Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 5 min read
Komunitas Own The Doge dan PleasrDAO mengumumkan proyek film terbarunya yang mengangkat kisah tentang koin meme populer, Doge.
Kedua komunitas tersebut akan bertanggung jawab dalam hal pendanaan produksi film. Meskipun belum ada judul resmi, proyek film ini disebut juga dengan Doge documentary (Dogumentary).
Baca Juga: Mengenal Dogecoin, Meme Coin Jagoan Elon Musk
Secara garis besar, Dogumentary akan menceritakan tentang perjalanan seekor anjing ras Shiba Inu bernama Kabosu. Awalnya ia hanyalah anjing terlantar, tetapi kini ia merupakan ikon global koin meme populer, Doge.
Doge telah menjadi inspirasi bagi koin meme di dunia kripto. Koin kesayangan Elon Musk ini memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$13 miliar dan komunitas yang sangat kuat.
Baca Juga: Elon Musk Ganti Logo Twitter Jadi Doge, Dogecoin Naik +36,5%
Dogumentary akan disutradarai oleh Jonathan Lynn dan Arthur Jones. Keduanya telah memiliki pengalaman dalam dunia perfilman.
Jonathan Lynn sudah menekuni industri film lebih dari 15 tahun, salah satu karyanya adalah film bergenre aksi, Wild Target (2010). Sedangkan, Arthur Jones berpengalaman menggarap film berjudul The Poseiodon project (2012) dan The Six (2020).
Menurut pernyataan salah satu tim inti komunitas Own The Dog, Tridog, mengatakan bahwa proyek Dogumentary telah menarik produser Hollywood, Jim Toth.
Dogumentary mungkin akan lebih mudah menjangkau penonton dari kalangan pemain kripto. Tetapi, Tridog mengungkapkan bahwa visinya terhadap film ini lebih besar daripada itu. Ia berharap Dogumentary dapat diterima oleh masyarakat luas.
Untuk mewujudkan visinya, tim produksi Dogumentary kini sedang berupaya untuk mendapatkan atensi distributor film besar seperti Netflix, Hulu, dan Amazon Prime Video.
Tridog juga mengatakan bahwa ia ingin menjadikan film ini paling “liar” yang pernah ada di dunia.
“Kami berencana untuk memiliki berbagai mitra dan produsen, tradisional dan crypto-native, untuk menjadikan ini karya seni terbaik yang pernah ada di internet,” kata tridog.
Baca Juga: Film Dokumenter Skema Peretasan Bitfinex dan Pencucian Bitcoin Tayang di Netflix
Dogumentary digadang menjadi film pertama yang menggunakan Web3. Alat Web3 seperti blockchain dapat digunakan untuk mendanai, memproduksi, dan mendistribusikan film secara terdesentralisasi.
Adapun, beberapa contoh penggunaan alat Web3 dalam pembuatan film antara lain pemanfaatan token kripto untuk mempermudah pengumpulan dana.
Selanjutnya, penggunaan kontrak pintar untuk memfasilitasi kerja sama yang dapat digunakan untuk mendistribusikan film kepada penggemar dan meningkatkan penghasilan.
Kendati demikian, penggunaan alat Web3 dalam film juga memiliki risiko dan tantangan dalam aspek regulasi dan keamanan. Sampai saat ini, studio-studio film belum benar-benar memproduksi proyek film yang didukung dengan teknologi Web3.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.