuk pasar kripto, namun kali ini justru sebaliknya. Terhitung dari laporan CPI diumumkan, pasar kripto sempat kehilangan valuasi sebesar US$50,5 miliar, enam jam setelah laporan.
Aset kripto nomor satu, Bitcoin, sempat mengalami kenaikan kecil yakni +1,32% dari US$36.230 ke US$36.710, dua jam setelah laporan. Namun harga BTC sempat mengalami koreksi -4,77% ke US$34.960 setelahnya. Per artikel ini ditulis (15/11/23), BTC diperdagangkan pada harga US$35.475.
Bitcoin terlihat berhasil menjaga level harga penting di US$35.000 dengan indikator RSI menunjukkan oversold ketika koreksi ke harga US$34.960 dini hari tadi.
Level US$35.000 bisa dikatakan sebagai support saat ini dan jika BTC kehilangan level harga ini, maka support selanjutnya berada pada area US$30.000 – US$31.000.
Baca juga: Perang Teknologi Artificial Intelligence antara AS dan China Makin Sengit, Siapa Menang?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.